Uji Viskositas Pengujian Sifat Fisik Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis

3. Uji Viskositas

Pengujuan viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan sediaan krim dengan variasi konsentrasi parafin cair dan gliserol yang digunakan. Sediaan krim tidak boleh terlalu viskos dan terlalu encer karena berkaitan dengan efek terapi yang diinginkan serta kenyamanan penggunaan pasien acceptability pasien Shovyana dan Zulkarnain, 2013. Tabel X. Hasil Uji Viskositas Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis Formula Daya Sebar cm 2 Viskositas dPa.s I 14,81 ± 0,39 236,67 ± 5,77 A 19,12 ± 0,22 220,00 ± 10,00 B 17,66 ± 0,43 226,67 ± 11,5 AB 21,79 ± 0,73 186,67 ± 5,77 Dari data hasil uji viskositas pada tabel 10 menunjukkan bahwa formula AB memiliki hasil uji viskositas dengan nilai terendah yang kemudian diikuti oleh formula A, formula B dan formula I yang memiliki hasil uji viskositas dengan nilai tertinggi. Semakin banyak penambahan parafin cair dan gliserol dalam sediaan menyebabkan nilai viskositas semakin kecil. Nilai viskositas sediaan krim yang dikendaki yaitu antara 170-220 dPa.s. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas sediaan krim dapat dilihat pada persamaan 4: Y = 244,955 - 0,255 X 1 + 2,069 X 2 – 0,460 X 1 X 2 ................. 4 Y merupakan respon viskositas, X 1 merupakan parafin cair, X 2 merupakan gliserol, serta X 1 X 2 merupakan interaksi antara parafin cair dan gliserol. Dari hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan software Design Expert ® didapat hasil bahwa nilai hasil uji viskositas berbeda bermakna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan p-value 0,05 signifikan. Hasil uji viskositas tersebut menunjukkan bawa dengan penambahan parafin cair dan gliserol dapat memberikan perubahan nilai respon viskositas yang signifikan sehingga dapat dilakukan optimasi. Dari persamaan 4 didapatkan counterplot respon viskositas sediaan krim yang dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15. Counterplot Respon Viskositas Sediaan Krim Ekstrak Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L. Daerah counterplot yang berwarna biru menunjukkan daerah dengan respon viskositas yang paling rendah, sedangkan counterplot yang berwarna merah menunjukkan daerah dengan respon viskositas yang paling tinggi. Dari grafik counterplot didapatkan bahwa semakin banyak penggunaan parafin cair maupun gliserol pada sediaan krim akan menyebabkan semakin menurunnya respon viskositas. Pengaruh parafin cair, gliserol dan interaksi keduanya dalam respon sediaan krim ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel 11 berikut: Tabel XI. Pengaruh Parafin Cair, Gliserol dan Interaksi Keduanya Terhadap Respon Daya Sebar Faktor Efek p-value Parafin cair -28,33 0,0005 Gliserol -21,67 0,0025 Interaksi -11,67 0,0479 Parafin cair, gliserol dan interaksi keduanya memiliki nilai efek negatif, yang berati baik parafin cair, gliserol maupun interaksinya memiliki efek menurunkan respon viskositas sediaan krim antioksidan ekstrak kulit buah manggis. Parafin cair, gliserol dan interaksinya memiliki efek yang signifikan terhadap perubahan respon viskositas sediaan krim p-value 0,05. Dari efek serta persamaan daya sebar krim yang diperoleh, didapatkan faktor dominan yang menentukan respon viskositas adalah gliserol. Gambar 16. Grafik Pengaruh Parafin Cair Terhadap Viskositas Berdasarkan gambar 16 menunjukkan parafin cair pada level tinggi ataupun rendah gliserol menyebabkan penurunan respon viskositas krim ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 17. Grafik Pengaruh Gliserol Terhadap Viskositas Berdasarkan gambar 17 menunjukkan gliserol pada level tinggi ataupun rendah parafin cair menyebabkan penurunan respon viskositas krim ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L.. Hal ini dikarenakan karena baik gliserol maupun parafin cair sama-sama memiliki kecenderungan efek untuk menurunkan respon viskositas. Penurunan viskositas yang diakibatkan oleh interaksi parafin cair dan gliserol juga dapat dilihat dari karakter fisik parafin cair maupun gliserol yang sama-sama merupakan cairan yang memiliki viskositas yang rendah yaitu 110-230 mPa.s untuk parafin cair dan 110 mPa.s pada 20 C untuk gliserol. Dari kedua karakter tersebut maka interaksi keduanya akan menyebabkan penurunan viskositas.

4. Uji Rheologi Sifat Alir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Efek Ekstrak Kulit Manggis(Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Krim

5 65 162

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Uji Aktivitas Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 7 80

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

7 47 93

Optimasi PEG 4000 sebagai basis dan propilen glikol sebagai humektan pada sediaan krim ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) serta uji aktivitas antioksidan.

9 50 138