Pembahasan Hasil HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Orang tua sangatlah berperan penting pada pembentukan karakter anak dalam keluarga. Keluarga merupakan tempat utama anak mendapatkan
pendidikan yang pertama. Cara orang tua dalam mendidik anaknya agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti mengantarkan anak pada tahapan
perkembangan sesuai dengan pertambahan usia dan tugas perkembangannya secara utuh dan optimal dipengaruhi oleh pola asuh. Pola asuh orang tua
menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak dalam keluarga. Keluarga yang mendidik anaknya dengan pola asuh autoritarianotoriter,
maka, karakteristik anak menjadi pendiam, penakut. Hal ini dikarenakan orang tua membatasi anaknya serta memaksakan kehendak kepada anak mengakibatkan
anak menjadi tidak bebas. Orang tua yang mendidik anaknya dengan pola asuh otoritatifdemokratis akan membentuk karakteristik anak menjadi bertanggung
jawab, mandiri, dapat mengontrol dan mengendalikan dirinya. Dikarenakan orang tua yang menerapkan pola asuh ini orang tua memberikan kebebasan kepada anak
akan tetapi juga memberi batasan kepada anak. Orang tua yang mendidik anaknya dengan pola asuh permisif tidak peduli
akan berdampak negatif kepada anak. Anak diberikan kebebasan tanpa orang tua peduli pada diri anak menjadikan kurang pengendalian diri. Apalagi anak usia
remaja jika orang tuanya mendidik dengan pola asuh ini akan mengarah kepada perilaku negatif seperti merokok, minum-minuman beralkohol, terlibat tindakan
kriminal. Orang tua menerapkan pola asuh permisif memanjakan anak akan membentuk karakter anak kurang bertanggung jawab dan bertindak semaunya
sendiri. Maka, orang tua juga perlu menggunakan kombinasi pola asuh untuk membentuk karakter anak. Orang tua juga penting bersikap lebih permisif dalam
situasi tertentu, dan lebih bersifat otoriter pada situasi yang lain, namun lebih autoritatif juga pada situasi yang lain lagi. Jadi orang tua bisa mempunyai cara
untuk mendidik anaknya dalam keadaan atau posisi anak dalam pembentukan karakter anak.
Dalam pencapaian hasil pendidikan karakter tidak terlepas dengan dukungan dari masyarakat maupun lingkungan. Lingkungan mempunyai
pengaruh besar terhadap pencapaian hasil pendidikan karakter. Sejalan dengan Zubaedi 2011, bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan proses pendidikan karakter yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam menentukan tingkah laku seseorang
baik dilingkungan tempat tinggal maupun lingkungan sekolah. Pada masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dan rasa ingin tahu yang tinggi menjadikan
kadang remaja meniru orang yang lebih dewasa maupun temannya sendiri. Jika lingkungannya orang-orang yang berkarakter baik maka ia akan baik tetapi jika
sebaliknya maka karakter yang diterima kurang baik. Contohnya di lingkungan dalam rumah, bapak dan ibu mengajarkan untuk sopan santun kepada orang lain
maupun orang yang lebih tua. Lingkungan tempat tinggal, jika lingkungannya pemudanya kecanduan rokok, maka ia pun ikut-ikutan merokok. Lingkungan
sekolah, melihat temannya membuang sampah sembarangan ikut-ikutan buang sampah sembarangan, pergaul dengan teman yang sering bolos sekolah ikut-
ikutan bolos sekolah. Maka, lingkungan atau masyarakat mempunyai pengaruh besar dalam pencapaian hasil pendidikan karakter. Maka dari itu peran orang tua
dan lingkungan sangat berguna untuk meningkatkan pencapaian hasil pendidikan karakter supaya penanaman nilai-nilai karakter benar-benar tersampaikan kepada
siswa serta dapat membentuk karakter menjadi manusia yang bermartabat, yang menjunjung tinggi nilai-nilai karakter yang terwujud pada perilaku sehari-hari.
Upaya meningkatkan pencapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi yang optimal tidak hanya tanggung jawab siswa sendiri maupun pihak orang tua
serta lingkungan. Akan tetapi, pihak sekolah yang berperan penting guna memperbaiki proses penyelenggaraan pendidikan karakter menjadi optimal.
Penyelenggaraan pendidikan karakter tersebut dilakukan terpadu melalui 3 jalur, yaitu proses pembelajaran, manajemen sekolah, dan pembinaan kesiswaan. Pada
setiap penyelenggaraan pendidikan karakter perlu diperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai hasil yang optimal yaitu perencanaan,
implementasi, evalusi, dan tindak lanjut. Dengan memperhatikan langkah tersebut, maka pencapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi akan optimal
menjadikan diri siswa berkembang menjadi pribadi yang utuh dan berakhlak mulia.