Kelayakan Analisis Deskripsi Data

S18 54 85 139 S19 65 77 142 S20 81 85 166 S21 66 89 155 S22 59 74 133 S23 59 74 133 S24 65 79 144 2 Statistik Karena data motivasi adalah skala interval maka kita hitung ketiga kecenderungan memusat dan ukuran penyebaran. d. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes yang mencakup semua materi. Tes ini dilakukan diakhir pembelajaran. Kecenderungan memusat Ukuran Penyebaran Mode : 133 - Median : 142,5 Interkuartil : 13 Mean :143,75 Standar deviasi :11,38 1 Data Mentah Tabel 4.4 Tabel Hasil Belajar No KODE SISWA 1 2a 2b 3 4 5 6a 6b 6c 6d Skor Keterangan 1 S1 5 5 5 5 10 10 5 5 3 3 93 Tuntas 2 S2 5 5 5 5 8 10 5 5 3 4 92 Tuntas 3 S3 3 2 1 5 5 5 2 2 1 43 Tidak Tuntas 4 S4 5 5 5 5 10 9 5 5 5 5 98 Tuntas 5 S5 3 5 5 5 10 10 5 5 3 5 93 Tuntas 6 S6 2 1 1 2 8 2 1 1 1 32 Tidak Tuntas 7 S7 5 5 5 4 3 5 4 4 3 3 68 Tidak Tuntas 8 S8 3 5 5 5 10 10 5 5 3 3 90 Tuntas 9 S9 2 5 5 5 10 9 5 5 3 5 90 Tuntas 10 S10 1 1 1 5 2 7 3 3 38 Tidak Tuntas 11 S11 2 3 3 4 7 5 5 3 3 58 Tidak Tuntas 12 S12 4 3 3 5 10 3 3 3 3 3 67 Tidak Tuntas 13 S13 1 1 1 3 2 8 1 1 1 32 Tidak Tuntas 14 S14 2 5 5 5 9 10 5 5 3 3 87 Tuntas 15 S15 2 1 1 3 2 2 1 1 22 Tidak Tuntas 16 S16 1 1 1 5 2 2 1 1 1 25 Tidak Tuntas 17 S17 5 3 3 4 3 3 1 1 1 1 42 Tidak Tuntas 18 S18 3 2 3 3 8 3 3 1 1 45 Tidak Tuntas 19 S19 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Tidak Tuntas 20 S20 5 5 5 5 10 10 5 5 2 2 90 Tuntas 21 S21 1 3 3 5 9 3 3 3 1 1 53 Tidak Tuntas 22 S22 1 1 1 5 1 7 3 3 1 1 40 Tidak Tuntas 23 S23 2 4 5 5 2 9 3 3 3 60 Tidak Tuntas 24 S24 4 3 3 5 10 3 3 3 3 3 67 Tidak Tuntas 2 Statistik Karena data hasil belajar adalah skala interval maka kita hitung ketiga kecenderungan memusat dan ukuran penyebaran. Kecederungan memusat Ukuran Penyebaran Mode :90 - Median : 59 Interkuartil : 50 Mean :59.93 Standar deviasi :26.78 Kriteria ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran matematika SMP Kanisius Muntilan adalah 72. Dari tabel di atas didapat sebesar 33,33 siswa tuntas belajar dan 66,67 siswa tidak tuntas belajar. 2. Deskriptif Grafis secara grafik a. Histogram Keaktifan Belajar Data mentah keaktifan dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: Xmaks = 125 Xmin = 59 ̅ ̅ ̅ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berikut ini adalah rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas: Rendah sekali RS : Rendah R : Sedang S : Tinggi T : Tinggi Sekali TS : Tabel 4.5 Frekuensi Skor Keaktifan Belajar Siswa Turus Interval Titik tengah Limit Bawah Limit Atas Frekuensi Frekuensi Kumulatif IIII 65,5 58,5 72,5 5 5 III 79,5 72,5 86,5 3 8 IIII I 93,5 86,5 100,5 6 14 IIII 108,5 100,5 114,5 5 19 IIII 122,5 114,5 128,5 5 24 1 2 3 4 5 6 7 65,5 79,5 93,5 108,5 122,5 F re k u e n si Skor Keaktifan Siswa Histogram Skor Keaktifan Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 Gambar 4.1 Histogram Skor Keaktifan Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 Dari histogram di atas, dapat di lihat siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah sebesar , siswa yang memiliki keaktifan belajar sedang sebesar , dan siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi sebesar . b. Histogram Motivasi Belajar Data mentah motivasi belajar dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: Xmaks = 166 Xmin = 122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ̅ ̅ ̅ dibulatkan menjadi 7 Berikut ini adalah rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas: Rendah sekali RS : Rendah R : Sedang S : Tinggi T : Tinggi Sekali TS : Tabel 4.6 Frekuensi Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Turus Interval Titik tengah Limit Bawah Limit Atas Frekuensi Frekuensi kumulatif II 126 121,5 130,5 2 2 IIII II 135 130,5 139,5 7 9 IIII II 144 139,5 148,5 7 16 IIII 153 148,5 157,5 5 21 III 162 157,5 166,5 3 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI G a m b a r 4 . 2 H i Gambar 4.2 Hisstogram Data Motivasi Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 Dari histogram di atas, dapat di lihat siswa yang memiliki motivasi belajar rendah sebesar , siswa yang memiliki motivasi belajar sedang sebesar , dan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebesar . c. Histogram Hasil Belajar Siswa Data mentah hasil belajar siswa dapat dideskripsikan menjadi data kelompok sebagai berikut: Xmaks = 98 Xmin = 13 ̅ 1 2 3 4 5 6 7 8 126 135 144 153 162 F re k u e n s i Data Motivasi Belajar Siswa Histogram Data Motivasi Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ̅ ̅ dibulatkan menjadi 56 dibulatkan menjadi 14 Berikut ini adalah rentang yang diperoleh berdasarkan pengelompokan di atas: Rendah sekali RS : Rendah R : Sedang S : Tinggi T : Tinggi Sekali TS : Tabel 4.7 Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Turus