Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

9. Penilaian 5 butir 10. Lembar Kerja Siswa LKS 9 butir 11. Bahasa 1 butir

G. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor dari pakar materi, pakar perangkat pembelajaran tematik kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5 sangat baik, 4 baik, 3 cukup baik, 2 kurang baik, 1 sangat kurang baik. Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala 5 dengan acuan menurut Sukardjo 2008:101 sebagai berikut: Tabel 6. Konversi data kuantitatif dan kualitatif Interval Skor Kategori X i + 1,80 Sbi Sangat baik i + 0,60 SBi X ≤ i + 1, 80Sbi Baik i – 0,60 SBi X ≤ i + 0,60Sbi Cukup i – 1,80 SBi X ≤ i – 0,60Sbi Kurang X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang Keterangan: Rerata ideal i : skor maksimal ideal + skor minimal ideal Simpangan baku ideal SB i : skor maksimal ideal - skor minimal ideal X : Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut: Diketahui: Skor maksimal ideal : 225 Skor minimal ideal : 45 Rerata ideal i : 225+45 = 135 Simpangan baku ideal SB i : 225-45 = 30 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = X i + 1,80 SB i = X 135 + 1,80 . 30 = X 135 + 54 = X 189 Kategori baik = i + 0,60SB i X ≤ i + 1,80SB i = 135 + 0,60 . 30 X ≤ 135 + 1,80 . 30 = 135 + 18 X ≤ 125 + 54 = 153 X ≤ 189 Kategori cukup baik = i - 0,60SB i X ≤ i + 0,60SB i = 135 - 0,60 . 30 X ≤ 135 + 0,60 . 30 = 135 – 18 X ≤ 135 + 18 = 117 X ≤ 153 Kategori kurang baik = i - 1,80SB i X ≤ i - 0,60SB i = 135 - 1,80 . 30 X ≤ 135 - 0,60 . 30 = 135 - 54 X ≤ 135 - 18 = 81 X ≤ 117 Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SB i = X ≤ 135 - 1,80 . 30 = X ≤ 135 - 54 = X ≤ 81 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima. Interval Skor Kriteria 190 – 225 Sangat Baik 154 – 189 Baik 118 – 153 Cukup 82 – 117 Kurang 1 – 81 Sangat Kurang 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada 1 orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yaitu dengan Ibu SR pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pada pukul 12.30 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang tejadi dilapangan sesuai dengan fakta yang tejadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum 2013.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada 1 orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan 1 orang guru SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan Holistik dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Akan tetapi, pada kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum 2006, kalau kurikulum 2006 itu hanya lebih menekankan pada pemahaman pengetahuan. Dimana kurikulum 2013 itu ada 4 aspek atau 4 kompetensi inti yang dipelajari oleh siswa. Kompetensi inti 1 dan 2 itu menyangkut tentang kepribadian, 3 tentang pengetahuan, dan 4 tentang keterampilan. Jadi, setiap hari dan setiap pembelajaran anak-anak utuh belajar 4 aspek tersebut. Sehingga siswa diharapkan tidak hanya belajar atau tahu tentang pengetahuannya saja, tetapi siswa juga memiliki kepribadian yang baik dan bisa menerapkan terampil di dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian untuk perumusan indikator yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa itu maksudnya dari keempat kompetensi itu sudah diturunkan ke dalam kompetensi dasarnya masing-masing. Sehingga pada Permendikbud 67 sudah dijelaskan bahwa setiap kompetensi itu memiliki beberapa kompetensi dasar. Jadi, dari kompetesi dasar itu jika membuat RPP akan diturunkan lagi menjadi indikator, kemudian indikator akan diturunkan ke dalam tujuan pembelajaran. Sehingga dari keempat kompetensi inti itu harus diturunkan masing- masing, semuanya harus memiliki indikator karena pada akhirnya penilainya juga harus dinilai. Akan tetapi, di sekolah ini yang ditulis pada indikator hanya turunan dari kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi inti 1 dan 2 disisipkan pada tujuan pembelajaran dan penilaian. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif adalah semua muatan pembelajaran itu disatukan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Sehingga cara penyampaiannya tidak boleh terpisah. Kemudian bagaimana cara guru dalam menyampaikan tematik integratif ini sehingga siswa tidak terbebani beberapa muatan tertentu. Jadi, tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan sainstifik dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa pendekatan sainstifik adalah pendekatan yang memiliki lima tahap yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. Akan tetapi, dari kelima tahap itu sebenarnya dalam pendekatan tidak harus urut yang penting lima kompenen itu ada dalam satu pembelajaran. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru memaparkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan. Jadi, penilaian keseluruhan itu adalah setiap kali penilaian harus bisa mengukur semua aspek. Penilaian otentik itu diharapkan setelah melakukan penilaian kita tahu sejauh mana perkembangan setiap aspek, misalnya setiap aspek itu ada peningkatan atau tidak. Sehingga setiap aspek itu juga harus berkesinambungan, karena pada setiap kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tidak hanya disampaikan dalam 1 atau 2 kali pertemuan. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh- contoh rubrik penilaian non tes. Guru menjawab bahwa rubrik-rubrik non tes sudah ada. Akan tetapi, guru memerlukan penilaian pelaksanaannya karena penilaian otentik ini sangat berat dibandingkan dengan KTSP sehingga guru masih sangat kesulitan