Subjek dan Objek Penelitian Setting Penelitian Desain Penelitian

60 Berdasarkan pendapat di atas, maka jenis PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaboratif. Sesuai dengan pendapat Madya 1994: 27 yang menjelaskan bahwa di dalam PTK kolaboratif, orang yang akan melakukan tindakan juga harus terlibat dalam proses penelitian dari awal. Penelitian ini akan menciptakan kolaborasi atau parsitipasi antara peneliti dan guru kelas. Peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, kemudian menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai pelaksana, sedangkan peneliti dibantu oleh seorang rekan yang keduanya bertindak sebagai observer.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Kiyaran 2 Cangkringan Sleman tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 21 siswa dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan. 2. Objek Penelitian Objek penelitian tindakan ini adalah kemampuan menulis permulaan siswa kelas I SD Negeri Kiyaran 2 Cangkringan Sleman menggunakan media objek langsung. 61

C. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian tindakan kelas ini adalah setting di dalam ruangan yaitu berada di kelas I SD Negeri Kiyaran 2 Cangkringan Sleman yang beralamat di Dusun Sembungan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan sekitar Bulan April 2014. Dalam penelitian ini akan diciptakan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas I yaitu guru kelas sebagai pelaksana pembelajaran, sedangkan peneliti dibantu oleh seorang rekan sebagai observer.

D. Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart atau yang disebut dengan model spiral. Langkah- langkah PTK model Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi yang merupakan rangkaian dalam satu siklus Suharsimi Arikunto, 2007: 104. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung berdasarkan permasalahan-permasalahan yang perlu diselesaikan. Gambar siklus model penelitian yang digunakan ada pada gambar di bawah ini. 62 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart Suharsimi Arikunto, 2007: 106 Penelitian tindakan ini direncanakan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran dengan pertimbangan bahwa cakupan materi pembelajaran cukup untuk tiga kali pertemuan dalam setiap siklusnya. Apabila kemampuan menulis permulaan siswa belum mengalami peningkatan, maka tim peneliti akan melanjutkan ke tahap siklus berikutnya. Pada penelitian yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan April ini, peneliti terlebih dahulu melaksanakan tes awal berupa tes diagnostik guna mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan di samping observasi. Berdasarkan hasil evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi akan ditetapkan tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tulisan 1 3 2 4 5 7 6 8 Keterangan: Pelaksanaan pembelajaran menulis permulaan: Siklus I 1. Perencanaan I 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I Siklus II 5. Revisi rencana I 6. Tindakan II 7. Observasi II 8. Refleksi II 63 siswa yaitu melalui pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung pada materi menulis permulaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil refleksi awal tersebut, maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas ini dengan penjelasan tahap-tahap setiap siklus sebagai berikut. 1. Perencanaan planning Setelah diperoleh gambaran umum mengenai kondisi dan situasi pembelajaran di kelas dan lingkungannya, maka akan dilaksanakan tahap perencanaan. Tahap perencanaan tersebut adalah sebagai berikut. a. Melakukan identifikasi masalah yang ada di lapangan yang dilakukan melalui diskusi bersama guru kelas dan observasi di dalam kelas. b. Menentukan prioritas masalah c. Merancang skenario pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung. Guna menunjang kegiatan pembelajaran ini disusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang memuat petunjuk dalam kegiatan pembelajaran beserta perangkat-perangkat pembelajaran mulai dari siklus 1 sampai siklus 2. d. Merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk memantau kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media objek langsung. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi proses pembelajaran menulis permulaan bagi siswa serta lembar observasi guru. e. Membuat lembar evaluasi sebagai hasil pembelajaran siswa berupa soal post test yang diberikan kepada siwa. 64 2. Pelaksanaan tindakan dan observasi action and observing a. Pelaksanaan tindakan action Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan skenerio pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan yang merupakan tindakan dipandu oleh perencanaan yang telah disusun secara rasional. Tindakan yang telah dirancang dilaksanakan oleh satu orang guru kelas I SD Negeri Kiyaran 2 Cangkringan Sleman. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan media objek langsung sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Selama pembelajaran berlangsung, guru mengajar siswa sesuai dengan RPP yang telah disusun. Peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan dapat dipaparkan sebagai berikut. 1 Guru melakukan apersepsi kepada siswa perihal pembelajaran yang akan dilaksanakan 2 Siswa memperhatikan media objek langsung yang ditampilkan oleh guru dengan seksama. 3 Siswa menjawab pertanyaan guru perihal nama-nama media objek langsung tersebut. 4 Siswa memperhatikan guru tentang cara penulisan nama objek langsung tersebut di papan tulis. 5 Guru memperkenalkan huruf-huruf yang digunakan dalam penulisan media objek langsung tersebut. 65 6 Tulisan tersebut kemudian dianalisis dan disintesiskan. 7 Guru menerangkan kepada siswa tentang bentuk tulisan tersebut sambil membacakan dengan pengucapan yang benar. Pada saat menulis di papan tulis hendaknya dilakukan dengan perlahan-lahan dan siswa memperhatikan dengan seksama. 8 Guru mengadakan pengulangan sehingga siswa benar-benar mengenal bentuk dan bunyi dari tulisan tersebut. 9 Selanjutnya guru meminta siswa untuk menuliskan kembali tulisan yang ada di papan tulis dengan cara menyalin di buku masing- masing. 10 Guru memberikan bimbingan kepada siswa apabila mengalami kesulitan. 11 Apabila tulisan siswa belum benar, maka guru memberikan contoh penulisan yang benar. 12 Guru melakukan evaluasi dan memberikan penilaian. b. Observasi observing Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung yaitu selama proses belajar menulis permulaan dengan menggunakan media objek langsung. Pada tahap observasi dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil pelaksanaan tindakan. Perekaman data ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan untuk melakukan refleksi yang lebih kritis. 66 Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan. Pengamatan dilakukan kepada guru dan siswa pada sebelum, saat, dan sesudah dilaksanakan tindakan. Data yang diambil adalah data tentang proses perubahan kinerja pembelajaran akibat perlakukan tindakan keberhasilan proses dan hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan keberhasilan produk. 3. Refleksi reflecting Suwarsih Madya 2004: 75 mengatakan bahwa refleksi adalah kegiatan mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam kegiatan refleksia akan berusaha melakukan pemahaman proses, masalah, dan persoalan, serta kendala yang nyata dalam tindakan strategi. Kegiatan refleksi mencakup kegiatan analisis, intepretasi, dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi Kasihani Kasbola, 1998:100. Peneliti dapat merefleksikan dengan melihat data obervasi sejauh mana kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan penguasaan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran setelah data hasil belajar siswa diperoleh. Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh tersebut, maka data akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus ke II.

E. Teknik Pengumpulan Data