Interval Titik tengah Limit Bawah Limit Atas Frekuensi Frekuensi Kumulatif III 19,5 10,5 28,5 3 3 IIII II 37,5 28,5 46,5 7 10 III 55.5 46,5 64,5 3 13 III 73,5 64,5 82,5 3 16 IIII II 91,5 82,5 100,5 8 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 19,5 37,5 55.5 73,5 91,5 F re k u e n s i Data Hasil Belajar Histogram Data Hasil Belajar Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 Gambar 4.3 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Terhadap Frekuensi Siswa VII A SMP Kanisius Muntilan n = 24 Dari histogram di atas, dapat di lihat siswa yang memiliki hasil belajar rendah sebesar , siswa yang memiliki hasil belajar sedang sebesar , dan siswa yang memiliki hasil belajar tinggi sebesar . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI y = 0.2654x + 35.032 20 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 140 H as il B e laj ar S is w a Keaktifan Belajar Diagram Terserak antara Keaktifan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa y = 1.0215x - 86.924 50 100 150 50 100 150 200 H as il B e laj ar Si sw a Motivasi Belajar Diagram Terserak antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa C. Statistik Inferensial 1. Diagram Terserak a. Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.4 Diagram Terserak antara Keaktifan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa b. Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.5 Diagram Terserak antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Untuk menyelidiki hubungan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa serta hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa salah satunya dapat menggunakan diagram terserak seperti gambar di atas. Pada gambar diagram terserak di atas diperkirakan terdapat hubungan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa serta hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa, maka diperlukan uji korelasi. Sebelum melakukan uji korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Seminorv. 2. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Keaktifan Belajar Siswa Hipotesis : H o : Data skor keaktifan belajar siswa berdistribusi normal. H 1 : Data skor keaktifan belajar siswa tidak berdistribusi normal. Taraf signifikasi : 005 H o diterima apabila D hitung = 0,118 D Sehingga D hitung D tabel sebab 0,118 Jadi dapat disimpulkan H diterima yang artinya data kuesioner keaktifan belajar siswa berdistribusi normal pada taraf signifikasi 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa. Hipotesis : H o : Data kuesioner motivasi belajar siswa berdistribusi normal. H 1 :Data kuesioner motivasi belajar siswa tidak berdistribusi normal. Taraf signifikasi : 0,05. H o diterima apabila D hitung = 0,0765 D Sehingga D hitung D tabel sebab 0,0765 Jadi dapat disimpulkan H diterima yang artinya data kuesioner motivasi belajar siswa berdistribusi normal pada taraf signifikasi 0.05. c. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa. Hipotesis : H o : Data hasil belajar siswa berdistribusi normal. H 1 : Data hasil belajar siswa tidak berdistribusi normal. Taraf signifikasi : 0,05 H o diterima apabila D hitung = 0,208 D Sehingga D hitung D tabel sebab 0,208 . Jadi dapat disimpulkan H diterima yang artinya data hasil belajar siswa berdistribusi normal pada taraf signifikasi 0,05. 3. Uji Korelasi a. Korelasi antara Keaktifan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa maka dilakukan uji korelasi. Data keaktifan belajar siswa dan hasil belajar berdistribusi normal dengan skala interval maka uji korelasi menggunakan product moment. Hipotesis H o : H 1 : Taraf signifikasi = 0,05 Wilayah Kritik : H o ditolak apabila r hitung r tabel r tabel = 0,423 r hitung = 0,211 Kesimpulan Sehingga r hitung r tabel sebab 0,211 0,423 Jadi dapat disimpulkan H diterima sehingga hubungan antara keaktifan belajar dengan motivasi belajar, tetapi tidak signifikan. Hubungan Numerik r 2 100 = 0,211 2 100 = 4,45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadi kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar adalah 4,45 b. Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa maka dilakukan uji korelasi. Data motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa berdistribusi normal dengan skala interval maka uji korelasi menggunakan product moment. Hipotesis H o : H 1 : Taraf signifikasi = 0,05 Wilayah Kritik : H o ditolak apabila r hitung r tabel r tabel = 0,423 r hitung = 0,434 Kesimpulan Sehingga r hitung r tabel sebab 0,434 0,423 Jadi dapat disimpulkan H ditolak ada hubugan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Hubungan Numerik r 2 100 = 0,434 2 100 = 18,84. Jadi kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar adalah 18,84.

