Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan survei, yang bersifat explanatory research bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pemanfaatan dana BOK untuk operasional posyandu terhadap kinerja posyandu di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dengan pertimbangan di kecamatan tersebut terdapat anak balita dengan gizi buruk dan gizi kurang dan cakupan penimbangan balita belum mencapai target.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai Juni 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan desa penanggung jawab posyandu yang ada di bawah koordinasi Puskesmas Plus Biak Muli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara sebanyak 33 orang, karena setiap posyandu di tanggungjawabi oleh seorang bidan desa. Universitas Sumatera Utara 3 .3.2 Sampel Sampel adalah bidan penanggung jawab kegiatan di 33 posyandu yang ada di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara di bawah koordinasi Puskesmas Plus Biak Muli sebanyak 33 orang bidan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan jenis data penelitian yaitu data primer dan data sekunder, dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner terstruktur dari hasil penelitian. 1. Data primer diperoleh melalui: wawancara menggunakan kuesioner pada responden bidan penanggung jawab kegiatan pelayanan gizi di posyandu mencakup karakteristik bidan, pemanfaatan dana BOK pembinaan kader, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat dan pemantauan pertumbuhan balita. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi, laporan kegiatan posyandu di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk pengumpulan data primer, sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 30 petugas kesehatan di Puskesmas Kota Kota Cane Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Universitas Sumatera Utara

3.5.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data Ghozali, 2005. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen kuesioner dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel menggunakan teknik Pearson Product Moment Correlation, dengan kriteria bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan valid dan bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pertanyaan dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach dengan r-tabel, dimana bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel dan bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Pembinaan Kader Variabel Nilai Corrected Item-Total Status Pembinaan Kader 1 0,652 Valid Pembinaan Kader 2 0,652 Valid Pembinaan Kader 3 0,669 Valid Pembinaan Kader 4 0,669 Valid Pembinaan Kader 5 0,604 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,823 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan variabel pembinaan kader sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-Tabel dengan nilai cronbach alpha 0,867, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pembinaan kader valid dan reliabel Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Keaktifan Kader Variabel Nilai Corrected Item-Total Status Keaktifan Kader 1 0,364 Valid Keaktifan Kader 2 0,754 Valid Keaktifan Kader 3 0,688 Valid Keaktifan Kader 4 0,754 Valid Keaktifan Kader 5 0,679 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,810 Berdasarkan Tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan variabel keaktifan kader sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-Tabel dengan nilai cronbach alpha 0,810, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel keaktifan kader valid dan reliabel Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Ketersedian Dana Variabel Nilai Corrected Item-Total Status Ketersediaan dana 1 0,653 Valid Ketersediaan dana 2 0,625 Valid Ketersediaan dana 3 0,608 Valid Ketersediaan dana 4 0,533 Valid Ketersediaan dana 5 0,749 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,810 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan variabel ketersediaan dana sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-Tabel dengan nilai cronbach alpha 0,810, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel ketersediaan dana valid dan reliabel Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Independen Pemberdayaan Masyarakat Variabel Nilai Corrected Item-Total Status Pemberdayaan Masyarakat 1 0,757 Valid Pemberdayaan Masyarakat 2 0,886 Valid Pemberdayaan Masyarakat 3 0,464 Valid Pemberdayaan Masyarakat 4 0,825 Valid Pemberdayaan Masyarakat 5 0,766 Valid Reliabilitas Cronbach’s Alpha = 0,891 Berdasarkan Tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan variabel pemberdayaan masyarakat sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-Tabel dengan nilai cronbach alpha 0,891, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pemberdayaan masyarakat valid dan reliabel

3.6 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.6.1 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan dari semua variable dan istilah yang digunakan untuk penelitian secara operasional, sehingga mempermudah dalam membaca dan memperhatikan makna dalam penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Pemanfaatan Dana BOK untuk operasional Posyandu, yaitu penilaian bidan sebagai penanggung jawab dalam penggunaan dana BOK untuk menyelenggarakan posyandu balita seperti pembinaan kader, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayan masyarakat. a. Pembinaan kader adalah pelatihan yang pernah diikuti oleh kader yang bertugas di Posyandu selama setahun belakangan ini dalam upaya peningkatan kinerja kader sehingga meningkatkan cakupan program Posyandu. b. Keaktifan kader adalah kemampuan kader dalam melakukan tugas sesuai dengan langkah kegiatan yang dilakukan di Posyandu. c. Ketersediaan dana adalah stok dana yang ada pada bidan sebagai penanggung jawab dalam penggunaan dana BOK sesuai dengan jumlah sasaran pada balita. d. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang dilakukan bidan untuk memampukan dan memandirikan masyarakat. 2. Pemantauan pertumbuhan balita adalah cakupan penimbangan balita di posyandu meliputi cakupan pemantauan penimbangan balita KS, cakupan partisipasi masyarakat DS, cakupan kelangsungan penimbangan DK, dan cakupan hasil penimbangan ND. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Pengukuran Variabel

