30 b.
Mengembangkan manajemen sekolah Berbasis Budaya dengan melibatkan semua stakeholder terkait.
c. Mewujudkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku
melalui pengintegrasian dan pengayaan dengan budaya lokal. d.
Mewujudkan sekolah sebagai laboratorium masyarakat berbudaya. Selain tujuan khusus dan tujuan umum terdapat pula nilai atau
manfaat dari pendidikan berbasis budaya diantaranya sebagai berikut: a.
Mewujudkan pendidikan karakter, yakni untuk menghasilkan pendidikan yang berkarakter yang secara simultan dapat menunjang
pembangunan karakter dan peradaban bangsa. b.
Melaksanakan pelestarian budaya, yakni untuk mengawal budaya lokal dalam konteks perubahan sosial dan budaya masyarakat.
c. Mendukung pengembangan atau transformasi budaya, yakni melakukan
akulturasi budaya secara arif, mencegah terjadinya pengikisan jati diri budaya, sehingga dapat ikut serta menguatkan kedaulatan kebudayaan
nasional dalam konteks global.
5. Unsur-Unsur Budaya dalam Implementasi Kebijakan Kurikulum
Pendidikan Berbasis Budaya
Unsur-unsur budaya yang dikembangkan merupakan jati diri masyarakat daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari nilai luhur,
artefak dan adat istiadat. Unsur budaya khas DIY yang dikembangkan pada tingkat Sekolah Menengah Atas antara lain:
31 Tabel 1. Unsur-unsur budaya khas Daerah Istimewa Yogyakarta Tim
Pengembang Pendidikan Berbasis Budaya, 2014 No
Unsur-unsur Budaya Muatan materi
1. Nilai-nilai
luhur budaya
Spiritual Mengapresiasi,
internalisasi, aktif
aktualisasi kreatif:
Kejujuran, kesusilaan, kesabaran
Personal Moral
Mengapresiasi, internalisasi,
aktif aktualisasi kreatif: kerendahan hati,
tanggung jawab,
percaya diri,
pengendalian diri,
integritas, kepemimpinan,
ketelitian, ketangguhan,
welas asih,
kesopanankesantunan. Sosial
Mengapresiasi, internalisasi,
aktif aktualisasi
kreatif: kerjasama,
keadilan, kepedulian,
ketertiban, toleransi.
Nasionalisme Yogyakarta
Cinta tanah air, menjunjung tinggi kearifan ..lokal DIY dan menghargai
budaya nasional
2. Artefak
Sastra Mengapresiasi,
internalisasi, aktif
aktualisasi kreatif: tembang macapat, tengahan,
dolanan Geguritan,
sesorah Pertunjukan
Mengapresiasi, internalisasi,
aktif aktualisasi
kreatif: Tari
gaya Yogyakarta, tarian rakyat, Musik
Tradisional, teater
tradisional, wayang kulit.
Lukis Mengapresiasi,
internalisasi, aktif
aktualisasi kreatif: Batik Busana
Mengapresiasi, internalisasi,
aktif aktualisasi kreatif: busana Adat
Yogyakarta Kriya
Mengapresiasi, internalisasi,
aktif aktualisasi kreatif:
- kriya logam bilah keris, bilah tombak, hiasan rumah, perhiasan dll.
- kriya kayu topeng, ukiran perabot rumah, hias ukir
- kriya tanah gerabah perabot rumah, gerabah hias
- kriya kulit wayang, tatahan hias, tatahan
- anyaman bambu, rotan, pandhan, dll.
32 Lanjutan tabel 1. Unsur-unsur budaya khas Daerah Istimewa Yogyakarta
Tim Pengembang Pendidikan Berbasis Budaya, 2014
No Unsur-unsur Budaya
Muatan Isi Arsitektur
Mengenal, mengapresiasi,
internalisasi, aktif-aktualisasi:
bangunan rumah tinggal joglo, limasan
bangunan umum gapura, tugu, beteng
bangunan rumah
ibadahcandi, klenteng, masjid, pura, gereja
bangunan istana keraton, gedung negara
perabot jodhang, slintru, gebyog Boga
Mengapresiasi, internalisasi, aktif- aktualisasi:
santapan gudheg, brongkos, abon, dll.
makanan ringan khas Jogja kipo, lemet, gathot-thiwul dll.
minuman khas jogja wedang uwuh, wedang rondhe, dll.
Kesehatan Mengapresiasi, internalisasi, aktif-
aktualisasi: ngadi salira jamu, lulur, dll.
Olahraga Permainan
Tradisiomal Mengapresiasi, internalisasi, aktif-
aktualisasi: permainan
tradisional benthik, gobak sodor, egrang, dll.
Sosial-jati diri
Mengenal, mengapresiasi,
internalisasi, aktif-aktualisasi:
gotong royong, gugur gunung
upacara tradisional rasulan, bersih desa, merti dhusun, dll.
upacara ritual wiwit, selapanan, sepasaran, selikuran, tedhak siten,
mitoni, pitung dina, nyewu dina, dll.
3. Adat
istiadat Ekonomi-
Welfare Mengenal,
mengapresiasi, internalisasi, aktif-aktualisasi:
sistem lumbung desa, pasaran
sistem pertanian tradisional
pranata mangsa Politik-
Kekuasaan Mengenal,
mengapresiasi, internalisasi,
aktif-aktualisasi: jumenengan,
rembug desa,
dan struktur pemerintahan dari RT RW
33
6. Konsep Implementasi kebijakan Kurikulum Pendidikan Berbasis