16
6. Teori Implementasi Kebijakan
Ada berbagai bentuk teori implementasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Arif Rohman 2009: 136-136 mengatakan dalam
implementasi kebijakan pendidikan ada tiga teori yang paling menonjol yaitu:
a. Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun
Brian W. Hogwood dan Lewis A.Gun mengatakan, untuk dapat mengimplementasikan kebijakan secara sempurna, maka di butuhkan
beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah : 1
Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan atau instansi pelaksana tidak akan menimbulkan gangguankendala yang serius.
2 Untuk melaksanakan suatu program, harus tersedia waktu dan
sumber-sumber yang cukup memadai. 3
Perpaduan sumber-sumber yang diperlukan harus benar-benar ada atau tersedia.
4 Kebijakan akan diimplementasikan berdasarkan hubungan
kausalitas yang handal. 5
Hubungan kausalitas tersebut hendaknya bersifat langsung dan sedikit mata rantai penghubungnya.
6 Hubungan saling ketergantungan harus kecil.
7 Adanya pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap
tujuan. 8
Tugas-tugas diperinci dan di tempatkan dalam urutan yang tepat.
17 9
Adanya komunikasi dan koordinasi yang sempurna. 10
Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna Arif Rohman 2009:
136-137. b.
Van Meter dan Van Horn Teori yang dikembangkan Van Meter dan Van Horn adalah teori
yang berdasar dari argumen bahwa perbedaan-perbedaan dalam proses implementasi akan sangat dipengaruhi oleh sifat kebijakan yang akan
dilaksanakan, dikarenakan setiap kebijakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Menurut kedua tokoh ahli ini, menerangkan bahwa
perubahan kontrol, dan kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep yang penting dalam prosedur-prosedur implementasi. Dengan
menggunakan konsep-konsep tersebut maka permasalahan yang akan dikaji dalam hubungan ini ialah hambatan-hambatan apa yang terjadi
dalam mengenalkan perubahan dalam organisasi? Seberapa jauh tingkat efektivitas mekanisme-mekanisme kontrol pada setiap jenjang struktur?
Seberapa pentingkah rasa ketertarikan masing-masing orang dalam organisasi ?
Dari beberapa pandangan tersebut selanjutnya Van Meter dan Van Horn membuat tipologi kebijakan. Tipologi kebijakan tersebut
terbagi menjadi dua hal yaitu; 1 jumlah masing-masing perubahan yang akan dihasilkan 2 jangkauan atau lingkup kesepakatan terhadap
tujuan diantara pihak-pihak yang terlibat dalam proses implementasi.
18 Dari kedua indikator tersebut memiliki kesimpulan bahwa suatu
implementasi kebijakan akan berhasil jika pada suatu segi perubahan yang dikehendaki relatif sedikit serta pada segi lainnva adalah
kesepakatan terhadap tujuan dari para pelakupelaksana dalam mengoperasikan program relatif tinggi Arif Rohman 2009: 137-138.
c. Daniel Mazmanian dan paul A.Sabatier
Teori yang dikembangkan oleh Daniel Mazmanian dan paul A.Sabatier sering disebut dengan
‘a frame work for implementation analysis’ atau Kerangka Analisis Implementasi KAI Peran penting
Kerangka Analisis Implementasi KAI dalam bidang pendidikan adalah mengidentifikasi variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
tercapainya tujuan-tujuan
formal pada
keseluruhan proses
implementasi. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan-
tujuan formal implementasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori besar yaitu meliputi:
1 Mudah tidaknya masalah yang akan dikerjakan untuk dikendalikan,
2 Kemampuan dari keputusan kebijakan untuk menstrukturkan secara
tepat proses implementasinya, 3
Pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan yang termuat dalam keputusan
kebijan tersebut Arif Rohman 2009: 139-140
19 d.
Teori Edward III George C. Edward III, menyebutkan bahwa implementasi
kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel yang saling berhubungan, yaitu: 1 komunikasi, 2 sumber daya, 3 disposisi, dan 4 struktur
birokrasi Subarsono 2008: 90-92. Bila digambarkan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 1. Faktor penentu Implementasi menurut Edward III dalam Subarsono, 2008: 91
a. Komunikasi
Keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan supaya implementator mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang
menjadi tujuan dan sasaran harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.
Komunikasi
Sumber daya
Implementasi
Disposisisikap Struktur
birokrasi
20 b.
Sumber daya Meskipun kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan
konsisten, namun jika implementator kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak berjalan efektif. Sumber daya yang
dimaksud dapat berupa sumber daya manusia, yakni kompetensi implementator dan sumber daya finansial.
c. Disposisi
Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementator, seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis.
Apabila implementator memiliki disposisi yang baik maka dia akan menjalankan kebijakan dengan baik seperti yang diinginkan oleh
pembuat kebijakan. Ketika implementator memiliki perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses implementasi tidak
akan efektif. d.
Struktur Birokrasi Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan
kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu aspek yang penting dari setiap organisasi adalah
adanya prosedur operasi yang standar standard operating procedures atau SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam
bertindak Subarsono, 2008: 90-92.
21
7. Pendekatan-Pendekatan Implementasi