1. Pengukuran variabel independen dilakukan dengan pemanfaatan dana BOK untuk operasional posyandu diukur berdasarkan pembinaan kader, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat. a. Pembinaan Kader Pembinaan kader diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan, jika jawaban sangat sering diberi skor 5,sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, pernah diberi skor 2 dan jawaban tidak pernah diberi skor 1 Maka diperoleh skor terendah 5 dan skor tertinggi 25. Skala yang digunakan adalah interval yang dapat dikatagorikan sebagai berikut: 0= Baik 15-25, jika responden menjawab benar ≥ 50 1= Kurang Baik 5-14, jika responden menjawab benar 50 b. Keaktifan Kader Keaktifan kader diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan, jika jawaban sangat sering diberi skor 5,sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, pernah diberi skor 2 dan jawaban tidak pernah diberi skor 1 Maka diperoleh skor terendah 5 dan skor tertinggi 25. Skala yang digunakan adalah interval yang dapat dikatagorikan sebagai berikut: 0= Baik 15-25, jika responden menjawab benar ≥ 50 1= Kurang Baik 5-14, jika responden menjawab benar 50 Universitas Sumatera Utara c. Ketersediaan Dana Ketersediaan dana diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan, jika jawaban sangat sering diberi skor 5,sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, pernah diberi skor 2 dan jawaban tidak pernah diberi skor 1 Maka diperoleh skor terendah 5 dan skor tertinggi 25. Skala yang digunakan adalah interval yang dapat dikatagorikan sebagai berikut: 0= Baik 15-25, jika responden menjawab benar ≥ 50 1= Kurang Baik 5-14, jika responden menjawab benar 50 d. Pemberdayan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat diukur dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan, jika jawaban sangat sering diberi skor 5,sering diberi skor 4, kadang-kadang diberi skor 3, pernah diberi skor 2 dan jawaban tidak pernah diberi skor 1 Maka diperoleh skor terendah 5 dan skor tertinggi 25. Skala yang digunakan adalah interval yang dapat dikatagorikan sebagai berikut: 0= Baik 15-25, jika responden menjawab benar ≥ 50 1= Kurang Baik 5-14, jika responden menjawab benar 50 2. Pengukuran variabel dependen pemantauan pertumbuhan balita berdasarkan cakupan pemantauan penimbangan balita KS, cakupan partisipasi masyarakat DS, dan cakupan hasil penimbangan ND menggunakan skala ratio. Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk mengkaji keterkaitan antar variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk memperoleh distribusi frekuensi variabel independen pemanfaatan dana BOK untuk operasional posyandu dan variabel dependen pemantauan pertumbuhan balita dan dianalisis juga karakteristik petugas kesehatan dan balita. 2. Analisis Bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan uji Pearson Correlation yaitu untuk melihat hubungan antara variabel pemanfaatan dana BOK untuk operasional posyandu dan variabel pemantauan pertumbuhan balita 3. Analisis multivariat bertujuan menjelaskan bagaimana variable bebas secara bersama-sama memengaruhi variable terikat. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yang signifikan pada uji bivariat diuji secara bersama-sama terhadap variabel dependen menggunakan uji regresi linier berganda Sudigdo, 2002 dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 3 X 3 + e Keterangan : Y = Kinerja posyandu a = Interceptkonstanta X 1 = Pembinaan kader posyandu Universitas Sumatera Utara X 2 = Keaktifan kader posyandu X 3 = Ketersediaan dana X 4 = Pemberdayaan masyarakat e = erros Pengaruh antara variabel independen terhadap variable dependen diuji dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Puskesmas Perawatan Biak Muli merupakan puskesmas yang melayani rawat inap dan rawat jalan yang berada di wilayah Kecamatan Bambel tepatnya di Desa Biak Muli Kabupaten Aceh Tenggara. Puskesmas Perawatan Biak Muli dulunya merupakan daerah perkebunan dan pertanian, Puskesmas Biak Muli berdiri pada tahun 1975. Luas area Puskesmas Perawatan Biak Muli ± 20x40 m, dengan batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan perumahan Jalan raya Kutacane-Medan b. Sebelah Selatan berbatasan dengan perkebunan penduduk c. Sebelah Barat berbatasan dengan perumahan penduduk d. Sebelah Timur berbatasan dengan pemakaman umum penduduk Luas wilayah kerja puskesmas perawatan Biak Muli ± 9 Km 2 yang meliputi 33 desa dengan jumlah penduduk 18030 jiwa. Petugas puskesmas perawatan Biak Muli menurut pendidikan terdiri dari S1 dokter umu, S1 kesehatan masyarakat, DIII keperawatan, DIII kebidanan, SPK, Bidan, SMA, Analis, AKZI, S.Kep, SPRG, AMF, Juru imunisasi, APKAKL dan Ast. Apoteker. Jumlah dukun bayi ada 27 orang, kader posyandu 99 orang dan posyandu 33 posyandu. Pada tahun 2013 cakupan ibu nifas yang mendapat Vitamin A 59,1 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Dairi Tahun 2012

9 128 224

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 25 96

ANALISIS KONDISI TANAH UNTUK TANAMAN KAKAO DI DESA BAMBEL GABUNGAN KECAMATAN BAMBEL KABUPATEN ACEH TENGGARA.

0 4 25

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN PARTAI POLITIK LOKAL DI DESA BAMBEL GABUNGAN KECAMATAN BAMBEL KABUPATEN ACEH TENGGARA.

0 3 18

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 4 15

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 2

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 8

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 24

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 1 2

Analisis Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Kesehatan Dalam Kegiatan Promotif Dan Preventif Di Puskesmas Aek Batu Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 6