Pada setiap jajargenjang sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Pada setiap jajargenjang sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
dan sejajar. Pada gambar 2.4 , perhatikan sudut-sudutnya Jika jajargenjang diputar
setengah putaran 180 maka diperoleh:
, , dan . Akibatnya, , , dan , sedemikian sehingga ,
, dan .
Selanjutnya, perhatikan gambar 2.5 dibawah ini:
Pada jajargenjang ABCD tersebut AB DC dan AD BC. Ingat kembali
materi terdahulu mengenai garis dan sudut. Berdasarkan sifat-sifat garis sejajar, karena AB
DC, maka diperoleh:
- dalam sepihak dengan , maka 180
. -
dalam sepihak dengan , maka 180 .
C
A D
B
Gambar 2.5 Pembuktian Sifat Jajargenjang 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Demikian juga karena AD BC, maka diperoleh
- dalam sepihak dengan , maka 180
. -
dalam sepihak dengan , maka 180 .
Hal tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. 180
. 180
. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Sekarang perhatikan gambar 2.6 dibawah ini:
Pada gambar di samping, jika putarlah diputar setengah putaran
180 pada titik O, akan diperoleh OA
OC dan OB OD. Hal ini menunjukkan bahwa OA = OC dan OB = OD. Padahal OA + OC = AC dan
Pada setiap jajargenjang jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan adalah 180
.
A B
O D
C
Gambar 2.6 Pembuktian Sifat Jajargenjang 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OB + OD = BD. Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut.
i. Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang dan
sejajar. ii.
Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar. iii.
Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap jajargenjang adalah 180
. iv.
Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
2. Keliling jajargenjang
Telah kalian ketahui bahwa keliling bangun datar merupakan jumlah panjang sisi-sisinya. Hal ini juga berlaku pada jajargenjang.
Perhatikan gambar 2.7 dibawah ini. Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua
sama panjang.
C
A D
B
Gambar 2.7 Keliling Persegi Panjang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keliling jajargenjang KLMN = KL + LM + MN + KN = KL + LM + KL + LM
= 2KL + LM 3.
Luas jajargenjang Agar kalian dapat memahami konsep luas jajargenjang, lakukan kegiatan
berikut ini. i
Buatlah jajargenjang ABCD, kemudian buatlah garis dari titik D yang memotong tegak lurus 90
garis AB di titik E.
ii Potonglah jajargenjang ABCD menurut garis DE, sehingga
menghasilkan dua bangun, yaitu bangun segitiga AED dan bangun segi empat EBCD.
C
A D
B E
Gambar 2.8 Luas Jajargenjang 1.
C
A D
B E
Gambar 2.9 Luas Jajargenjang 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii Gabungkantempelkan bangun AED sedemikian sehingga sisi BC berimpit dengan sisi AD
Terbentuklah bangun baru yang berbentuk persegi panjang dengan panjang CD dan lebar DE.
Luas ABCD = panjang × lebar.
= CD × DE Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jajargenjang yang
mempunyai alas a dan tinggi t, luasnya L adalah
Catatan :
Alas jajargenjang merupakan salah satu sisi jajargenjang, sedangkan tinggi jajargenjang tegak lurus dengan alas.
L = alas
× tinggi = a × t
C D
BA E
E Gambar 2.10 Luas Jajargenjang 3.
L. Hasil Penelitian Terdahulu
Menurut hasil penelitian Kunny Kunhertanti dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Keaktifan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II di Kelas 8 Responsibility 8C SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun
Pelajaran 20132014”, motivasi tidak berpengaruh terhadap hasil pembelajaran siswa, yaitu dengan kontribusi sebesar 0,05 terhadap hasil belajar siswa dengan
persamaan regresinya Y = 68,51 + 0,07 X. Keaktifan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yaitu dengan kontribusi sebesar 21,92 terhadap hasil belajar
dengan persamaan regresinya Y = 21,5 + 1,54 X.
