4.4 Analisis Multivariat
4.4.1 Pengaruh Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Pemantauan Penimbangan Balita KS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Tenggara
Salah satu, pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen yang bersifat
numerik adalah uji regresi linear. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi linear sederhana adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,05.
4.4.1.1 Asumsi Eksistensi Variabel Random
Untuk tiap nilai dari variabel independen pembinaan, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat, variabel dependen cakupan
pemantauan penimbangan balita adalah variabel random yang mempunyai mean dan varian tertentu. Asumsi ini berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Untuk
memenuhi asumsi ini, sampel yang diambil harus dilakukan secara random. Cara mengetahui asumsi eksistensi dengan cara melakukan analisis deskriptif variabel
residual dari model, bila residual menunjukkan adanya mean mendekati nilai nol dan ada sebaran maka asumsi eksistensi terpenuhi.
Tabel 4.13 Uji Asumsi Eksistensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Pemantauan Penimbangan Balita KS di Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara Keterangan
Minimum Maksimum
Mean SD
Residual -4,234
5,853 0,000
2,141 Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan angka residual dengan mean
0,000 dan standar deviasi 2,141. Dengan demikian asumsi eksistensi terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1.2 Asumsi Independensi
Suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang
berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan dengan cara mengeluarkan uji Durbin Watson, bila nilai Durbin -2 s.d. +2
berarti asumsi independensi terpenuhi, sebaliknya bila nilai Durbin -2 atau +2 berarti asumsi tidak terpenuhi.
Tabel 4.14 Uji Asumsi Independensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Pemantauan Penimbangan Balita KS di Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara Model
R R square
Durbin-Watson
1 0,733
0,538 1,707
Berdasarkan hasil uji didapatkan koefisien Durbin Watson 1,707 berarti asumsi independensi terpenuhi.
4.4.1.3 Asumsi Linieritas
Niali mean dari variabel Y untuk suatu kombinasi X
1
, X
2
, X
3
,....X
k
terletak pada garisbidang linier yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui
asumsi linieritas dapat diketahui dari uji ANOVA overall F test bila hasilnya siginifikan p valuealpha maka model berbentuk linier.
Tabel 4.15 Uji Asumsi Linearitas Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Pemantauan Penimbangan Balita KS di Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara Model
F Sig
1 8,139
0,0001
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil di atas menghasilkan bahwa uji ANOVA 0,0001, berarti asumsi linieritas terpenuhi.
4.4.1.4 Asumsi Homoscedascity
Varian nilai variabel Y sama untuk semua nilai variabel X. Homoscedasticity dapat diketahui dengan melakukan pembuatan plot residual. Bila titik tebaran tidak
berpola tertentu dan menyebar merata disekitar garis titik nol maka dapat disebut varian homogen pada setiap nilai X dengan demikian asumsi homoscedasticity
terpenuhi. Sebaliknya bila titik tebaran membentuk pola tertentu misalnya mengelompokkan di bawah atau di atas garis tengah nol, maka diduga variannya
terjadi heteroscedasticity.
Berdasarkan hasil plot di atas terlihat tebaran titik mempunyai pola yang sama antara titik-titik di atas dan di bawah garis diagonal 0. Dengan demikian asumsi
homoscedasticity terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1.5 Asumsi Normalitas
Variabel Y mempunyai distribusi normal untuk setiap pengamatan variabel X, dapat diketahui dari Normal P-P Plot residual, bila data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi model regresi tidak memenuhi asumsi mormalitas.
Beradsarkan grafik histogram dan grafik normal P-P plot terbukti bahwa bentuk distribusinya normal, berarti asumsi normality terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
4.4.1.6 Diagnostik Multicollinearity
Dalam regresi linier tidak boleh terjadi sesama variabel independen berkorelasi secara kuat multicollinearity. Untuk mendeteksi collinearity dapat
diketahui dari nilai VIF variance inflation factor, bila nilai VIF lebih dari 10 maka mengindikasikan telah terjadi collinearity. Dari hasil asumsi didapat nilai VIF tidak
lebih dari 10, dengan demikian tidak ada multicollinearity antara sesama variabel independen.
Setelah dilakukan analisis, ternyata variabel independen yang masuk model regresi adalah ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat. Koefisien
determinasi regresi R square = 0,538 menunjukkan ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat mampu menjelaskan cakupan pemantauan penimbangan
balita KS sebesar 53,8.