D. Regresi Linear

1. Regresi Linear antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Dari data metah motivasi belajar dan hasil belajar dapat diperoleh ∑ = 3450 ∑ = 1438 ∑ = 209753 ∑ = 498914 ∑ = 102618 ̅ = 143,75 ̅ = 59,9 Maka dapat dihitung regresi linear sebagai berikut ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ̅ ̅ 143,75 ̅ ̅ ̅ Gambar 4.6 Grafik Persamaan Regresi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa

E. Pembahasan

1. Korelasi antara Keaktifan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar, tetapi tidak signifikan. Besarnya koefisien korelasi keaktifan belajar terhadap hasil belajar siswa adalah 0,211 yang artinya keaktifan belajar siswa berkontribusi sebesar 4,45 terhadap hasil belajar. Adapun faktor-faktor lain yang mendukung keberhasilan hasil belajar siswa seperti IQ, keaktifan, minat, dukungan orang tua dan lingkungan, cara belajar, dll. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Persamaan regresi ̅ yang artinya setiap satu kenaikan motivasi belajar siswa terdapat kenaikan hasil belajar siswa sebesar 1,02. Besarnya korelasi motivasi belajar terhadap hasil belajar adalah 0,434 yang berarti motivasi belajar siswa berkontribusi sebesar 18,84 terhadap hasil belajar. Adapun faktor-faktor lain yang mendukung keberhasilan hasil belajar siswa seperti IQ, keaktifan, minat, dukungan orang tua, lingkungan, cara belajar, dll.

