simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan.
Modal koperasi yang tercantum pada Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 41 terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dimana
modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya
danatau anggotanya, bank dan lembaga, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah..
2. Pengertian Modal Kerja
Koperasi sama halnya dengan perusahaan, sebagai badan usaha koperasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan modal kerja. Dilihat dari sifatnya,
modal kerja akan berputar terus – menerus di dalam perusahaan. Modal kerja
atau kadang-kadang disebut juga modal kerja kotor, sebenarnya adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan dan harus selalu ada dalam
perusahaan. Seperti kas, piutang, persediaan dan surat berharga Ambarwarti, 2010: 112.
Menurut Sitio dan Halomoan 2001:82, modal kerja adalah sejumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan atau yang dipergunakan
untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain. Ditinjau dari sudut
neraca, modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dalam jangka paling lama setahun dapat
dicairkan menjadi uang kas, seperti deposito jangka pendek, piutang-piutang dagang, persediaan barang, dan uang kas.
Menurut Gitosudarmo 1999, yang dikutip oleh Taman 2012, modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu.
Menurut Agnes Sawir 2005:129, yang dikutip oleh Rachmawaty 2013, mengatakan bahwa “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-
hari”. Menurut Sartono 2010:385, modal kerja diperlukan perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working capital, adalah keseluruhan aktiva lancar,
sementara pengertian net working capital adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar. Rumus untuk net working capital sebagagi berikut:
3. Fungsi dan Peran Modal Kerja
Modal kerja harus cukup jumlahnya yang artinya harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan sehari-hari, karena dengan
modal yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien dan koperasi tidak mengalami kesulitan keuangan. Menurut S.
Net working capital = kas + piutang dagang + persediaan-utang dagang+akrual
Munawir 2004: 117, yang dikutip oleh Nurfarhana 2013, modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan antara lain:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai
dari aktiva lancar. 2.
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para anggotanya. 4.
Memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para anggota.
5. Memungkinkan bagi koperasi untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Kegiatan usaha dapat dilakukan dengan lancar, apabila koperasi dapat merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan efektif. Pengelolaan modal
kerja yang rendah akan merugikan serta dapat mengancam kelangsungan hidup koperasi. Syahyunan 2003, yang dikutip oleh Rachmawaty 2013,
menyatakan bahwa kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan.
4. Jenis Modal Kerja
Menurut Ambarwarti 2010: 113, jenis-jenis modal kerja digolongkan menjadi: