BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebijakan Kesehatan
2.2.1 Pengertian Kebijakan Kesehatan
Ilmu kebijakan adalah ilmu yang mengembangkan kajian tentang hubungan antara pemerintah dan swasta, distribusi, kewenangan dan tanggung jawab antar
berbagai level pemerintah, hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya Buse, 2009.
Ada banyak pendapat mengenai definisi kebijakan kesehatan, misalnya di bidang ekonomi mengartikan bahwa kebijakan kesehatan adalah segala sesuatu
tentang pengalokasian sumberdaya yang langka bagi kesehatan. Sementara kebijakan kesehatan menurut seorang perencana adalah cara untuk memengaruhi faktor-faktor
penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan dari sisi seorang dokter maka kebijakan kesehatan diartikan sebagai segala
sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan Buse, 2009. Menurut Walt 1994 yang dikutip oleh Buse 2009, kebijakan kesehatan serupa dengan politik dan
segala penawaran terbuka kepada orang yang berpengaruh pada penyusunan kebijakan dan bagaimana mereka memanfaatkan pengaruh tersebut.
Kebijakan kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena sektor kesehatan sangat berperan bagi perekonomian suatu negara, kesehatan juga
mempunyai posisi yang lebih istimewa dibanding masalah sosial yang lain.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada kaitannya dengan layanan kesehatan, misalnya kemiskinan, pencemaran udara,
kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk Buse, 2009.
2.2.2 Kerangka Konsep dalam Kebijakan Kesehatan
Untuk menganalisis suatu kebijakan kesehatan dapat dilakukan melalui segitiga analsis kebijakan.
Gambar 2.1 Segitiga Kebijakan sumber : Buse, 2009
Segitiga kebijakan kesehatan merupakan suatu pendekatan yang sudah sangat disederhanakan untuk suatu tantanan hubungan yang kompleks dan bukan saling
terpisah. Misalnya pelaku dapat dipengaruhi dalam konteks dimana mereka tinggal dan bekerja. Konteks dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ketidakstabilan atau
ideologi, sejarah dan budaya serta proses penyusunan kebijakan. Bagaimana suatu isu dapat menjadi suatu agenda kebijakan dan bagaimana isu tersebut dapat berharga
sangat dipengaruhi oleh pelaksana, kedudukan dan struktur kekuatan, norma dan harapan mereka. Dari isi kebijakan menunjukkan sebagian atau seluruh bagian ini.
Aktor Individugrup
organisasi Konteks
Proses IsiKonten
Universitas Sumatera Utara
Jadi, segitiga tidak hanya mampu membantu dalam berpikir sistematis tentang pelaku yang berbeda yang mungkin memengaruhi kebijakan tetapi juga berfungsi sebagai
peta yang menunjukkan jalan Buse, 2009. Melalui analisis kebijakan akan diketahui mengenai apa dan bagaimana hasil
outcome kebijakan dan sekaligus sebagai piranti untuk membuat model kebijakan yang akan datang dan mengimplementasikan kebijakan tersebut dengan lebih efektif
Buse, 2009. Selanjutnya, Buse 2009 juga mengemukakan bahwa kebijakan kesehatan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor kontekstual, antara lain : a. Faktor situasional, merupakan faktor yang tidak permanen atau khusus yang
dapat berdampak pada kebijakan, misalnya sedang terjadi peperangan atau bencana.
b. Faktor struktural, merupakan dari masyarakat yang relatif tidak berubah. Faktor ini meliputi sistem politik, mencakup pula keterbukaan sistem tersebut
dan kesempatan bagi warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembahasan dan keputusan kebijakan, kondisi demografi atau kemajuan
teknologi. c. Faktor budaya juga berpengaruh seperti hierarki, gender stigma terhadap
penyakit tertentu dan lain-lain. d. Faktor internasional atau eksogen, faktor ini menyebabkan meningkatnya
ketergantungan antar negara dan mempengaruhi kemandirian dan kerjsama internasional dalam bidang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Dana Bantuan Operasional Kesehatan BOK