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Linear Variabel
B Sig
R
Ketersediaan Dana 0,516
0,002 Pemberdayaan Masyarakat
0,215 0,040
0,538 Konstanta
-12,876 0,050
Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana dengan menggunakan metode
enter, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -12,876 + 0,516 X
1
+ 0,215 X
2
Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel pembinaan dan keaktifan kader diperoleh nilai p0,05, maka hipotesis penelitian ditolak, berarti tidak ada
pengaruh pemanfaatan dana BOK pembinaan dan keaktifan kader terhadap cakupan pemantauan penimbangan balita KS di Kecamatan Bambel Kabupaten
Aceh Tenggara. 2. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel ketersediaan dana diperoleh
nilai p=0,0020,05, maka hipotesis penelitian diterima, berarti ada pengaruh pemanfaatan dana BOK ketersediaan dana terhadap cakupan pemantauan
penimbangan balita KS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara, Nilai koefisien b
1
= 0,516 berarti bahwa apabila nilai ketersediaan dana X
2
mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka
cakupan pemantauan penimbangan balita KS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara Y akan meningkat sebesar 0,516 poin.
3. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel pemberdayaan masyarakat diperoleh nilai p=0,0400,05, maka hipotesa penelitian diterima, berarti ada
pengaruh pemanfaatan dana BOK pemberdayaan masyarakat terhadap cakupan pemantauan penimbangan balita KS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Tenggara, Nilai koefisien b
1
= 0,215 berarti apabila nilai pemberdayaan masyarakat X
3
mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka cakupan pemantauan penimbangan balita KS di Kecamatan
Bambel Kabupaten Aceh Tenggara Y akan meningkat sebesar 0,215 poin.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian mendapatkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi cakupan pemantauan penimbangan balita KS di Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara adalah ketersediaan dana hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu = 0,516.
4.4.2 Pengaruh Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Partisipasi Masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Salah satu, pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen yang bersifat
numerik adalah uji regresi linear. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi linear sederhana adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,05.
4.4.2.1 Asumsi Eksistensi Variabel Random
Untuk tiap nilai dari variabel independen pembinaan, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat, variabel dependen cakupan
partisipasi masyarakat adalah variabel random yang mempunyai mean dan varian tertentu. Asumsi ini berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Untuk memenuhi
asumsi ini, sampel yang diambil harus dilakukan secara random. Cara mengetahui asumsi eksistensi dengan cara melakukan analisis deskriptif variabel residual dari
model, bila residual menunjukkan adanya mean mendekati nilai nol dan ada sebaran maka asumsi eksistensi terpenuhi.
Tabel 4.17 Uji Asumsi Eksistensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Partisipasi Masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Keterangan Minimum
Maksimum Mean
SD
Residual -8,271
14,393 0,0001
4,889
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan angka residual dengan mean 0,000 dan standar deviasi 4,889. Dengan demikian asumsi eksistensi terpenuhi.
4.4.2.2 Asumsi Independensi
Suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang
berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan dengan cara mengeluarkan uji Durbin Watson, bila nilai Durbin -2 s.d. +2
berarti asumsi independensi terpenuhi, sebaliknya bila nilai Durbin -2 atau +2 berarti asumsi tidak terpenuhi.
Tabel 4.18 Uji Asumsi Indepensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Partisipasi Masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Model R
R square Durbin-Watson
1 0,660
0,436 2,324
Berdasarkan hasil uji didapatkan koefisien Durbin Watson 2,324 berarti asumsi independensi terpenuhi.
4.4.2.3 Asumsi Linieritas
Niali mean dari variabel Y untuk suatu kombinasi X
1
, X
2
, X
3
,....X
k
terletak pada garisbidang linier yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui
asumsi linieritas dapat diketahui dari uji ANOVA overall F test bila hasilnya siginifikan p valuealpha maka model berbentuk linier.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Uji Asumsi Linearitas Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Partisipasi Masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Model F
Sig 1
5,403 0,002
Berdasarkan hasil di atas menghasilkan bahwa uji ANOVA 0,002, berarti asumsi linieritas terpenuhi.
4.4.2.4 Asumsi Homoscedascity
Varian nilai variabel Y sama untuk semua nilai variabel X. Homoscedasticity dapat diketahui dengan melakukan pembuatan plot residual. Bila titik tebaran tidak
berpola tertentu dan menyebar merata disekitar garis titik nol maka dapat disebut varian homogen pada setiap nilai X dengan demikian asumsi homoscedasticity
terpenuhi. Sebaliknya bila titik tebaran membentuk pola tertentu misalnya mengelompokkan di bawah atau di atas garis tengah nol, maka diduga variannya
terjadi heteroscedasticity.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil plot di atas terlihat tebaran titik mempunyai pola yang sama antara titik-titik di atas dan di bawah garis diagonal 0. Dengan demikian asumsi
homoscedasticity terpenuhi.
4.4.2.5 Asumsi Normalitas
Variabel Y mempunyai distribusi normal untuk setiap pengamatan variabel X, dapat diketahui dari Normal P-P Plot residual, bila data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Beradsarkan grafik histogram dan grafik normal P-P plot terbukti bahwa bentuk distribusinya normal, berarti asumsi normality terpenuhi.
4.4.2.6 Diagnostik Multicollinearity
Dalam regresi linier tidak boleh terjadi sesama variabel independen berkorelasi secara kuat multicollinearity. Untuk mendeteksi collinearity dapat
diketahui dari nilai VIF variance inflation factor, bila nilai VIF lebih dari 10 maka mengindikasikan telah terjadi collinearity. Dari hasil asumsi didapat nilai VIF tidak
lebih dari 10, dengan demikian tidak ada multicollinearity antara sesama variabel independen.
Setelah dilakukan analisis, ternyata variabel independen yang masuk model regresi adalah ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat. Koefisien
determinasi regresi R square = 0,43,6 menunjukkan ketersediaan dana mampu menjelaskan cakupan partisipasi masyarakat DS sebesar 43,6.
Tabel 4.20. Hasil Uji Regresi Linear Variabel
B P
R
Ketersediaan dana 0,955
0,009 0,436
Konstanta -11,001
0,451 Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana dengan menggunakan metode
enter, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -11,001 + 0,955 X
1
Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel pembinaan, kekaktifan kader dan pemberdayaan masyarakat diperoleh nilai p0,05, maka hipotesis penelitian
ditolak, berarti tidak ada pengaruh pemanfaatan dana BOK pembinaan, kekaktifan kader dan pemberdayaan masyarakat terhadap cakupan partisipasi
masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. 2. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel ketersediaan dana diperoleh
nilai p=0,0090,05, maka hipotesis penelitian diterima, berarti ada pengaruh pemanfaatan dana BOK ketersediaan dana terhadap cakupan partisipasi
masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara, Nilai koefisien b
1
= 0,955 berarti bahwa apabila nilai ketersediaan dana X
2
mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka
cakupan partisipasi masyarakat DS di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara Y akan meningkat sebesar 0,955 poin.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi cakupan partisipasi masyarakat DS di Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara adalah ketersediaan dana hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu = 0,955.
4.4.3 Pengaruh Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Hasil Penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Salah satu, pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
numerik adalah uji regresi linear. Variabel yang terpilih dalam model akhir regresi linear sederhana adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,05.
4.4.3.1 Asumsi Eksistensi Variabel Random
Untuk tiap nilai dari variabel independen pembinaan, keaktifan kader, ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat, variabel dependen cakupan hasil
penimbangan adalah variabel random yang mempunyai mean dan varian tertentu. Asumsi ini berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Untuk memenuhi asumsi
ini, sampel yang diambil harus dilakukan secara random. Cara mengetahui asumsi eksistensi dengan cara melakukan analisis deskriptif variabel residual dari model, bila
residual menunjukkan adanya mean mendekati nilai nol dan ada sebaran maka asumsi eksistensi terpenuhi.
Tabel 4.21 Uji Asumsi Eksistensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Hasil Penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Keterangan Minimum
Maksimum Mean
SD
Residual -7.574
6.893 0.0001
3.656 Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan angka residual dengan mean
0,000 dan standar deviasi 3,656. Dengan demikian asumsi eksistensi terpenuhi.
4.4.3.2 Asumsi Independensi
Suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang
berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asumsi ini dilakukan dengan cara mengeluarkan uji Durbin Watson, bila nilai Durbin -2 s.d. +2
Universitas Sumatera Utara
berarti asumsi independensi terpenuhi, sebaliknya bila nilai Durbin -2 atau +2 berarti asumsi tidak terpenuhi.
Tabel 4.22 Uji Asumsi Indepedensi Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Hasil Penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Model R
R square Durbin-Watson
1 0,727
0,529 1,624
Berdasarkan hasil uji didapatkan koefisien Durbin Watson 1,624 berarti asumsi independensi terpenuhi.
4.4.3.3 Asumsi Linieritas
Niali mean dari variabel Y untuk suatu kombinasi X
1
, X
2
, X
3
,....X
k
terletak pada garisbidang linier yang dibentuk dari persamaan regresi. Untuk mengetahui
asumsi linieritas dapat diketahui dari uji ANOVA overall F test bila hasilnya siginifikan p valuealpha maka model berbentuk linier.
Tabel 4.23 Uji Asumsi Linearitas Pemanfaatan Dana BOK terhadap Cakupan Hasil Penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Model F
Sig 1
7,854 0,0001
Berdasarkan hasil di atas menghasilkan bahwa uji ANOVA 0,0001, berarti asumsi linieritas terpenuhi.
4.4.3.4 Asumsi Homoscedascity
Varian nilai variabel Y sama untuk semua nilai variabel X. Homoscedasticity dapat diketahui dengan melakukan pembuatan plot residual. Bila titik tebaran tidak
berpola tertentu dan menyebar merata disekitar garis titik nol maka dapat disebut
Universitas Sumatera Utara
varian homogen pada setiap nilai X dengan demikian asumsi homoscedasticity terpenuhi. Sebaliknya bila titik tebaran membentuk pola tertentu misalnya
mengelompokkan di bawah atau di atas garis tengah nol, maka diduga variannya terjadi heteroscedasticity.
Berdasarkan hasil plot di atas terlihat tebaran titik mempunyai pola yang sama antara titik-titik di atas dan di bawah garis diagonal 0. Dengan demikian asumsi
homoscedasticity terpenuhi.
4.4.3.5 Asumsi Normalitas
Variabel Y mempunyai distribusi normal untuk setiap pengamatan variabel X, dapat diketahui dari Normal P-P Plot residual, bila data menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Beradsarkan grafik histogram dan grafik normal P-P plot terbukti bahwa bentuk distribusinya normal, berarti asumsi normality terpenuhi.
4.4.3.6 Diagnostik Multicollinearity
Dalam regresi linier tidak boleh terjadi sesama variabel independen berkorelasi secara kuat multicollinearity. Untuk mendeteksi collinearity dapat
diketahui dari nilai VIF variance inflation factor, bila nilai VIF lebih dari 10 maka mengindikasikan telah terjadi collinearity. Dari hasil asumsi didapat nilai VIF tidak
Universitas Sumatera Utara
lebih dari 10, dengan demikian tidak ada multicollinearity antara sesama variabel independen.
Setelah dilakukan analisis, ternyata variabel independen yang masuk model regresi adalah ketersediaan dana dan pemberdayaan masyarakat. Koefisien
determinasi regresi R square = 0,529 menunjukkan ketersediaan dana mampu menjelaskan cakupan hasil penimbangan ND sebesar 52,9.
Tabel 4.24. Hasil Uji Regresi Linear Variabel
B P
R
Ketersediaan dana 0,806
0,004 0,529
Konstanta -6,447
0,554 Berdasarkan hasil uji regresi linear sederhana dengan menggunakan metode
enter, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -6,447 + 0,806 X
1
Dengan persamaan garis regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diintepretasikan, sebagai berikut:
1. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel pembinaan, keaktifan kader, dan pemberdayaan masyarakat diperoleh nilai p0,05, maka hipotesis penelitian
ditolak, berarti tidak ada pengaruh pemanfaatan dana BOK pembinaan, keaktifan kader, dan pemberdayaan masyarakat terhadap cakupan hasil penimbangan
ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara. 2. Hasil uji regresi linear sederhana terhadap variabel ketersediaan dana diperoleh
nilai p=0,0040,05, maka hipotesis penelitian diterima, berarti ada pengaruh
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan dana BOK ketersediaan dana terhadap cakupan hasil penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara, Nilai koefisien b
1
= 0,806 berarti bahwa apabila nilai ketersediaan dana X
2
mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara hal-hal lainnya bersifat tetap, maka cakupan cakupan
hasil penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara Y akan meningkat sebesar 0,806 poin.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi cakupan hasil penimbangan ND di Kecamatan Bambel Kabupaten
Aceh Tenggara adalah ketersediaan dana hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi yaitu = 0,806.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pemantauan Pertumbuhan Balita Berdasarkan Cakupan Pemantauan Penimbangan Balita KS, Cakupan Partisipasi Masyarakat DS dan
Cakupan Hasil Penimbangan ND
Pemantauan pertumbuhan balita sangat diperlukan melihat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sangat banyak. Pemantauan pertumbuhan anak
dilakukan setiap bulan, melalui kegiatan posyandu dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan untuk mendeteksi terjadinya gagal tumbuh gangguan
pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat dan dapat juga terjadi dalam waktu yang cukup lama. Gangguan pertumbuhan dalam waktu
singkat diperlihatkan dengan penurunan berat badan karena menurunnya nafsu makan adanya sakit diare, infeksi saluran pernafasan, atau karena kurang cukupnya
makanan yang dikonsumsi dan lama kelamaan akan menghambat pertambahan tinggi balita.
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan di catat di KMS Kartu Menuju Sehat, dan dihubungkan antara titik
berat badan pada KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini. Rangkaian garis-garis pertumbuhan balita tersebut membentuk grafik
pertumbuhan balita. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
Universitas Sumatera Utara