3 Terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2.2.3 Sasaran BOK
a. Dinas Kesehatan KabupatenKota b. Puskesmasdan jaringannya
c. Poskesdes d. Posyandu.
2.2.4 Dasar Hukum BOK
a. UUNo. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah b. UUNo. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah c. UUNo. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. PPNo. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
KabupatenKota e. PP No.7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi danTugas Pembantuan
f. Permenkes No. 210MenkesPerI2010 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Prinsip Dasar
Pelaksanaan kegiatan program di puskesmas untuk mendukung capaian target MDGs tahun 2015, berpedoman pada prinsip:
a. Keterpaduan Kegiatan pemanfaatan dana BOK sedapat mungkin dilaksanakan secara terpadu
tidak eksklusif 1 program untuk mencapai beberapa tujuan dengan melibatkan para pelaksana program di puskesmas, kader kesehatan, lintas sektor serta unsur
lainnya. b. Kewilayahan
Puskesmas sebagai penanggungjawab pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yang meliputi 1 satu kecamatan.
c. Efisien Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
secara tepat, cermat dan seminimal mungkin untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin.
d. Efektif Kegiatan yang dilaksanakan berdaya ungkit terhadap pencapaian MDGs bidang
Kesehatan tahun 2015. e. Akuntabel
Pengelolaan dan pemanfaatan dana BOK harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pada Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan dan
peraturan dana ketentuan terkait lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Alokasi Dana BOK
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 5512010 tertanggal 5 Mei 2010, pada tahun 2010 setiap puskesmas mendapat Rp 10 juta dari sekitar
8.500 puskesmas. Pengecualian bagi puskesmas yang berada sekitar 300 puskesmas di tujuh kabupaten yang ada di wilayah Jawa, Bali. Kalimantan, Sumatra, Sulawesi,
Maluku, dan Papua, pemerintah akan memberikan bantuan operasional kesehatan Rp.100 juta. Puskesmas-puskesmas di tujuh wilayah tersebut dijadikan uji coba untuk
mengetahui berapa banyak dana operasional yang dibutuhkan puskesmas agar kegiatannya optimal. Pada tahun 2011-2014, pemerintah akan berupaya untuk
memberikan BOK bagi seluruh puskesmas secara bertahap sesuai kebutuhannya. Pada tahun 2010, jumlah dana BOK yang disalurkan sebesar Rp 226 miliar
pada 8737 unit puskesmas. Pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 904,5 miliar yang disalurkan langsung kepada pemerintah daerah pada bulan Februari untuk selanjutnya
dibagi pada tiap-tiap puskesmas. Pada Tahun 2011 dana BOK yang diterima itu berkisar Rp 75-250 juta. Dana
ini tidak lagi langsung diberikan ke puskesmas tapi dikelola oleh dinas kesehatan kabupaten dan kota yang disesuaikan kondisinya. Pada akhir bulan Februari 2011,
dana tersebut sudah berada di pemkab atau pemkot. Sosialisasi keberadaan BOK di kabupaten dan kota dengan menggunakan dana yang ada. Kemudian persentase
pemanfaatan dana BOK ini adalah 10 diperuntukkan bagi manajemen kesehatan di kabupaten atau kota, dan 90 diperuntukkan bagi kebutuhan Puskesmas dengan
Universitas Sumatera Utara
pembagian operasional Puskesmas dengan proporsi 85 persen dan pemeliharaan ringan Puskesmas sebesar 5 persen Kemenkes, 2011.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang Depkes didapatkan alokasi dana BOK untuk tahun 2011 mengalami peningkatan yaitu: 1 Sumatera ada
sekitar 2.271 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar Rp 75 juta; 2Jawa-Bali ada sekitar 3.617 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar
Rp 75 juta; 3 Kalimantan ada sekitar 836 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar Rp 100 juta; 4 Sulawesi ada sekitar 1.126 Puskesmas rata-rata
mendapatkan dana BOK sebesar Rp 100 juta; 5 Maluku ada sekitar 256 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar Rp 200 juta; 6 Nusa Tenggara ada sekitar
458 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar Rp 250 juta; dan 7 Papua ada sekitar 403 Puskesmas rata-rata mendapatkan dana BOK sebesar Rp 250 juta.
Pada sejumlah puskesmas masih diliputi rasa takut menggunakan dana BOK, padahal Kementerian Kesehatan telah memberikan kelonggaran pemanfaatannya
sesuai dengan petunjuk teknis BOK. Misalnya apabila dana bantuan BOK habis sebelum waktunya, Kementerian Kesehatan memperbolehkan puskesmas
menggunakan dana Jaminan Kesehatan Masyarakat untuk digunakan pada pencegahan sekunder dan manajemen Kemenkes, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7 Ruang Lingkup Kegiatan BOK di Puskesmas