Latar Belakang masalah PENDAHULUAN

sudah disusun oleh pemerintah pusat sehingga secara administrasi tugas guru tentu lebih ringan karena tinggal hanya menyusun RPP. Silabus yang telah disusun oleh pusat tentu sudah standard dan sudah mengalami uji publik dikalangan praktisi dan pakar pendidikan. Oleh sebab itu, maka pada kurikulum 2013 guru lebih dituntut untuk dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga potensi siswa dapat berkembang secara otentik ke dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik sesuai dengan harapan pemerintah yang tercantum dalam PP 65 Tahun 2013 sebagaimana yang telah di uraiakan di atas. Jadi, peran guru dalam pembelajaran itu sangat penting, karena guru merupakan seseorang yang dapat mendidik dan membimbing siswa agar siswa lebih mendalami ilmu-ilmu pengetahuan yang diberikan. Selain itu, guru juga dapat menjadi seorang fasilitator dan motivator bagi siswa agar siswa bisa menjadi lebih semangat, aktif, dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 Mei 2014 di SDN Kalasan 1 dengan guru kelas IV ibu SR, bahwa dalam kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan Holistik dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Akan tetapi, pada kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema. Jadi, meskipun di dalam kurikulum 2013 ini memuat beberapa mata pelajaran khususnya di kelas IV semua muatan itu disampaikan secara keseluruhan atau dicampur menjadi satu sehingga anak tidak mengetahui muatan apa yang dipelajari, tetapi anak hanya mengetahui bahwa anak sedang belajar dalam satu tema. Hasil survei kebutuhan menunjukkan bahwa sekolah sudah memiliki Silabus, RPP, LKS, Buku Guru , dan Buku Siswa namun semua itu harus disesuaikan dengan lingkungan sekolah dan keadaan sekolah, baik itu penilaian, alat-alat, dan sebagainya itu semua disesuaikan dengan keadaan sekolah. Akan tetapi, dari beberapa perangkat itu yang masih membuat guru kesulitan adalah instrument atau perangkat untuk penilaian yaitu, misalkan daftar nilainya sampai saat sekarang ini pada 13 sekolah di Sleman belum menemukan penilaian yang pas atau sesuai. Jadi, pada kurikulum 2013 ini daftar penilaiannya belum ada, kecuali pada kurikulum 2006 daftar penilaianya sudah jelas. Kemudian SDN Kalasan 1 juga sudah berusaha untuk sharing atau mencari tahu kemana-mana, tetapi penilaian tersebut tetap saja belum ditemukan tentang bagaimana daftar penilaian yang efektif, analisis, daya serap, dan sebagainya. Penilaian pada kurikulum 2013 ini masih sangat diperlukan atau dibutuhkan oleh sekolah SDN Kalasan 1, karena para guru yang ada di sekolah belum belajar secara khusus tentang kurikulum tersebut. Jadi, kurikulum yang di diklat oleh permendikbud itu baru sekedar pelaksanaan dan penilaiannya hanya secara teori saja, sedangkan pelaksanaan dilapangan belum pernah. Kemudian instrument penilaian untuk siswa itu belum diketahui, SDM di sekolah belum begitu mampu dan masih banyak belajar, serta masih banyak mencari tahu atau mengumpulkan informasi tentang kurikulum 2013. Oleh karena itu, untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran yang bermutu maka peneliti tertarik memilih judul tentang “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Perjuangan Para Pahlawan Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru. 2. Bagi Guru Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3. Bagi siswa Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi tentang sikap kepahlawanan pada siswa kelas IV semester 2 SD Kalasan 1 Tahun Ajaran 20132014. 4. Bagi sekolah Bagi sekolah, penelitian ini dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi sikap kepahlawanan. 5. Bagi Prodi PGSD Bagi prodi, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran.

E. Batasan Istilah

1. Kurikulum SD 2013

Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi, kemudian diteruskan dengan kurikulum 2006 KTSP. 2. Pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter kepada warga sekolahyang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. 3. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. 4. Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 5. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian RPPTH beserta lampirannya yang terdiri dari lembar kerja siswa, instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.

F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

1. Silabus

a. Kompenen silabus yang disusun lengkap Komponen silabus ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam silabus mulai dari satuan pendidikan, temasubtema, alokasi waktu, muatan pelajaran dan kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar. b. Silabus disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Silabus yang digunakan dalam pelaksana kurikulum 2013 adalah silabus yang proses pembelajarannya mencakup 5M yakni; Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengomunikasikan.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH

a. Komponen RPPTH yang disusun lengkap Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas semester, Tema subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI dan KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan. b. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, dan karakter yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan RPPTH harus mengacu pada perkembangan pribadi siswa yaitu pengetahuan knowledge, keterampilan skill, dan karakter attitude. Aspek-aspek yang dikembangkan di atas akan nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Namun dari ketiga aspek di atas, aspek yang paling banyak dikembangkan adalah aspek karakter Attitude. c. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Penyusunan RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik integratif sesuai dengan karakteristiknya. Dimana pembelajaran harus berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. d. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati observating, menanya questioning, menalar associating, mencoba experimenting, dan membentuk jejaring networking. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran siswa harus suatu karya ilmiah. e. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik. Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Kinerja siswa