berkaitan dengan kinerja dari pegwai dan ketepatan penempatan pegawai
sesuai dengan kemampuanya.
b. Pelayanan Call Center adalah berisi program call center yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
1.5.1.8 Sistematika Penulisan BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep,
defenisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II: METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
BAB III: DESKRIPSI LOKASI Bab ini memuat tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa
sejarah singkat, visi dan misi, dan struktur organisasi. BAB IV: PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat tentang hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis.
Universitas Sumatera Utara
BAB V: ANALISA DATA Bab ini berisikan tentang uraian data-data yang diperoleh setelah
melaksanakan penelitian. BAB V: PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dianggap penting bagi pihak yang membutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODELOGI PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan bagaimana implementasi kebijakan
program pelayanan call center kepada pelanggan prabayar pada PT. Infomedia Nusantara Divisi Telkomsel Medan. Metode deskriptif dengan kualitatif memusatkan
perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat actual, kemudian menggambarkan
fakta tentang masalah yang diselediki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat Nawawi, 1990:64.
Metode deskriptif bermaksud untuk menggambarkan, meringkaskan kondisi, situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek
penelitian tersebut. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi, variabel tertentu Burgin,2001:28.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada kantor PT. Infomedia Nusantara Medan sebagai call center Telkomsel Medan untuk area Sumatera. Letaknya di Jln. S. Parman Gedung
Cambridge Lantai 3 Medan.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya
populasi dan sampel Bagong Suyanto, 2005:171. Subjek peneltian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini
menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.
Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui persoalan tertentu yang darinya diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya baik berupa
pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat membantu dan memahami persoalan atau permasalahan tersebut.
Menurut Bagong Suyanto 2005:172 informan penelitian terdiri dari: 1.
Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian yaitu manager Infomedia.
2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti yaitu supervisor dan caroline officernya. 3.
Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlihat dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu
Back Office.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan
langsung pada lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan dilakukan dengan wawancara yaitu wawancara mendalam dengan
memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak yang terkait. 2.
Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung
data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan: a. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
b. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi dan
memiliki relevansi terhadap masalah yang diteliti.
2.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu menguraikan data yang diperoleh di lapangan daripada key informan.
Universitas Sumatera Utara
Penganalisaan ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data dan informasi, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga
diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Jadi, teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dengan
melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 PT. INFOMEDIA NUSANTARA
3.1.1 Sejarah Umum PT. Infomedia Nusantara
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan PT. Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah
subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan Pertamina. Infomedia sudah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages. Perkembangan yang
tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT.Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT. Infomedia Nusantara. Pada saat PT.
Telkom Tbk. Menanamkan investasi PT. Infomedia Nusantara memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP yang bernomor: 021281.824.271 dan ber NPWP:
01.391.650.7-051.000. Saat ini Infomedia telah berkembang menjadi 3 tigapilar bisnis untuk
memenuhi besarnya tuntutan masyarakt akan jasa informasi. Pertama, Layanan Direktori merupakan pilar pertama yang akan menjadi bukti kematangan usaha
Infomedia dalam bisnis jasa penyedia infofrmasi melalui penerbitan Buku Petunjuk Telepon BPT, baik dalam bentuk cetakmaupun elektronik. Kedua, Layanan Contact
Center menyediakan jasa outsourcing untuk aktivitas pemasaran maupun peningkatan
Universitas Sumatera Utara
kualitas layanan hubungan antara mitra Infomedia dengan pelanggannya. Ketiga, Layanan Konten yang terfokus pada penyediaan data sesuai dengan kebutuhan mitra
dan pelanggan.
3.1.2 Visi dan Misi dari PT. Infomedia Nusantara
PT. Infomedia Nusantara memiliki visi menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama di kawasan regional.
PT. Infomedia Nusantara memiliki misi yaitu memberikan produk dan layanan yang terbaik untuk meningatkan nilai tambah bagi pelanggan.
3.1.3 Logo PT. Infomedia Nusantara
Logo PT. Infomedia Nusantara adalah
Logo Infomedia terdiri dari tulisan berwarna biru lower case, huruf “I” pertama diperkaya dengan Sembilan titik, delapan berwarna merah dan satu berwrna biru.
Logo Infomedia merefleksikan: a.
