c. Laporan Tim
Para  siswa  kembali  dari  diskusi  kelompok  ahli  dan  bersiap  untuk menyampaikan  topik  mereka  kepada  teman-teman  satu  timnya.  Ditekankan
bahwa  para  siswa  mempunyai  tanggung  jawab  terhadap  teman  satu  tim mereka  untuk  menjadi  guru  yang  baik sekaligus juga pendengar  yang  baik.
d. Tes
Kuis dilakukan  mencakup  semua  topik permasalahan  yang  dibicarakan. e.
Rekognisi tim Tim  akan  mendapatkan  sertifikat  atau  bentuk  penghargaan    yang  lain
apabila  skor  rata-rata  mereka  mencapai  kriteria  tertentu.  Skor  tim  siswa  juga dapat digunakan  untuk  menentukan  dua puluh  persen dari peringkat  mereka.
Untuk  dapat  memberikan  penghargaan  kepada  kelompok,  setiap kelompok  dipantau  kemajuannya  dengan  menggunakan  kriteria di bawah i
Tabel 2.2 Poin Kemajuan Skor Kuis
Poin Kemajuan Lebih  dari 10 poin dibawah skor awal
5 10-1 poin di bawah skor awal
10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20 Lebih  dari 10 poin di atas skor awal
30 Kertas jawaban sempurna  terlepas dari skor awal
30 Rusman  2011:216
Kriteria  tingkatan  penghargaan  yang  didasarkan  pada  rata-rata  skor  tim, sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perhitungan  Perkembangan  Skor Kelompok
No  Rata-rata skor perkembangan N
Kualifikasi 1.
- 2.
Tim yang Baik  Good Team 3.
Tim yang Baik  Sekali  Great Team 4.
Tim yang Istimewa  Super Team
Rusman  2011:216
Perhitungan  perkembangan  skor  kelompok  diatas  rata-rata  skor perkembangan  dibulatkan  keatas  maupun  pembulatan  kebawah  jika  hasil  rata-
rataperkembangan  tersebut bilangan  desimal. Dari  uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
tipe  Jigsaw  II  merupakan  pembelajaran  dalam  kelompok  dan  masing-masing anggota  kelompok  ditugaskan  untuk  menjadi  ahli  dalam  suatu  aspek  tertentu
dari  materi  tersebut  yang  disebut  dengan  kelompok  ahli  untuk  membahasa topik  yang  sama,  setelah  pembahasan  materi  dikelompok  ahli  selesai
selanjutnya  mereka  kembali  ke  kelompok  semula  disebut  kelompok  asal  untuk menyampaikan  dan  mengajarkan  topik  mereka  ke  seluruh  anggota  kelompok
mereka.  Setiap  anggota  kelompok  bertanggung  jawab  dengan  kemampuan  dan ketuntasan  belajar  teman  sekelompoknya.  Pada  akhir  pertemuan  diberikan
kuis  dengan  topik  yang  menyangkut  pembelajaran  hari  itu.  Kelompok  yang terbaik akan mendapatkan  penghargaan.
H. Motivasi
Menurut  Dimyati    Mudjiono  2006:80,  motivasi  dipandang  sebagai dorongan  mental  yang  menggerakan  dan  mengarahkan  perilaku  manusia,
termasuk  perilaku  mengajar.  Ada  tiga  komponen  utama  dalam  motivasi  yaitu  i kebutuhan,  kebutuhan  terjadi  bila  individu  merasa  ada  ketidakseimbangan  antara
apa  yang  dimiliki  dan  apa  yang  diharapkan;  ii  dorongan,  dorongan  merupakan kekuatan  mental  untuk  melakukan  kegiatan  dalam  rangka  memenuhi  harapan.
Dorongan  merupakan  kekuatan  mental  yang  berorientasi  pada  pemenuhan harapan  atau  pencapaian  tujuan.  Dorongan  yang  berorientasi  pada  tujuan
tersebut  merupakan  inti  motivasi;  iii  tujuan,  tujuan  adalah  hal  yang  ingin dicapai  oleh  seseorang  individu.  Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal
ini perilaku belajar.
Menurut  Aunurrahman  2012:115,  motivasi  dapat  bersifat  internal  dan eksternal.  Motivasi  internal  adalah  dorongan  dari  dalam  diri  individu  untuk
melakukan  suatu  aktivitas.  Motivasi  ekternal  adalah  dorongan  yang  berasal  dari luar diri individu. Motivasi eksternal melalui proses belajar dan interaksi individu
dengan  lingkungannya  dapat berubah menjadi  motivasi internal. Tingkat  kebutuhan   menurut  Abraham  H Maslow 1984:39, yaitu :
Keterangan: 1.
