Hasil Penelitian Relevan Kerangka Pikir

Tabel 1. Rincian Subyek Penelitian Siswa Kelas VII B, D dan VIII B, D di SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 20142015 Kelas Jumlah Anak Sulung Jumlah anak Tengah Jumlah Anak Bungsu Jumlah anak Tunggal Jumlah siswa perkelas VII B 10 12 10 3 35 VII D 12 4 12 1 29 VIII B 15 3 10 1 29 VIII D 8 6 14 5 33 JUMLAH 45 25 46 10 126

C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun bersama oleh tim peneliti payung di bawah koordinasi dosen pembimbing dengan mengacu pada prinsip-prinsip skala Semantic Defferensial. Sugiyono 2010 menegaskan, skala Semantic Defferensial digunakan untuk mengukur sikap, hanya saja bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Kuesioner ini memiliki dua jenis pernyataan yang bersifat favorable positif dan unfavorable negatif. Pernyataan favorable positif merupakan pernyataan yang sesuai atau mendukung dengan jenis variabel yang akan diukur. Pernyataan yang bersifat unfavorable negatif merupakan pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung variabel yang akan diukur.

1. Cara Pemberian Skor Item

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan nilai skala interval dari 1 sampai 9 dengan titik tengah yang dapat diartikan netral untuk item favorable, jika responden memberikan penilaian pada nilai skala 1, maka diartikan sebagai jawaban yang “sangat negatif”, sedangkan jika memberikan penilaian pada nilai skala 9 maka diartikan sebagai jawaban yang “sangat positif” dan ketika memberikan jawaban ditengah atau pada nilai skala 5, maka jawaban tersebut diartikan netral. Berikut ini adalah bentuk atau model pemberian jawaban dengan menggunakan skala Semantic Defferensial: Saya berdoa secara rutin atas kemauan diriku sendiri. 1 5 9 V Tidak pernah Selalu

2. Konstruk Instrumen

Konstruk instrumen ini dibuat berdasarkan rambu-rambu indikator keberhasilan pendidikan karakter berdasarkan pedoman pendidikan karakter SMP Kemendiknas, 2010. Berdasarkan nilai-nilai karakter untuk sekolah menengah pertama yang disarankan oleh Kemendiknas, ditetapkan 20 nilai karakter yang bersumber dari 5 aspek. Konstruk Instrumen disajikan di lampiran.

3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

a. Validitas

Validitas adalah taraf sampai di mana suatu alat tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995. Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh 2007 validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Menurut Azwar 2005 validitas menunjuk pada sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement Azwar 2004. Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh 2007 validitas isi tidak dapat dinyatakan dengan angka namun pengesahannya berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh ahli expert judgement. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada ahli dosen pembimbing. Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap aspeknya. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor- skor item terhadap skor-skor tabel aspek melalui pendekatan analisis korelasi Product Moment, yang disusun oleh Pearson. Formula; XY r =                      2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY r = korelasi skor-skor butir kuesioner dengan total aspek N = jumlah subyek X = skor butir kuesioner Y = skor total aspek kuesioner yang memuat X XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan program komputer SPSS, karena di sana sudah tersedia nilai probabilitas Probability values maka penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan berdasarkan Pv itu, yaitu : Pv yang 0, 25 dianggap memenuhi; apabila Pv 0, 25 item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka di drop.

b. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran Azwar, 2007. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel Azwar, 2007. Sukardi 2003 mengatakan bahwa pengukuran