Jenis huruf Avant Garde Bold mencerminkan kematangan pengalaman dan terpercaya kredibel dan kokoh
b. Warna biru memberikan gambaran kematangan, high-tech dan inovatif
Universitas Sumatera Utara
c. Lower Case menunjukkan kesan akrab dan bersahabat
d. Nilai Visioner berupa taburan 9 butir benih yang memancarkan kehangatan,
bernas mengandung vitalitas bagi kemanusiaan, tersusun bagaikan berlian melambangkan kesempurnaan dalam pemberian pelayanan.
e. Jumlah 9 titik satu biru dan delapan merah melambangkan kekayaan daya
cipta karena dalam sistem numerik angka 9 adalah angka yang tertinggi, dimana selalu ad aide-ide baru untuk memberikan total solusi kepada
pelanggan dan masyarakat. Secara keseluruhan value identitas korporat Infomedia adalah “Mature,
Kredibel, Kompeten, Kokoh, Bersahabat, Dinamis, Canggih”
3.1.4 Tata Nilai Perusahaan
Tata nilai perusahaan PT. Infomedia Nusantara adalah: 1.
Fokus pada Pelanggan: a. Mendahulukan kepentingan pelanggan setiap waktu Customer First
b. Mengupayakan yang terbaik untuk melakukan inovasi untuk menghasilkan produk dan layanan bernilai bagi pelanggan Innovative
2. Akuntabilitas
a. Mempertanggung jawabkan perilaku kita Accountable b. Menggunakan fakta dan data dalam setiap pengambilan keputusan Reliable
c. Integritas
Universitas Sumatera Utara
d. Konsisten dalam setiap perilaku kita Consistent e. Selalu berperilaku yang menunjukkan moralitas tinggi Respectable
3. Keterbukaan
a. Selalu siap akan tantangan baru dan mau meningkatkan pengetahuan Changeable
b. Menyadari dan mau terbuka terhadap umpan balik dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan Continuous Improvement.
Sebagi penyedia jasa informasi terkemuka PT. Infomedia Nusantara senantiasa mengembangkan produk dan layanan secara konsisten. Tiga layanan bisnis
Infomedia berupaya untuk lebih memenuho seluruh kebutuhan costumer akan informasi dan layanan komunikasi. Sekaligus mendedikasikan sumber daya manusia
yang Infomedia miliki, teknologi, kompetensi, pengalaman serta kematangan perusahaan dalam berusaha hingga tercapainya tujuan, yaitu untuk menabur benih
kemajuan bagi mitra usaha, pelanggan, dan masyarakat luas pengguna produk dan jasa PT. Infomedia Nusantara.
3.1.5 Produk dan Jasa
Berikut ini adalah jasa atau produk yang dihasilkan oleh PT. Infomedia Nusantara antara lain:
1. Media Cetak seperti Buku Petunjuk Telepon Petunjuk informasi belanja dan
kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
2. CD – ROM seperti CD Power Business, Informasi tagihan jasa
telekomunikasi. 3.
Jasa Contact Center
3.1.6 Clients
Sampai saat ini PT. Infomedia Nusantara sudah memiliki banyak Clients seperti:
1. Bank, seperti CIMB Niaga, BNI, Bukopin, Lippo Bank
2. Telekomunikasi, seperti Telkom 147, Telkomsel 188
3. Mobile Phone, seperti Sony Ericson, Flexi
4. Penerbangan, seperti Garuda Airlines
5. Layanan masyarakat, seperti Jasa Marga
6. Lain-lain seperti Mc. Donald
3.1.7 Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu, Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan Sasaran Mutu merujuk kepada Telkomsel, hal ini karena PT. Infomedia Nusantara Layanan CC Telkomsel
dalam menjalankan pelayanannya adalah bagian dari Telkomsel dengan demikian apa yang diimplementasikan oleh Infomedia harus sejalan dengan cita-cita dan tujuan dari
Telkomsel.
3.1 PT. TELKOMSEL
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 Sejarah Berdirinya PT. TELKOMSEL
Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular GSM kedua di Indonesia, dengan layanan pasca bayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei
1995. Waktu itu kepemilikan saham Telkomsel adalah PT. Telkom 51 dan PT. Indosat 49. Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi operator selular
pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM, yaitu Simpati dan Kartu AS. Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom 65 dan Perusahaan
Telekomunikasi Singapura SingTel 35. Telkom merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedang
SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura.
