konsep, teori, prosedur, ataupun fakta dalam mata pelajaran, nilai karakter menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mata pelajaran dalam arti materi
pokok bahasan suatu mata pelajaran digunakan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Narwanti, 2011: 21.
Guru harus
memperhatikan kemampuan
kognitif, afektif,
dan psikomotorik dalam pembelajaran. Dengan mengembangkan satu aktivitas belajar
saja guru dapat mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor Narwanti, 2011: 22. Pendidikan karakter memberikan prioritas
utama terutama pada pelatihan, peleburan individu dalam pengalaman, bukan sekedar pemahaman teoritis dan abstrak Koesoema, 2007: 268. Oleh karena itu
pembelajaran kontekstual yang memberikan siswa pengalaman belajar sangat penting dan bahan ajar yang mengembangkan karakter berbasis aktivitas siswa
akan membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
2.1.4 Model Pengembangan Bahan Ajar
Model pengembangan bahan ajar yang digunakan adalah model pengembangan Jerold E. Kemp. Menurut Kemp dalam Trianto 2009: 179
pengembangan perangkat merupakan suatu langkah yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Langkah
pengembangan model Kemp dapat dimulai dari titik manapun di dalam siklus tersebut.
Model ini mengarahkan pengembangan desain instruksional untuk melihat karakteristik para siswa serta menentukan tujuan-tujuan belajar yang tepat, isi
pelajaran, mengembangkan pre-test dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan,
menetapkan strategi dan langkah – langkah dalam kegiatan belajar mengajar serta
sumber-sumber belajar yang akan digunakan. Materi atau isi dievaluasi berdasarkan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan. Terakhir melakukan
identifikasi dan revisi berdasarkan hasil evaluasi Rusman, 2010: 167. Setiap langkah yang terdapat pada siklus Kemp selalu diawali dengan
perencanaan tujuan planning. Dalam melaksanakan langkah tersebut terdapat evaluasi, yaitu evaluasi formatif yang dilakukan selama proses pembuatan,
sedangkan evaluasi sumatif dilakukan diakhir proses. Evaluasi digunakan sebagai pedoman untuk revisi. Revisi dapat dilakukan disetiap langkah dalam proses
pengembangan. Pada proses pembuatan bahan ajar dapat berjalan dengan baik karena adanya layanan pendukung support service. Layanan pendukung dapat
berupa buku, sumber dari internet, guru, dan siswa. Menurut Trianto 2009: 180-186 unsur-unsur pengembangan perangkat
pembelajaran menurut model Kemp, meliputi: 1.
Indentifikasi Masalah Pembelajaran Instructional Problem Tahap ini mengidentifikasi kesenjangan tujuan kurikulum dengan
kenyataan di lapangan menyangkut model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran. Guru
menyusun alternatif pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum. 2.
Analisis Siswa Learners Characteristic Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan karakteristik
siswa seperti ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok.
a Tingkah Laku Awal Siswa
Tingkah laku siswa diidentifikasi untuk mengetahui keterampilan- keterampilan
khusus yang
dimiliki siswa
sebelum melakukan
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan supaya mengenali keterampilan khusus yang harus dilakukan siswa untuk melaksanakan proses
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. b
Karakteristik Siswa Perangkat pembelajaran yang digunakan harus memperhatikan
karakteristik siswa. Analisis karateristik meliputi kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap pelajaran, pengalaman,
keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial Ibrahim dalam Trianto, 2009: 180.
3. Analisis Tugas Task Analysis
Analisis tugas terdiri dari analisis isi pelajaran, konsep, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman tentang tugas-
tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS.
a Analisis Struktur Isi
Mencermati isi KTSP mulai dari bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan, dan garis besar perincian isi pokok bahasan.
b Analisis Konsep
Melakukan identifikasi konsep, fakta, prinsip dan aturan yang dibutuhkan dalam pengajaran dalam bentuk peta konsep.
c Analisis Prosedural
Mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian.
d Analisis Pemrosesan Informasi
Mengelompokkan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pembelajaran dengan mempertimbangkan waktu, hasilnya berupa tugas
dan konsep dalam satu RPP. 4.
Merumuskan Indikator Instructional Objectives Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang diperoleh dari analisis
pembelajaran. Indikator berfungsi sebagai alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil
belajar siswa, dan panduan siswa dalam belajar. 5.
Penyusunan Instrumen Evaluasi Evaluation Instrument Tes hasil belajar ini untuk mengukur ketercapaian indikator dengan
tingkat penguasaan siswa setelah proses pembelajaran berdasarkan jumlah soal yang dijawab benar oleh siswa. Instrumen yang dikembangkan harus
dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran dan harus ada hubungan langsung antara sasaran belajar dengan soal evaluasi.
6. Strategi Pembelajaran Instructional Strategies
Pemilihan strategi belajar disesuaikan dengan tujuan khusus dan yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
a Pemilihan Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Pemilihan model dan pendekatan ini disesuaikan dengan bahan kajian. Metode disesuaikan dengan tujuan pembelajaran seperti inkuiri
terbimbing, presentasi, tanya jawab dan eksperimen. b
Pemilihan Format Pemilihan format ini meliputi, materi ajar, lembar kegiatan siswa
LKS, Rencana Pembelajaran, dan evaluasi. 7.
Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada ketepatan
penggunaan sumber pembelajaran yang dipilih. Memilih alat dan bahan pembelajaran disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaran yang ada
dalam LKS dan Rencana Pembelajaran. 8.
Pelayanan Pendukung Support Service Pelayanan pendukung digunakan untuk menunjang keberhasilan
pengembangan perangkat pembelajaran seperti kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, layanan laboratorium, dan perpustakaan. Pelayanan
pendukung membutuhkan dana, fasilitas, perlengkapan, tahap perencanaan, dan pengembangan.
9. Evaluasi Formatif Formative Evaluation
Evaluasi formatif berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar seberapa baik program telah mencapai sasaran. Penilaian formatif
dilakukan selama pengembangan dan uji coba serta berguna untuk melihat kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga dapat dihindari.
10. Evaluasi Sumatif Summative Evaluation
Evaluasi sumatif mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. sumber utama informasi didapat dari hasil posttes dan uji
akhir pembelajaran. 11.
Revisi Perangkat Pembelajaran Revision Pada setiap langkah pengembangan selalu dilakukan revisi untuk
mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi ini didasarkan pada masukan dari penilaian validasi perangkat pembelajaran oleh pakar, guru
dan uji coba secara terbatas sehingga sesuai saat diterapkan sebagai perangkat pembelajaran di sekolah.
Secara umum langkah-langkah model pengembangan Kemp tersebut dapat ditunjukkan dalam gambar berikut.
Gambar 1. Model Pengembangan Kemp yang telah direvisi Trianto, 2009: 179
2.1 Penelitian yang Relevan
1 Penelitian pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh Bernadetta Lisa
Andika Permatasari 2012 dengan judul “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 1 dan
2”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner dan wawancara. Produk yang dihasilkan berupa modul “Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII
Instructional Problem
Task Analysis Learner Characteristic
Instructional Objectives
Content Sequencing Instructional Strategies
Instructional Delivery Evaluation Instrument
Instructional Resource Planing
Revision
S um
m at
iv e
Eva lua
tio n
S up
po rt
Se rv
ic e
Formative Project Management