Prinsip – prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU

1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha

Menurut Baswir 1997: 124, bahwa setiap koperasi didirikan dengan tujuan untuk dapat terus menambah jumlah anggotanya, dengan cara memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mendukung cita-cita koperasi untuk mendaftar sebagai anggota. Selain mendukung cita-cita sebuah koperasi, para calon anggota tentu harus dapat memenuhi syarat- syarat keanggotaan koperasi sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan. Namun demikian, tidak berarti bahwa koperasi harus menambah jumlah anggotanya secara besar-besaran dalam waktu singkat. Penambahan jumlah anggota harus disesuaikan dengan kemampuan pelayanan koperasi. Apabila seseorang telah menjadi anggota koperasi, maka anggota tersebut diharapkan dapat memanfaatkan barang dan jasa yang disediakan oleh koperasi. Anggota koperasi merupakan sasaran utama koperasi sebagai pembeli maupun sebagai penjual sesuai dengan kegiatan usaha koperasi. Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, maka semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Taman 2012, yang menyatakan bahwa aktivitas anggota dalam melaksanakan kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU, bila anggota koperasi banyak namun sifatnya pasif tentu saja tetap tidak berpengaruh terhadap SHU koperasi. Oleh karena itu yang menentukan SHU bukanlah jumlah anggota dari segi kuantitas, tetapi lebih kepada aktivitas anggota koperasi dalam memajukan koperasi. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha 1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU

2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha

Menurut Muljono 2012: 195, bahwa salah satu cara pembentukan modal pada koperasi adalah dengan melalui simpanan, baik simpanan pokok maupun simpanan wajib, dana cadangan, hibah, serta modal penyertaan. Atas simpanan sebagai modal, koperasi berkewajiban memberikan sebagian keuntungannya dalam bentuk SHU kepada pemiliknya, sedangkan atas simpanan sebagai pinjaman koperasi berkewajiban memberikan bunga pinjaman kepada pemilik simpanan. Akibat adanya simpanan anggota, maka anggota koperasi akan semakin besar perannya dalam kaitannya dengan kesejahteraan yang diperoleh terutama dari kemanfaatan simpanan dan juga pembagian SHU yang akan diterimanya. Hal ini sesuai dengan penelitian Taman 2012, bahwa simpanan dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal pinjaman dari anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk membayarkan jasa berupa bunga simpanan UU Nomor 25 tahun1995. SHU terbentuk dari bunga pinjaman. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha 2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap SHU.