Pengertian Menulis Pengertian Kemampuan Menulis Permulaan

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II ini akan diuraikan tentang 1 kemampuan menulis permulaan, 2 karakteristik anak kelas I SD, 3 media pembelajaran objek langsung, dan 4 penggunaan media objek langsung dalam pembelajaran menulis permulaan. Keempat hal tersebut diuraikan sebagai berikut.

A. Kemampuan Menulis Permulaan

1. Pengertian Menulis

Menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 2005: 1946 diartikan sebagai pelahiran pikiran atau perasaan dengan tulisan. Senada dengan hal tersebut, Tarigan dalam Haryadi dan Zamzani 1996: 77 mengemukakan bahwa menulis berarti menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa dan dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut. Pendapat lain yang disampaikan oleh Sabarti Akhadiah 1989: 12 menyatakan bahwa menulis merupakan pengorganisasian gagasan secara sistematik serta pengungkapannya secara tersurat. Menulis juga dapat diartikan sebagai penuangan isi hati si penulis dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati si penulis dapat diketahui oleh banyak orang. Syamsudin Hasani, 2005: 1 mengartikan makna menulis sebagai aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan 13 secara logis dan sistematis dalam bentuk tulisan, sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka menulis dapat diartikan sebagai penurunan lambang-lambang grafis dalam bentuk tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan gagasan atau pikiran seseorang yang terorganisasi secara sistematis, sehingga orang lain dapat memahami maksud dan tujuan penulis. Dengan demikian menulis selain sebagai kegiatan penyampaian gagasan atau ide seseorang, namun juga sebagai sebuah kegiatan yang berfungsi menjadi alat komunikasi secara tidak langsung.

2. Pengertian Kemampuan Menulis Permulaan

Mampu dalam KBBI 2005: 1218 diartikan sebagai bisa atau sanggup melakukan sesuatu. Kemampuan sendiri dapat diartikan sebagai kesanggupan dan kebisaan untuk melakukan hal-hal tertentu. Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang produktif, artinya kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan yaitu dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan kompleks. Kemampuan-kemampuan yang diperlukan di antaranya adalah kemampuan berpikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau gagasan secara jelas dengan menggunakan bahasa yang efektif, dan kemampuan menerapkan kaidah tulis-menulis dengan baik Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 62. 14 Kemampuan-kemampuan yang diperlukan tersebut dapat diperoleh melalui proses yang panjang. Sebelum sampai pada tingkat mampu menulis, siswa harus mulai dari tingkat awal yaitu tingkat permulaan. Tingkat permulaan tersebut dimulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi. Saleh Abas 2006: 125 menyatakan bahwa kemampuan menulis diartikan sebagai kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan. Ketepatan kebahasaan sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan. Selain itu juga memperhatikan kosa kata dan gramatikal. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan menulis yang baik apabila orang tersebut telah memahami dan mengaplikasikan proses pengungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam tulisan dan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain ejaan bahasa, organisasi atau susunan tulisan, keutuhan, kepaduan, tujuan, dan sasaran tulisan Sabana dan Sunarti, 2000: 36. Dengan demikian kemampuan menulis dapat diartikan sebagai kesanggupan-kesanggupan seseorang dalam melakukan kaidah-kaidah dalam menulis tertentu sehingga orang tersebut dapat dikatakan mampu untuk menulis. 15 Kemampuan menulis diajarkan di sekolah dasar dari kelas I sampai dengan kelas VI. Kemampuan tahap awal atau tahap permulaan merupakan kemampuan yang diajarkan di kelas I dan kelas II. Dengan demikian, pembelajaran menulis permulaan dapat diartikan sebagai pembelajaran menulis di kelas I dan II, sedangkan pembelajaran menulis di kelas III sampai dengan VI disebut dengan pembelajaran menulis lanjut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 62. Pembelajaran menulis permulaan merupakan pembelajaran yang penting. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan pada pembelajaran menulis permulaan tersebut akan menjadi dasar untuk peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Apabila dasar itu baik dan kuat, maka dapat diharapkan hasil pengembangannya akan baik pula, dan sebaliknya apabila dasar tersebut kurang baik, maka dapat diperkirakan hasil pengembangannya pun akan kurang baik Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996: 62 Kemampuan-kemampuan kompleks dalam menulis diperlukan dan diperoleh dalam waktu yang panjang. Sebelum siswa mampu menulis, siswa harus mulai dari tingkat awal atau permulaan yang dimulai dari pengenalan lambang-lambang bunyi. Pengetahuan dan kemampuan yang diperoleh pada tingkat permulaan tersebut akan menjadi dasar untuk peningkatan dan pengembangan kemampuan siswa selanjutnya. Apabila 16 dasarnya baik, maka dapat diharapkan hasil pengembangannya pun akan baik pula. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, maka pembelajaran menulis permulaan dapat diartikan sebagai pembelajaran kemampuan menulis yang diberikan di kelas rendah yaitu kelas I dan II yang terdiri dari pengenalan lambang-lambang bunyi sampai dengan menulis kalimat sederhana. Kemampuan-kemampuan dasar yang diperoleh tersebut akan digunakan sebagai dasar bagi pengembangan kemampuan menulis pada tingkat lanjut yaitu di kelas III dan kelas tinggi.

3. Tujuan Menulis Permulaan