terutama yang berkaitan dengan penurunan Angka Kesehatan Ibu AKI, Angka Kematian Bayi AKB, dan Angka Kematian Balita AKBA.
Posyandu bagi masyarakat diharapkan bermanfaat sebagai tempat memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKBA, memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait
kesehatan ibu dan anak dan efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar sektor lain terkait. Bagi kader, pengurus Posyandu
dan tokoh masyarakat Posyandu sebagai tempat untuk dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait
dengan penurunan AKI, AKB, dan AKBA. Dan bagi Puskesmas dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat,
karena kedudukan Posyandu terhadap Puskesmas adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh
Puskesmas.
2.7.1 Tingkat Perkembangan Posyandu
Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengandemikian, pembinaan yang dilakukan untuk masing-masingPosyandu juga berbeda. Untuk
mengetahui tingkatperkembangan Posyandu, telah dikembangkan metode danalat telaahanperkembangan Posyandu, yang dikenal dengannama Telaah Kemandirian
Posyandu. Tujuan telaahan adalahuntuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu yangsecara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belummantap, yang ditandai oleh
kegiatan bulanan Posyandubelum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangatterbatas yakni kurang dari 5 lima orang. Penyebab tidakterlaksananya
kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pulakarena belum siapnya masyarakat.Intervensi yang dapatdilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah memotivasimasyarakat serta menambah jumlah kader. 2. Posyandu Madya
Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapatmelaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun,dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang
ataulebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masihrendah, yaitu kurang dari 50. Intervensi yang dapatdilakukan untuk perbaikan peringkat adalahmeningkatkan
cakupan dengan mengikutsertakan tokohmasyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkankader dalam mengelola kegiatan Posyandu. Contohintervensi yang dapat
dilakukan antara lain: pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan ModulPosyandu dengan metodesimulasi dan menerapkan SMD dan MMD di Posyandu, dengantujuan
untuk merumuskan masalah danmenetapkan cara penyelesaiannya, dalam rangkameningkatkan cakupan Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Universitas Sumatera Utara
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50,mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 KK di wilayah kerjaPosyandu. Intervensi yang dapat dilakukan untukperbaikan peringkat
antara lain: a. Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman
masyarakat tentang dana sehat. b. Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapa ttumbuh dana sehat yang kuat,
dengan cakupan anggota lebih dari 50 KK. Peserta pelatihan adalah para tokoh masyarakat, terutama pengurus dana sehat desakelurahan, serta untuk kepentingan
Posyandu mengikut sertakan pula pengurus Posyandu. 4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang
ataulebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan
dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu. Intervensi yang dilakukan bersifat
pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga terjamin
Universitas Sumatera Utara
kesinambungannya. Selain itu dapat dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah dan kemampuan masing-masing.
Untuk melihat keberhasilan kegiatan penimbangan di Posyandu ini dilakukan dengan analisa semua balita yang ada di wilayah kerja Posyandu, semua balita yang
berkunjung ke Posyandu telah mempunyai KMS, semua balita yang berkunjung ke Posyandu dan ditimbang di Posyandu dan timbangannya naik, menurut indikator
persentase masing-masing diberi target 70 Kemenkes, 2011, indikator tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hasil Liputan Dapat dihitung dari jumlah balita yang terdaftar di Posyandu dan mempunyai
KMS. b. Tingkat Partisipasi Masyarakat DS
Diperoleh dengan cara membagi angka jumlah balita yang ditimbang pada waktu itu dengan jumlah seluruh balita yang ada di Posyandu.
c. Tingkat Kelangsungan Penimbangan KS Dihitung dari jumlah balita yang ditimbang pada bulan itu, dibagi dengan jumlah
balita yang terdaftar dan mempunyai KMS. d. Hasil Penimbangan NS
Diperoleh dengan cara membagi jumlah balita yang naik timbangannya, dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang pada bulan tersebut.
e.. Hasil Pencapaian Program
Universitas Sumatera Utara
Dihitung dari jumlah balita yang baik berat badannya, dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada di Posyandu.
2.7.2 Pengelola Posyandu