c. Kemampuan  perseptual,  termasuk  di  dalamnya  membedakan  visual,
membedakan  auditif, motoris, dan lain-lain; d.
Kemampuan  di  bidang  fisik,  misalnya  kekuatan,  keharmonisan,  dan ketepatan;
e. Gerakan-gerakan  skill,  mulai  dari  keterampilan  sederhana  sampai  pada
keterampilan  yang  kompleks; f.
Kemampuan  yang  berkenaan  dengan  komunikasi  non-decursive  seperti gerakan  ekspresif dan interpretatif.
Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  hasil  belajar  merupakan perubahan  tingkah  laku  seseorang  setelah  ia  belajar.  Perubahan  belajar
mencakup  aspek kognitif,  afektif,  dan psikomotoris.
D. Pembelajaran
Menurut  Trianto  2010:17,    Pembelajaran  adalah  usaha  sadar  dari  seorang
guru  untuk  membelajarkan  siswanya  mengarahkan  interaksi  siswa  dengan sumber  belajar lainnya dalam rangka  mencapai  tujuan  yang  diharapkan.
Menurut  Aunurrahman  2012:34  ,  instruction  atau  pembelajaran  sebagai suatu  sistem  yang  bertujuan  untuk  membantu  proses  belajar  siswa,  yang  berisi
serangkaian  peristiwa  yang  dirancang,  disusun  sedemikian  rupa  untuk mendukung  dan  mempengaruhi  terjadinya  proses  belajar  siswa  yang  bersifat
internal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut  Suherman,  1992  dalam  buku  Asep  Jihad  Abdul  Haris  2012:11, pembelajaran  merupakan  proses  yang  terdiri  dari  kombinasi  dua  aspek,  yaitu:
belajar  tertuju  kepada  apa  yang  harus  dilakuakan  siswa,  mengajar  berorientasi pada  apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek
ini  akan  berkolaborasi  secara  terpadu  menjadi  suatu  kegiatan  pada  saat  terjadi interaksi  antara  guru  dan  siswa,  serta  antara  siswa  dengan  siswa  disaat
pembelajaran sedang berlangsung. Berdasarkan  uraian  diatas,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran
adalah    interaksi  antara  siswa  dengan  guru  ataupun  interaksi  siswa  dengan sumber  belajar dalam pembelajaran.
E. Pembelajaran  Kooperatif
Menurut  Sugiyanto  2010 :35-44,  pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1.
Dasar Konsep Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran  kooperatif  Cooperative  learning  adalah  pendekatan
pembelajaran  yang  berfokus  pada  penggunaan  kelompok  kecil  siswa  untuk bekerja  sama  dalam  memaksimalkan  kondisi  belajar  untuk  mencapai  tujuan
belajar. 2.
Konsep Pokok Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran  kooperatif  menciptakan  interaksi  yang  asah,  asih,  dan
asuh  sehingga tercipta masyarakat belajar Learning community. Siswa tidak hanya  belajar  dari  guru,  tetapi  juga  dari  sesama  siswa.  Pembelajaran
kooperatif adalah
pembelajaran yang
secara sadar
dan sengaja
mengembangkan interaksi
yang silih
asuh untuk
menghindari ketersinggungan  dan  kesalahpahaman  yang  dapat  menimbulkan  permusuhan,
sebagai latihan hidup  dimasyarakat. 3.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif a.
Saling ketergantungan  positif Dalam  pembelajaran  kooperatif  guru  menciptakan  suasana  yang
mendorong  agar  siswa  merasa  saling  membutuhkan.  Hubungan  yang saling  membutuhkan  inilah  yang  dimaksud  dengan  saling  ketergantungan
positif.  Saling  ketergantungan  dapat  dicapai  melalui:  a  saling ketergantungan
mencapai tujuan;
b saling
ketergantungan menyelesaikan  tugas  c saling ketergantungan    bahan  atau  sumber;  d
saling ketergantungan  peran;  e saling   ketergantungan  hadiah. b.
Interaksi tatap muka Interaksi  tatap  muka  akan  memaksa  siswa  saling  tatap  muka  dalam
kelompok  sehingga  mereka  dapat  berdialog.  Dialog  tidak  hanya dilakukan  dengan  guru.  Interaksi  semacam  itu  sangat  penting  karena
siswa  merasa  lebih  mudah  belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep  pengajaran teman  sebaya.
c. Akuntabilitas  individual
Pembelajaran  kooperatif  menampilkan  wujudkan  dalam  belajar kelompok.  Penilaian  ditujukan  untuk  mengetahui  penguasaan  siswa
terhadap  materi  pelajaran  secara  individual.  Hasil  penilaian  secara individual  selanjutnya  disampaikan  oleh  guru  kepada  kelompok  agar
semua anggota
kelompok mengetahui
siapa anggota
kelompok mengetahui  siapa  anggota  kelompok  yang  memerlukan  bantuan  dan  siapa
yang  dapat  memberikan  bantuan.  Nilai  kelompok  didasarkan  atas  rata- rata  hasil  belajar  semua  anggotanya,  karena  itu  tiap  anggota  kelompok
harus  memberikan  sumbangan  demi  kemajuan  kelompok.  Penilaian kelompok  yang  didasarkan  atas  rata-rata  penguasaan  semua  anggota
kelompok  secara  individual  ini  yang  dimaksud  dengan  akuntabilitas individual.
d. Keterampilan menjalin hubungan  antar pribadi
Keterampilan  sosial  seperti  tenggang  rasa,  sikap  sopan  terhadap teman,
mengkritik ide
dan bukan
mengkritik teman,
berani mempertahankan  pikiran  logis,  tidak  mendominasi  orang  lain,  mandiri,
dan  berbagai  sifat  yang  lain  yang  bermanfaat  dalam  menjalin  hubungan antar  pribadi  interpersonal  relationship  tidak  hanya  diasumsikan  tetapi
secara  sengaja  diajarkan.  Siswa  yang  tidak  dapat  mejalin  hubungan  antar pribadi akan memperoleh  teguran  dari guru  juga dari sesama siswa.
4. Keunggulan  Penggunaan  Pembelajaran Kooperatif