Pengertian Modal Kerja Modal Koperasi

Munawir 2004: 117, yang dikutip oleh Nurfarhana 2013, modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan antara lain: 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. 3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para anggotanya. 4. Memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para anggota. 5. Memungkinkan bagi koperasi untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. Kegiatan usaha dapat dilakukan dengan lancar, apabila koperasi dapat merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan efektif. Pengelolaan modal kerja yang rendah akan merugikan serta dapat mengancam kelangsungan hidup koperasi. Syahyunan 2003, yang dikutip oleh Rachmawaty 2013, menyatakan bahwa kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan.

4. Jenis Modal Kerja

Menurut Ambarwarti 2010: 113, jenis-jenis modal kerja digolongkan menjadi: a. Modal kerja permanen, adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang jadi. Modal kerja permanen ini dibedakan menjadi : 1. Modal kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki perusahaan agar dapat terus beroperasi. 2. Modal kerja normal, adalah modal kerja yang harus ada dalam perusahaan agar dapat beroperasi dalam kapasitas normal. b. Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang selalu berubah proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal kerja ini terdiri dari : 1. Modal kerja musiman, adalah modal kerja yang berubah sesuai perubahan musim atau permintaan misalnya permintaan yang besar pada waktu hari raya. 2. Modal kerja siklis, adalahmodal kerja yang berubah akibat fluktuasi konjungtur. 3. Modal kerja darurat, adalah modal kerja yang berubah sesuai keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.