Kebutuhan-kebutuhan  Fisiologis Faali Kebutuhan-kebutuhan  yang  biasanya  dijadikan  titik-
tolak  teori  motivasi  adalah  apa  yang  disebut  dorongan- dorongan  fisiologis.  Tidak  perlu  diragukan  lagi  bahwa
kebutuhan  fisiologis  ini  adalah  kebutuhan  yang  paling  kuat. Tegasnya  ini  berarti  pada  diri  manusia  yang  sangat  merasa
kekurangan  segala-galanya  dalam  kehidupannya,  besar  sekali kemungkinan  bahwa  motivasi  yang  paling  besar  ialah
kebutuhan  fisiologis  dan  bukan  yang  lain-lainnya.  Seseorang yang  kekurangan  makanan,  keamanan,  kasih  sayang,  dan
penghargaan  besar  kemungkinannya  akan  lebih  banyak membutuhkan  makanan  dari yang lainnya.
Gambar 2.1 Segitiga  Hirerarki Kebutuhan  Menurut  Maslow
1 2
3 4
5
2. Kebutuhan  akan keselamatan
Apabila  kebutuhan  fisiologis  relatif  telah  dipenuhi, maka  akan  muncul  seperangkat  kebutuhan-kebutuhan  baru,
yang  kurang  lebih  dapat  dikategorikan  dalam  kebutuhan- kebutuhan
keselamatan keamanan,
kemantapan, ketergantungan,  perlindungan,  kebebasan  dari  rasa  takut,
cemas  dan  kekalutan;  kebutuhan  akan  struktur,  ketertiban, hukum,  dan  batas-batas;  kekuatan  pada  diri  pelindung,  dan
sebagainya. 3.
Kebutuhan  akan rasa memiliki dan rasa cinta Apabila  kebutuhan-kebutuhan  faali  fisiologis  dan
keselamatan  cukup  terpenuhi,  maka  akan  muncul  kebutuhan- kebutuhan  akan  cinta , rasa kasih, dan rasa memiliki.
4. Kebutuhan  akan harga diri
Semua  orang  dalam  masyarakat  kita  dengan  beberapa pengecualian  yang  patologis  mempunyai  kebutuhan  atau
menginginkan  penilaian  terhadap  dirinya  yang  mantap, mempunyai  dasar  yang  kuat,  dan  biasanya  bermutu  tinggi,
akan  rasa  hormat  diri,  atau  harga  diri,  dan  pengahargaan  akan orang-orang  lainnya.
5. Kebutuhan  akan perwujudan diri
Dari  uraian  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi  adalah  sebuah dorongan  mental  yang  menggerakan  dan  mengarahkan  perilaku  manusia.
Motivasi  dapat  dibedakan  menjadi  dua  yaitu  motivasi  internal  dan  motivasi ekternal.  Motivasi  internal  adalah  dorongan  dari  dalam  individu  untuk
melakukan  suatu  aktivitas,  sedangan  motivasi  ekternal  adalah  dorongan  dari luar individu.
I. Motivasi Belajar
Menurut Noer
Rohmah 2015:52,  motivasi  belajar  adalah
keseluruhan  daya  penggerak  didalam  diri  siswa  yang  menimbulkan  kegiatan belajar,  yang  menjamin  kelangsungan  dari  kegiatan-kegiatan  belajar  dan  yang
memberi  arah  pada  kegiatan  belajar,  sehingga  tujuan  yang  dikehendaki  oleh subjek  belajar  itu  dapat  tercapai.    Atau  dengan  kata  lain  motivasi  belajar  adalah
daya  penggerak  dari  dalam  diri  individu  untuk  melakukan  kegiatan  belajar  untuk menambah  pengetahuan  dan  keterampilan  serta    pengalaman.  Motivasi  ini
tumbuh  karena  ada  keinginan  untuk  bisa  mengetahui  dan  memahami  sesuatu  dan mendorong  serta  mengarahkan  minat  belajar  siswa  sehingga  sungguh-sungguh
untuk  belajar dan termotivasi untuk  mencapai  prestasi.
Motivasi  belajar  bisa  timbul  karena  faktor  instrinsik  atau  faktor  dari dalam  diri  manusia  yang  disebabkan  oleh  dorongan  atau  keinginan  akan
kebutuhan  belajar,  harapan,  dan  cita-cita.  Faktor  ekstrinsik  juga  mempengaruhi dalam  motivasi  belajar  yakni  berupa  adanya  penghargaan,  lingkungan  belajar
yang  menyengankan,  dan  kegiatan  belajar  yang  menarik.  Motivasi  yang bersumber  dari  instrinsik  maupun  ekstrinsik  dapat  bersifat  positif,  dan  dapat