7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan suatu atom ataupun gugus atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan Fessenden and Fessenden, 1999.
Adanya elektron yang tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif untuk mencari pasangan dengan cara menyerang dan mengikat elektron
molekul lain yang berada disekitarnya. Senyawa radikal bebas memiliki reaktivitas yang tinggi dan akan mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru sehingga
terjadi reaksi berantai chain reactions. Reaksi berantai tersebut akan berlanjut dan baru akan berhenti apabila reaktivitasnya diredam qunched oleh senyawa yang
memiliki sifat sebagai antioksidan Winarsi, 2007. Radikal bebas di alam dipicu oleh radiasi sinar matahari, polusi udara
akibat asap kendaraan atau limbah industri, radiasi elektromagnetik dan proses pengolahan makanan yang tidak sehat. Tubuh kita memproduksi radikal bebas
akibat terjadinya proses oksidasi, namun tubuh kita juga memproduksi antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas tersebut. Akan tetapi, jika akumulasi radikal
bebas dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksidan alami tubuh yang tersedia maka sel-sel tubuh manusia yang akan menjadi sasaran radikal
bebas tersebut sehingga resiko tubuh untuk terserang berbagai penyakit juga besar. Agar tubuh tetap sehat, maka paparan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh
harus dapat dinetralkan oleh antioksidan yang ada di dalam tubuh Holistic Heath Solution, 2011.
Gambar 1. Diagram Pembentukan Radikal Bebas Zander, 2013 B.
Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang berperan menetralkan radikal bebas yang menjadi racun toksik bagi tubuh. Bila radikal bebas yang dihasilkan tubuh
berlebihan karena olahraga terlalu berlebihan, infeksi, peradangan, kedinginan, keracunan dan kehilangan pasokan oksigen dapat merusak sistem enzim, membran
sel dan DNA Holistic Heath Solution, 2011. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan elektron senyawa
antioksidan pada senyawa yang bersifat oksidan Musarofah, 2015. Berdasarkan sumbernya antioksidan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Antioksidan sintetik yaitu antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis senyawa kimia. Contohnya adalah butil hidroksi anisol BHA, butil hidroksi
toluen BHT, propil galat, ter-butil hidroksi quinon TBHQ dan tokoferol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Antioksidan alami yaitu antioksidan yang didapat dari bahan-bahan alami misalnya dari buah-buahan ataupun sayuran. Contohnya adalah tomat, apel,
semangka, apel, kembang kol, kentang, dan manggis Swastika, Mufrod dan Purwanto, 2013.
Antioksidan alami biasanya lebih diminati karena tingkat keamanan yang lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas di bidang makanan, kesehatan dan
kosmetik Musarofah, 2015.
C. Manggis