Penguatan Pendidikan Karakter Kurikulum SD 2013

f Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter baik adalah bahwa kamu menjadi pribadi yang lebih baik, dan ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni.

d. Pendekatan Tematik Integratif

Menurut Iif Khoiru Ahmadi Sofan Amri 2014: 221 menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif ini sudah dikenal pada kurikulum 1984. Intinya, tiap pelajaran harus berpijak pada tema atau subtema tertentu, dan tiap bahan pelajaran tidaklah berdiri sendiri melainkan dipadukan diintegrasikan dengan bahan pelajaran yang lain. Dalam belajar bahasa Indonesia, bahan pelajaran dapat dipadukan secara internal, misalnya keterampilan berbicara dengan tema pariwisata dengan keterampilan menulis, dengan aspek kebahasaan seperti kalimat dan frasa. Sedangkan secara eksternal dipadukan dengan sastra atau bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya, untuk pelajaran kalimat majemuk, guru dapat memadukan kalimat majemuk dengan keterampilan membaca, dan bacaan itu diambil dari buku teks Sejarah, Ekonomi, Biologi, IPA, IPS, dan sebagainya. Artinya, siswa dapat ditugasi untuk mencari dan menemukan contoh-contoh kalimat majemuk di dalam buku-buku teks itu. Pembelajaran di SD dengan kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem tematik integratif, indikator mata pelajaran IPA dan IPS akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Di SD, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif berdasarkan tema-tema yang sudah disusun. 1 Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif: a Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa. b Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan. c Kemampuan mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada berceramah. 2 Kelebihan pembelajaran tematik integratif a Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan additional opportunities untuk menggunakan talentanya. b Menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. c Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. d Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. e Memiliki perbedaan kualitatif qualitatively different dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi higher levels of thinking atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda multiple thinking skills , sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3 Manfaat pembelajaran tematik integratif a Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. b Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah. c Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak brain-friendly classroom. d Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplosi konsep-konsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap. e Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik dalam kehidupan berada dalam format ramah otak. f Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam keidupannya sehari-hari. g Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. h Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan cariasi cara penilaian. 4 Tahap pembelajaran tematik integratif a Menentukan tema. Dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. b Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. Dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemostrasikan kegiatan dalam tema. d Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluan berpartisipasi dan mencapai berbagai perspektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek.

e. Pendekatan Saintifik

Menurut Hosnan 2014: 34 menyatakan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 1 Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: a Berpusat pada siswa. b Melibatkan keterampilan proses sain dalam mengontruksi konsep, hukum atau prinsip. c Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d Dapat mengembangkan karakter siswa. 2 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: a Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f Untuk mengembangkan karakter siswa. 3 Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: a Pembelajaran berpusat pada siswa. b Pembelajaran membentuk students self concept. c Pembelajaran terhindar dari verbalisme. d Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengkomodasi konsep, hokum, dan prinsip. e Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. f Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. g Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. h Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 4 Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah saintifik, meliputi: menggali informasi melalui observing pengamatan, questioning bertanya, experimenting percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta, serta membentuk jaringan networking. Selain itu, menurut M. Lazim 2013:1 menyatakan bahwa pendekatan sainstifik merupakan konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Kemendikbud 2013 memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah scientific appoach dalam pembelajaran