Gambar 1. Model Pengembangan Kemp yang telah direvisi Trianto, 2009: 179
2.1 Penelitian yang Relevan
1 Penelitian pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh Bernadetta Lisa
Andika Permatasari 2012 dengan judul “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII Semester 1 dan
2”. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuesioner dan wawancara. Produk yang dihasilkan berupa modul “Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Indonesia Kelas VII
Instructional Problem
Task Analysis Learner Characteristic
Instructional Objectives
Content Sequencing Instructional Strategies
Instructional Delivery Evaluation Instrument
Instructional Resource Planing
Revision
S um
m at
iv e
Eva lua
tio n
S up
po rt
Se rv
ic e
Formative Project Management
Semester 1 dan 2”. Modul ini telah dinilai oleh pakar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Joannes Bosco
untuk mengetahui kualitas produk pengembangan. Hasil penelitian tersebut kemudian dijadikan dasar untuk merevisi produk. Produk yang sudah direvisi
kemudian diujicobakan kepada siswa kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Produk pengembangan ini belum diujicobakan seluruhnya karena
modul ini dirancang untuk pembelajaran selama satu tahun. 2
Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Saudari Anastasia Tiur Rohani 2012 dengan judul “Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran
Menulis Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Semester 1 dan 2”. Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul pembelajaran menulis yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter. Analisis kebutuhan dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Produk yang dihasilkan peneliti terdiri atas sepuluh bab yang
terdiri atas satu sampai dua nilai karakter. Produk ini telah diujicobakan dan berdasarkan hasil uji coba peneliti mendapatkan masukan dan saran untuk
melakukan revisi terhadap bahan ajar. 3
Jurnal artikel ilmiah dengan judul “Prodigy: An Innovative Approach for Character Development
” yang ditulis oleh Samsiah Mohd Jais, Ab.Aziz Md. Yatim, dan Mohammed Aziz Shah Mohammad Arip 2012. Dalam artikel ini
memaparkan bahwa pembentukan dan pembangunan karakter yang sehat di kalangan pelajar berkaitan erat dengan peranan yang dimainkan oleh guru di
sekolah. Guru harus mempunyai strategi yang berkesan dalam menggalakkan pembangunan watak yang baik dikalangan kanak-kanak. Tujuan dari artikel
ini adalah memperkenalkan „prodigy‟, sebagai satu pendekatan untuk
membantu guru untuk melakukan bimbingan dan konseling dalam pembangunan dan peningkatan tingkah laku siswa. Prodigy merupakan
pendekatan unik dan inovatif yang mengintegrasikan komponen, kognitif, afektif dan tingkah laku dalam pembangunan karakter. Artikel ini
membicarakan modul kursus yang berkaitan bagi pembangunan karakter dan menyentuh manfaat menggunakan Prodigy dalam memupuk pembangunan
karakter. Berdasarkan tinjauan penelitian yang terdahulu, ternyata pengembangan
bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal
belum ada dan masih relevan untuk diteliti. Penelitian di tingkat SMP sudah ada untuk keterampilan berbicara dan menulis, tetapi pada tingkat SD belum ada.
Peneliti mencoba mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada tingkat SD. Peneliti berharap bahan ajar yang
dikembangkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan mendengarkan yang berbasis aktivitas menyenangkan untuk siswa SD.
2.2 Kerangka Berpikir