43
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan kebijakan kurikulum pendidikan berbasis budaya di SMA Negeri 11
Yogyakarta serta mengungkap faktor pendorong dan faktor yang penghambat. Nana Syaodih S, 2013: 60 mengatakan, metode penelitian kualitatif
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang
mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan
terbuka untuk diinterpretasi. Penelitian
ini dipilih
peneliti karena
bermaksud untuk
mendeskripsikan, menguraikan, dan menggambarkan kebijakan dan implementasi kebijakan kurikulum pendidikan berbasis budaya di SMA
Negeri 11 Yogyakarta serta faktor pendukung dan penghambatnya.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Yogyakarta yaitu SMA Negeri 11 Yogyakarta yang berada di jalan AM Sangaji No. 50,
44 Jetis, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni
2016.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan posisi yang sangat penting dalam penelitian karena terdapat data tentang aspek yang akan diteliti dan diamati
oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu Suharsimi 2010: 183. Subjek penelitian dalam
implementasi kurikulum pendidikan berbasis budaya di sekolah yakni, kepala sekolah, waka kurikulum, guru, dan siswa.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang valid dan
kredibel mengenai implementasi kebijakan kurikulum pendidikan berbasis budaya di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Dalam penelitian teknik yang
digunakan adalah; observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Metode observasi pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa tujuan, dan perasaan Djunaidi dan Fauzan
2012: 165. Peneliti terlibat secara pasif, dalam melakukan penelitian.
45 Peneliti tidak terlibat ke dalam kegiatan-kegiatan subjek penelitian dan
tidak berinteraksi secara langsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran,
kegiatan ekstrakurikuler dan mengamati budaya atau keseharian sekolah sehingga peneliti mengetahui mengenai bagaimana pelaksanaan kebijakan
kurikulum pendidikan berbasis budaya tersebut di sekolah. Observasi yang dilakukan dengan cara nonpartisipasi karena peneliti tidak terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sumber data penelitian sehingga data yang diperoleh lebih
lengkap. Misalnya; mengamati kegiatan peserta didik dan guru di lingkungan sekolah, proses belajar mengajar, maupun dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan cara yang paling khas dalam penelitian kualitatif, khususnya dengan
wawancara mendalam. Lebih lanjut Egon G dan Patton dalam Djunaidi dan Fauzan 2012: 175 menyatakan bahwa cara utama yang dilakukan
pakar metodologi kualitatif untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-orang adalah dengan cara wawancara mendalam dan
intensif. Pemilihan teknik ini karena peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis lengkap dalam pengumpulan datanya, oleh hal itu pedoman wawancaranya hanya disebutkan garis-garis
46 besar permasalahan yang akan ditanyakan, kemudian peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan yang lebih jauh dan mendalam sehingga dapat memperoleh data yang lebih lengkap dan jelas. Peneliti menggali
data sebanyak mungkin dengan melalui wawancara terkait dengan objek penelitian untuk mengetahui implementasi kebijakan kurikulum
pendidikan berbasis budaya di SMA Negeri 11 Yogyakarta. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
perwakilan guru, peserta didik dengan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seorang untuk menunjang data lainnya. Kajian dokumen dalam penelitian ini berupa dokumen tertulis guna mendukung dan memperkuat
wawancara dan observasi yang meliputi: peraturan perundang-undangan, Kurikulum Sekolah dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP
silabus yang dibuat oleh guru terkait dengan kebijakan kurikulum pendidikan berbasis budaya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti adalah human instrument yang mengusai metodologi penelitian
kualitatif yang mampu menetapkan masalah penelitian, menentukan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
47 data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan dan membuat
kesimpulan atas data temuannya Djunaidi dan Fauzan 2002: 100. Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini pengumpulan data menggunakan alat sebagai berikut: 1.
Lembar Pedoman Observasi Lembar observasi digunakan oleh peneliti sebagai instrumen untuk melihat
mengenai gambaran umum mengenai implementasi kebijakan pendidikan berbasis budaya di SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Tabel 2. Kisi-Kisi Pedoman Observasi No.
Aspek yang Diamati
Indikator yang Dicari Sumber Data
1. Fisik
keadaan sekolahlokasi
saranaprasarana sekolah
fasilitas penunjang Lingkungan
sekolah
2. Non Fisik
pelaksanaan pembelajaran
interaksi antar
warga sekolah
pelaksanaan kegiatan
sekolah Lingkungan
sekolah
2. Pedoman Wawancara
Proses pengumpulan data menggunakan wawancara, peneliti meminta izin kepada setiap informan agar diperkenankan menggunakan perekam suara
maupun gambar. Adapun alat yang digunakan yakni voice recorder dan juga camera.
48 Tabel 3. Kisi-kisi pedoman wawancara
No. Aspek Yang Dikaji
Indikator Yang Dicari Sumber Data
1. Implementasi
kebijakan kurikulum pendidikan
berbasis budaya
Pelaksanaan kebijakan meliputi komunikasi,
sumber daya manusia, disposisi dan Struktur
birokrasi a. kepala sekolah
b.waka kurikulum c. guru
d.siswa
2. Faktor
pendukung dan
penghambat implementasi
kurikulum PBB a.
Faktor internal b.
Faktor eksternal a.
Kepala sekolahwakil
kepala sekolah b.
Guru c.
Waka kurikulum
3. Kajian Dokumen
Proses pengumpulan data melalui kajian dokumen, peneliti mendapat dokumen dari web resmi sekolah, admin sekolah dan informan.
Tabel 4. Kisi-kisi pencermatan dokumen No Aspek yang
Diamati Indikator yang Dicari
Sumber Data 1.
Profil sekolah a.
Visi misi sekolah b.
Sejarah sekolah c.
Tenaga pendidik
dan kependidikan
d. Jumlah siswa
e. Sarana dan prasarana
Administrasi sekolah
2. Kebijakan dinas
pendidikan, Dokumen peraturan kebijakan
pendidikan berbasis budaya dan implementasinya
Dinas pendidikan
No Aspek yang Diamati
Indikator yang Dicari Sumber Data
3. Kebijakan
sekolah Dokumen
pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis
budaya Foto-foto kegiatan pelaksanaan
kebijakan kurikulum PBB Kepala
sekolahwakil kepala
sekolah
49
F. Teknik Analisis Data