Menurut hasil penelitian Ana Karisma Adi Purwito dengan judul skripsi “Pengaruh Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
Matematika pada Pokok Bahasan Prisma dan Limas dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II di Kelas VIII SMPK
Kemasyarakatan Kalibawang Tahun Pelajaran 201420 15”, pengaruh keaktifan
siswa terhadap hasil belajar siswa sebesar 22,66. Pengaruh motivasi belajar
siswa terhadap hasil belajar siswa sebesar 7,69.
Menurut hasil penelitian Cicilia Winarti dengan judul “Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA pada Pokok Bahasan Bangun Datar dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II di SMP Kanisius Sleman”. Keaktifan siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
tipe Jigsaw II memiliki tingkat keaktifan cukup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M. Kerangka Berfikir
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Hasil belajar akan
meningkat jika pemilihan model pembelajaran tepat serta siswa memiliki keaktifan dan motivasi yang mendukung dalam belajar. Keaktifan akan
membuat siswa terbuka dalam berpendapat, sedangan motivasi belajar dapat mendorong siswa untuk guat belajar mencapai apa yang dikehendaki siswa.
Dengan demikian, peneliti menduga bahwa hasil belajar siswa akan baik jika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat terlaksana dengan
baik disertai dengan keaktifan belajar dan motivasi belajar siswa yang baik.
Skema untuk hubungan sebagai berikut :
Gambar 2.11 Kerangka Berfikir Penelitian Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw II
Keaktifan Belajar Motivasi Belajar
Hasil Belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini ada dua jenis data yang diperoleh yaitu data dalam bentuk uraian
dan data
dalam bentuk
angka. Peneliti
akan mendekripsikan
dan mengintepretasikan data dalam bentuk uraian kualitatif, sedangkan data yang
diperoleh berupa angka di analisis secara kuantitatif. Jenis penelitian ini dapat melihat keaktifan dari lembar observasi yang
diamati oleh observer, sedangkan data motivasi dapat dilihat dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Kedua data ini menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II akan dianalisis secara kualitatif. Hasil belajar akan dianalisis secara kuantitatif.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap yaitu bulan Maret-Juni 2016. Observasi kelas dilakukan pada tanggal 12 Maret 2016, 15 Maret 2016
dan 19 Maret 2016 di kelas VII A, uji coba kuesioner motivasi belajar siswa dan uji coba tes hasil belajar siswa pada tanggal 21 Mei 2016 dan 23 Mei
2016 di kelas VII C. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25 Mei 2016, 26 Mei 2016, dan 27 Mei 2016 di kelas VII A.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius Muntilan yang beralamat di Jalan Kartini 3, Muntilan 56411. SMP Kanisius Muntilan ini didirikan pada
tanggal 1 Agustus 1949. Total siswa SMP Kanisius Muntilan berjumlah 194 siswa yang terdiri dari kelas VII A, VII B, VII C, VIII A, VIII B, IX A, IX
B, dan IX C. Kelas VII A berjumlah 24 siswa, kelas VII B berjumlah 23 siswa, kelas VII C berjumlah 23 siswa, kelas VIII A berjumlah 29 siswa,
kelas VIII B berjumlah 29 siswa, kelas IX A berjumlah 23 siswa, kelas IX B berjumlah 21 siswa, dan kelas IX C berjumlah 22 siswa.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII SMP Kanisius muntilan tahun ajaran 20152016 terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VII A, VII B, dan VII
C. Siswa kelas VII A SMP Kanisius Muntilan berjumlah 24 siswa yang terdiri dari17 laki-laiki dan 7 perempuan., kelas VII B dengan jumlah 23
siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 13 perempuan, dan VII C dengan jumlah 23 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 8 perempuan. Pembagian
kelas VII di SMP Kanisius Muntilan bersifat homogen karena rata-rata kemampuan siswa setiap kelas sama.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 17 laki-laki dan 7 perempuan.
D. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Kanisius Muntilan tahun ajaran 20152016
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam pokok
bahasan keliling dan luas jajargenjang.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar, dan motivasi belajar siswa.
Definisi Operasional : a.
Keaktifan belajar adalah skor yang diperoleh siswa melalui lembar observasi keaktifan belajar dalam proses pembelajaran.
b. Motivasi belajar adalah skor yang diperoleh siswa setelah mengisi
kuesioner yang dirancang khusus oleh peneliti. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.