Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program Manfaat Evaluasi Program

b. Penambahan danatau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter. c. Penambahan danatau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaia yang dapat mengembangkan danatau mengukur perkembangan karakter 2. Modul Bimbingan a. Pengertian Modul Modul Afiantin dkk, 2013 yaitu sebuah panduan yang berisi tentang pokok bahasan, materi, kegiatan, dan prosedur untuk sebuah pelatihan atau bimbingan. b. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan modul sebagai berikut: 1 Menyusun Pokok Bahasan Menentukan pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pelatihan. 2 Membuat Materi Langkah kedua adalah membuat materi sesuai pokok bahasan yang disusun dari bahan ajar, tulisan-tulisan dari media, buku-buku, pengalaman dan intuisi fasilitator, serta dari sumber lain yang relevan. Materi disusun singkat, padat, dan mampu memancing rasa ingin tahu dan kreativitas peserta. 3 Menentukan Kegiatan Langkah ketiga yaitu menentukan kegiatan yang sesuai dan selaras dengan materi yang telah disusun. 4 Menentukan Tujuan UmumKhusus Menentukan tujuan adalah menentukan hal-hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan umum adalah hal besarumum yang ingin diwujudkan, sedangkan tujuan khusus adalah pencapaian secara spesifikkhusus. 5 Menentukan Alat dan Bahan Langkah kelima adalah menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan kegiatan secara terperinci. 6 Menentukan Objek Menentukan siapa objek yang ingin diberikan suatu layanan. 7 Waktu Menentukan lamanya waktu kegiatan yang akan dilakukan. Sebaiknya waktu disesuaikan dengan jumlah yang telah ditentukan dalam jadwal, tidak kurang dan tidak lebih. Jadwal yang semakin detail akan sangat membantu fasilitator menjalankan kegiatan. 8 Menentukan Alur Kegiatan prosedur Menentukan alur kegiatan yang dimaksudkan merinci tahapan kegiatan secara terstruktur. 9 Menentukan Metode Metode merupakan penggambaran umum terhadap cara kegiatan dijalankan. 10 Evaluasi Evaluasi menegaskan cara melakukan penilain terhadap indikator keberhasilan kegiatan. Di sini, dituliskan tentang apa dan bagaimana evaluasi dilakukan. 11 Catatan Catatan fasilitator merupakan bagian terakhir yang menjadi tambahan bila saja ada hal-hal penting yang belum masuk dalam bagian lain di modul atau ada hal-hal lain yang bisa digunakan untuk mengembangkan modul agar menjadi lebih baik dan kontekstual dari waktu ke waktu. c. Komponen Modul 1 Pedoman guru 2 Lembar kegiatan siswa 3 Lembar kerja 4 Kunci lembaran kerja 5 Lembaran tes 6 Kunci lembaran tes

E. Hasil Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan oleh Eldyaka Putra tentang “Kemandirian remaja ditinjau dari urutan kelahiran” berdasarkan hasil uji hipotesis yaitu tidak ada perbedaan kemadirian pada remaja ditinjau dari urutan kelahiran anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. Kemandirian remaja termasuk dalam nilai-nilai pendidikan karakter terkait pada aspek nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri. Penelitian lain lain yang dilakukan oleh Fikriawati tentang “Perbedaan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan keluarga”. Pada penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat kreativitas anak berdasarkan urutan kelahiran, pada subjek yang diteliti hasilnya sebagaian besar berada pada kategori sedang dan lainnya berada pada kategori rendah dan tinggi. Hal itu membuktikan bahwa tingkat kreativitas anak itu berbeda-beda tergantung kepada pola asuh orang tua serta orang tua dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreatif sesuai dengan minat dan bakatnya. Kreativitas anak juga termasuk dalam pendidikan karakter pada aspek yang berhubungan dengan diri sendiri.

F. Kerangka Pikir

Pendidikan karakter merupakan suatu penanaman nilai-nilai karakter kepada semua warga sekolah meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Maka pendidikan karakter di sekolah itu penting bagi siswa dalam penanaman nilai luhur yang baik. Oleh karena itu, pada tingkat SMP dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP Permen Diknas nomor 23 tahun 2006 dan SKKD Permen Diknas nomor 22 tahun 2006. Pendidikan karakter di sekolah diintegrasikan pada mata pelajaran, nilai- nilai karakter termuat di dalam RPP yang terintegrasi pada setiap mata pelajaran. Guru mata pelajaran berperan penting dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dikaitkan dengan mata pelajaran yang disampaikan saat proses pembelajaran. Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Hal itu semua merupakan penyelenggaraan pendidikan karakter terintegrasi di sekolah melihat komponen yang ada di sekolah. Apakah Pencapaian hasil pendidikan karakter terintegrasi dapat terwujud tidak pada sikap atau perilaku siswa di sekolah dalam menerapkan nilai karakter pada kehidupan sehari-hari. Pencapaian hasil pendidikan karakter di sekolah dilihat berdasarkan urutan kelahiran siswa. Perbedaan urutan kelahiran siswa yang berbeda-beda