Pengantar Kelas 09 SMP Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan Siswa
Kurikulum 20113 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 7
XQVXUSHUZXMXGDQNHWHUDPSLODQÀVLNDOVWUDWHJLGDQXQVXUSHOXDQJ atau kesempatan. Sebuah permainan akan selalu ada aturan dan
peraturan yang membatasi pemain dalam melakukan permainan.
Pembelajaran permainan bola besar menekankan pada pemanfaatan bentuk-bentuk permainan sebagai alat untuk belajar.
Karena itu, sangat diharapkan, siswa untuk berpartisipasi dan belajar melalui kegiatan olahraga permainan. Proses selama belajar
mendapat operan dari teman, menjawab atau menyelesaikan masalah tugas permainan diharapkan dapat mengembangkan
NHPDPSXDQ EHUSLNLUUHÁHNWLI NHPDPSXDQ GD\D QDODU VHFDUD UHÁHNWLI XQWXN PHQGDSDWNDQ SHQJHWDKXDQ GDODP SHPEHODMDUDQ
yang dilakukan oleh siswa melalui kemampuan menggunakan nalar ketika harus membuat keputusan apa yang harus dilakukan,
bagaimana cara melakukan suatu tugas gerak, dan cara memecahkan masalah gerak. Siswa diharapkan dapat berpikir
kreatif untuk dapat memosisikan diri di lapangan, membuka ruang terbuka agar kawan bermain mudah mengoperkan bola,
menganalisis situasi dan kondisi bermain, mengetahui ke mana dan bagaimana bola harus dioper, kapan bola harus dimasukkan ke
gawang, atau mengenali waktu yang tepat untuk merebut bola dari penguasaan lawan melalui daya interpretasi yang siswa lakukan.
Selain itu, belajar melalui permainan juga dapat melatih kepekaan perasaan dan afektif siswa sehingga dapat menunjukkan
rasa empati dan simpati, toleransi, saling menghargai dan menghormati, saling membantu, peduli pada sesama kawan,
beranggapan bahwa lawan adalah kawan bermain, dan wujud perasaan afektif lainnya. Sebaiknya, ketika bergerak dapat
memosisikan perasaan secara tepat dan pada tempatnya. Sebagai contoh, siswa harus pandai menekan rasa marah yang berlebihan
ketika melihat kawan bermain mengejek atau mengolok-oloknya, tetapi justru siswa dapat bersabar dan menasihati kawan yang
memperoloknya. Perasaan ingin menang sendiri sebaiknya juga dapat dikendalikan dengan memberikan kesempatan kepada
lawan bermain menunjukkan keterampilan bermain terbaiknya. Nah, inilah proses belajar afektif-emosional yang harus siswa capai
melalui belajar permainan bola besar, pada khususnya.
Belajar melalui permainan bola besar pun diharapkan dapat melatih perilaku sosial siswa, dengan cara menunjukkan perilaku-
perilaku sosial yang baik, seperti mau bekerja sama, disiplin,
8 Kelas IX SMPMTs
tanggung jawab, menghargai dan menghormati kawan dan lawan bermain, peduli pada sesama ketika ada salah satu teman yang
tidak bisa melakukan tugas gerak dan bahkan membantunya atau mengajarkannya dengan menunjukkan caraaturan dan peraturan
SHUPDLQDQ WXJDV EHODMDU \DQJ GLLQJLQNDQ .DUHQD LWX VHODPD belajar tugas gerak, terutama ketika belajar permainan bola besar,
siswa menunjukkan perilaku peduli pada sesama teman. Jalinlah interaksi yang baik dengan sesama teman, kembangkan interaksi
yang terbangun dengan lebih banyak menunjukkan perilaku- perilaku budi pekerti yang baik.
Komponen terakhir dari belajar dalam olahraga permainan bola besar adalah dapat meningkatkan keterampilan gerak
melalui penampilan keterampilan gerak bermain bola besar, baik dalam permainan sepak bola, bola basket, atau bola voli. Siswa
perlu aktif bergerak agar dapat menunjukkan keterampilan gerak terbaiknya, dan bisa mengenali kemampuan tubuh sendiri serta
ciri kemampuan gerak sendiri. Diharapkan melalui banyak belajar gerak, siswa akan dengan mudah mengenali tubuhnya sendiri,
memahami kemampuan gerak, dan bisa menjalani kebiasaan hidup aktif bergerak di sepanjang hayat sehingga tubuh sendiri tidak
membebani dirinya sendiri, tetapi justru dapat mengantarkan jadi mandiri dan sejahtera. Siswa mencapai derajat sehat jasmani yang
berdampak pada sehat mental, sehat perasaan, dan sehat sosial.