F. Pendalaman Analisis.

Pendalaman analisis ini bertujuan untuk mengetahui siswa yang tergolong diskonkordan dan mencari tau penyebabnya. Penggolongan siswa tersebut didasarkan pada skor yang diperoleh siswa pada keaktifan belajar terhadap hasil belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Pendalaman analisis ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap siswa yang mengalami diskonkordan. Terdapat 2 golongan yaitu keaktifan belajar tinggi dan motivasi belajar tinggi tetapi hasil belajar rendah serta keaktifan belajar rendah dan motivasi belajar rendah tetapi hasil belajar tinggi. Berikut merupakan daftar siswa yang diskonkordan: Tabel 4.8 Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Hasil Belajar 1 Keaktifan Belajar 1 S5, S7, S9 S11, S17, S18, S21 S4,S5,S9, S14, S24 S3, S6, S13, S16 Tabel 4.9 Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Hasil Belajar 1 Motivasi Belajar 1 S1, S5, S7, S9 S15, S21 S2, S4, S8, S12, S14, S24 S3, S6, S10, S17, S18, S22 1. Keaktifan Tinggi, tetapi Hasil Belajar Rendah. a. SISWA 11 Siswa 11 ini menunjukkan aktif di dalam kelas dengan memperhatikan penjelasan guru, berani bertanya ketika mengalami kesulitan, dalam diskusi kelompok aktif, serta mencatat hal-hal yang penting dalam buku. Akan tetapi, siswa 11 mengalami kesulitan saat mengerjakan tes hasil belajar karena pada malam harinya hanya sebentar dalam belajar. Dapat dilihat dari wawancara di bawah ini: P : Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? S11 : Lumayan. P : Kenapa lumayan? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI S11 : Karena matematika agak susah, tapi kalau bisa ya saya suka. Pelajaran matematika yang saya suka bilangan bulat. P : Pelajaran apa yang kamu sukai? S11 : Bahasa Indonesia. P : Ketika guru menjelaskan pelajaran apakah kamu memperhatikan? S11 : Kadang memperhatikan kadang tidak, tetapi kebanyakan memperhatikan mbak. P : Kenapa ada kadang-kadang? Apakah pembelajaran kurang menarik? S11 : Lebih asik bicara dengan teman. P : Beranikah bertanya ketika ada soal atau materi tidak jelas? S11 : Berani. P :Apakah kamu berani menjawab ketika guru memberikan pertanyaan? S11 : Kadang-kadang kalau bisa. P : Jika ada soal yang kamu tidak bisa, bertanya kepada siapa?Guru, Teman, atau menunggu contekan S11 : Teman, kalau teman gak bisa baru guru. P : Apakah kamu mempunyai kelompok belajar di rumah? S11 : Tidak. P : Kalau ada PR yang tidak bisa biasanya bertanya kepada siapa?Orang tua, Teman, atau menunggu contekan S11 : Tanya teman di sekolah di pagi harinya P : Dalam diskusi kelompok apakah kamu aktif ? S11 : Aktif karena saya pingin bisa. P : Apakah kamu mencatat hal-hal penting dalam buku? S11 : Mencatat dalam buku. P : Apakah kamu pernah absen dalam mengikuti pembelajaran matematika? S11 : Tidak. P : Apakah kamu membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran? S11 : Ya, saya membantu. P : Soal tes hasil belajar kemarin susah gak? S11 : Lumayan susah. P : Kenapa lumayan susah? S11 : Malamnya belajarnya cuman bentar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

Perbandingan aktivitas dan hasil belajar siswa antara model kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Stad pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 89