36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis
Verifikasi ekstrak kulit buah manggis dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran bahwa ekstrak yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L. yang berasal dari PT. Borobudur Industri Jamu Semarang. Verifikasi dilakukan
dengan cara membandingkan ekstrak kering kulit buah manggis yang diterima dengan Certificate of Analysis CoA yang tertera dalam kemasan ekstrak kering.
Tabel IV. Hasil Verifikasi Ekstrak Kulit Buah Manggis Kriteria
Hasil Pengamatan Data
Certificate of Analysis CoA
Bentuk Granul
Granul Warna
Coklat Coklat
Bau Khas aromatis
Khas aromatis Dari hasil pengamatan yang tertera pada tabel 4, dapat dikatakan bahwa
ekstrak yang digunakan telah sesuai dengan CoA yang dicantumkan.
B. Pembuatan dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kental
1. Pembuatan Ekstrak Kental Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L.
Tujuan dilakukan pembuatan ekstrak kental kulit buah manggis adalah untuk memisahkan ekstrak kulit buah manggis dari eksipien yang ditambahkan
yaitu berupa maltodekstrin. Ekstrak kering kulit buah manggis yang diperoleh dari PT. Borobudur Industri Jamu memiliki komposisi 85 ekstrak kulit buah
manggis dan 15 maltodekstrin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pelarut yang digunakan dalam pembuatan ekstrak kental kulit buah manggis ini merupakan etanol 96. Setelah ekstrak kering dilarutkan dalam
etanol 96, dilakukan penyaringan dengan tujuan ntuk memisahkan ekstrak yang terlarut dalam etanol 96 dengan maltodekstrin yang mengendap. Jumlah
ekstrak kental yang didapatkan dari penimbangan 10,0 gram ekstrak kering yaitu:
Ekstrak kental = × , gram = , gram
Pelarut diuapkan pada suhu 50 C untuk menjaga agar senyawa
antioksidan dalam ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L. tidak rusak, dan untuk mendapatkan aktivitas antioksidan yang maksimal dari
senyawa antioksidan Husni, Putra dan Lelana, 2014. Alasan lain pelarut diuapkan pada suhu 60
C karena sebagian besar senyawa antioksidan mulai rusak pada suhu 60
C Barasa, 2014.
2. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Tujuan penentuan panjang gelombang maksimum adalah untuk mendapatkan panjang gelombang dimana larutan DPPH menghasilkan serapan
maksimum, sehingga pengukuran yang dihasilkan memiliki sensitifitas yang maksimum serta menghasilkan kurva absorbansi data pengukuran yang linier
dengan hukum Lambert-Beer. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 11. Peak
λ Maksimum Larutan DPPH
Dari hasil pengukuran panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer UV-
Vis didapatkan λ maksimum 517 nm. Pada penelitian Tjahjani, Widowati, Khiong, Suhendra dan Tjokropranoto 2014 panjang
gelombang maksimum yaitu 517 nm. Sehingga pada penelitian digunakan panjang gelombang 517 nm.
3. Penentuan Operating Time OT