66 Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
tindakan. Pengamatan dilakukan kepada guru dan siswa pada sebelum, saat, dan sesudah dilaksanakan tindakan. Data yang diambil adalah
data tentang proses perubahan kinerja pembelajaran akibat perlakukan tindakan keberhasilan proses dan hasil kegiatan pembelajaran setelah
pelaksanaan keberhasilan produk. 3.
Refleksi reflecting Suwarsih Madya 2004: 75 mengatakan bahwa refleksi adalah
kegiatan mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam kegiatan refleksia akan
berusaha melakukan pemahaman proses, masalah, dan persoalan, serta kendala yang nyata dalam tindakan strategi. Kegiatan refleksi mencakup
kegiatan analisis, intepretasi, dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi Kasihani Kasbola, 1998:100.
Peneliti dapat merefleksikan dengan melihat data obervasi sejauh mana kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan penguasaan siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran setelah data hasil belajar siswa diperoleh. Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh tersebut, maka data akan
dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus ke II.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.
67 1.
Tes Menurut Anne Anastasi Anas Sudijono, 2011: 66 tes merupakan
alat pengukur yang mempunyai standar objektif sehingga dapat digunakan secara meluas dan benar-benar digunakakan untuk mengukur dan
membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Sementara itu menurut F.L. Goodenough Anas Sudijono, 2011: 67 mengemukakan
bahwa tes merupakan suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk
membandingkan kecapakan mereka, satu dengan yang lain. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guna mengukur dan menilai
kemampuan menulis permulaan siswa. 2.
Observasi Wina Sanjaya 2009: 87 mengartikan observasi sebagai teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal yang akan
diamati atau diteliti. Observasi dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang perilaku siswa sebagai pengaruh tindakan yang
dilakukan guru. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas dan respon siswa terhadap proses pembelajaran menulis permulaan
menggunakan media objek langsung.
68
F. Instrumen Penelitian
Terdapat bermacam-macam bentuk instrumen penelitian. Sugiyono 2011: 148 berpendapat bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sementara itu, Wina Sanjaya 2009: 84 mengatakan bahwa instrumen
penelitian merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Alat tersebut digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan
data sehingga kegiatan akan menjadi sistematis dan mempermudah pengumpulan data penelitian. Berikut ini merupakan instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian. 1.
Tes Tes merupakan instrumen yang sistematis untuk mengukur suatu
sampel tingkah laku Burhan Nurgiyantoro, 2013: 7. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan menulis permulaan siswa dengan menggunakan
media objek langsung. Pedoman penilaian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan Depdikbud 1995: 77 yang telah dimodifikasi
sesuai dengan tingkat kesulitan aspek yang dinilai. Pedoman penilaian kemampuan menulis permulaan dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 1. Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Permulaan. No.
Aspek yang dinilai Nilai Maksimal
1. Ketepatan menulis hurufkata
30 2.
Kejelasan menulis huruf 20
3. Kelengkapan menulis kata
20 4.
Kerapian tulisan 20
5. Kebersihan
10 Total Skor
100
69 Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Permulaan.
No Aspek yang
Diamati Indikator
Skor Kriteria
1. Ketepatan menulis
hurufkata 1.
Semua huruf ditulis sesuai dengan aturan penulisan bentuk
huruf yang benar. 2.
Sedikit kesalahan dalam penulisan huruf yang tidak
sesuai dengan aturan penulisan bentuk huruf yang benar.
3. Sebagian besar kesalahan
dalam penulisan huruf yang tidak sesuai dengan aturan
penulisan.
4. Banyak kesalahan dalam
penulisan huruf yang tidak sesuai dengan aturan penulisan.
27 – 30
22 – 26
17 – 21
13 – 16
Sangat Baik Baik
Sedang Kurang
2. Kejelasan menulis
huruf 1.
Semua huruf ditulis dengan jelas.
2. Sedikit huruf ditulis dengan
tidak jelas. 3.
Sebagian besar huruf ditulis dengan tidak jelas.
4. Banyak huruf ditulis dengan
tidak jelas. 18
– 20 14
– 17 10
– 13 7
– 9 Sangat Baik
Baik Sedang
Kurang
3. Kelengkapan menulis kata
1. Semua kata ditulis dengan
lengkap. 2.
Sedikit kata dituliskan dengan tidak lengkap.
3. Sebagian besar kata dituliskan
dengan tidak lengkap. 4.
Banyak kata dituliskan dengan tidak lengkap.
18 – 20
14 – 17
10 – 13
7 – 9
Sangat Baik Baik
Sedang Kurang
4. Kerapian tulisan
1. Semua tulisan hurufkata dan
kalimat rapi. 2.
Sedikit hurufkata dan tulisan tidak rapi.
3. Sebagian besar hurufkata dan
tulisan tidak rapi. 4.
Banyak hurufkata dan tulisan tidak rapi.
18 – 20
14 – 17
10 – 13
7 – 9
Sangat Baik Baik
Sedang Kurang
5. Kebersihan 1.
Semua tulisan bersih. 2.
Sedikit tulisan kotor. 3.
Sebagian besar tulisan kotor. 4.
Banyak tulisan kotor. 9
– 10 7
– 8 5
– 6 3
– 4 Sangat Baik
Baik Sedang
Kurang
70 Berdasarkan kisi-kisi pedoman penilaian di atas, maka klasifikasi
nilai kemampuan menulis permulaan adalah sebagai berikut. Tabel 3. Klasifikasi Nilai Kemampuan Menulis Permulaan
No. Rentang Total Bobot Nilai
Kriteria 1.
80-100 Sangat Baik
2. 66-79
Baik 3.
56-65 Cukup
4. 40-55
Kurang Sumber: Suharsimi 2007: 245
2. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi siswa untuk mengamati kualitas proses pembelajaran menulis permulaan
dengan media objek langsung. Dalam lembar observasi tersebut berisikan beberapa aspek mengenai aktivitas-aktivitas siswa yang disajikan dalam
bentuk tabel. Berikut adalah pedoman penilaian observasi siswa. Tabel 4. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa.
No. Aspek yang dinilai
Jumlah Butir
Nomor Butir
1. Siswa antusias dalam proses
pembelajaran menulis permulaan. 1
1 2.
Siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. 1
2
3. Siswa tekun dan bersungguh-sungguh
dalam proses pembelajaran menulis permulaan.
1 3
4. Siswa berkeingintahuan tinggi selama
mengikuti pembelajaran menulis permulaan berlangsung.
1 4
5. Siswa berkonsentrasi dan fokus dalam
pembelajaran menulis permulaan. 1
5 6.
Siswa berani untuk membacakan hasil tulisan siswa.
1 6
7. Siswa merespon positif terhadap
pembelajaran menulis permulaan. 1
7 8.
Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat mengenai tulisan teman.
1 8
71 Tabel 5. Kisi-kisi Skor Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
No. Keterangan
Skor 1.
Sangat baik 4
2. Baik
3 3.
Sedang 2
4. Kurang
1
Berdasarkan kisi-kisi pedoman penilaian di atas, maka klasifikasi skor penilaian observasi siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Klasifikasi Skor Penilaian Observasi. No.
Rentang Skor Kriteria
1. 80-100
Baik Sekali 2.
66-79 Baik
3. 56-65
Cukup Baik 4.
46-55 Kurang
5. 0-45
Sangat Kurang Sumber: Suharsimi Arikunto 2000: 123
G. Teknik Analisis Data