Pada tahun 1995, secara resmi Telkomsel mendapat izin untuk memberikan jasa telekomunikasi selular GSM, seetelah sebelumnya sukses sebagai pilot project
Telkom dalam proyek Percontohan GAM do Batam. Hal berbeda dengan operator lain, Telkomsel mulai membangun jaringan dan melayani pelanggannya dari luar
jawa yakni Batam, Medan dan daerah lainnya. Selanjutnya pada tahun 1996, Telkomsel mulai beroperasi di ibu kota Jakarta dan berhasil melayani seluruh
propinsi yang ada di Indonesia. Hal ini ditandai dengan pengoperasian Layanan Telkomsel Ambon dan Jayapura.
Telkomsel menjadi pelopor kartu prabayar isi ulang di ASIA dan meluncurkan produk pertamanya Simpati yang diluncurkan saat krisis ekonomi
Universitas Sumatera Utara
sedang melanda tahun 1997, dimana Telkomsel memberikan solusi kepada para pengguna jasa selular yang memulai melakukan pengontrolan anggaran
komunikasinya. Selain itu Telkomsel juga mendapat sertifikat ISO 2002 untuk Costumer Service On-Line dari PT. Tuv Rheinland Jerman, yang menandai layanan
pelanggan Telkomsel telah memenuho standarisasi mutu internasional. Telkomsel pada tahu 1998 membuat program baru untuk mengembangkan
jaringannya dengan mencanangkan Word Class Operator sebagai tolak ukur standar layanan Positioning baru kartu prabayar Telkomsel dengan nama Simpati Nusantara
yang bermottokan “Dengan Simpati tetap terkendali”, dimana Simpati yang sebelumnya hanya digunakan di area registrasinya, kini Simpati bisa digunakan di
seluruh Indonesia. Untuk tahun 1999, Implementasi BIANCA Billing and Customer Care
menggantikan system billing lama, menandai peristiwa penting Telkomsel dalam menjalankan bisnisnya. BIANCA memungkinkan berbagai proses dapat dilakukan
secara serempak, seperti informasi pelanggan, pencatatan percakapan hingga produksi tagihaninvoice.
Predikat pelayanan terbaik untuk kategori operator selular: “The in Achieving Costumer Satisfaction Torward Service Quality” dan lembaga surveu frontier bekerja
sama dengan majalah SWA. Pada tahun 2000, Telkomsel mempelopori layanan Mobile Banking di Indonesia bekerja sama dengan Bank Panin, yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
inovasi Telkomsel dengan mengintegrasikan sistem teknologi telekomunikasi dan informasi dalam sistem banking.
Disini Telkomsel juga merupakan operator terkemukan layanan telekomunikasi selular di Indonesia dengan pangsa pasar dan pendapatan saham.
Pada akhir Maret 2009, Telkomsel memiliki 72,1 juta pelanggan yang berdasarkan statisti industry mewakili pangsa pasar yang diperkirakan sekitar 50. Telkomsel
menyediakan layanan selular di Indonesia, melalui nasional sendiri dual-band GSM 900-1800 MHz, jaringan 3G, dan internasional, melalui 341 mitra roaming
internasional di 180 negara akhir maret 2009. Pada September 2006, Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia untuk meluncurkan layanan 3G.
Perusahaan mnyediakan pelanggan dengan pilihan antara dua kartu prabayar Simpati dan Kartu As, atau pasca bayar Kartu Halo serta berbagai layanan nilai
tambah dan program. Pada 20 Maret 2009, Telkomsel dan Apple South Asia Pte. Ltd meluncurkan iPhone 3G di Indonesia dengan harga disesuaikan rencana untuk semua
pelanggan Telkomsel berharga. Telkomsel beroperasi di Indonesia telah tumbuh secara substansial sejak
peluncuran komersial pasca layanan dibayar pada tanggal 26 Mei 1995. Pada November 1997, Telkomsel menjadi operator telekomunikasi selular pertama di Asia
yang memperkenalkan GSM dapat diisi ulang layanan pra-bayar. Telkomsel memiliki jangkauan jaringan terbesar dari salah satu operator
selular di Indonesia, menyediakan jangkauan jaringan yang mencapai lebih dari 95
Universitas Sumatera Utara
dari jumlah penduduk Indonesia dan merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang mencakup seluruh Negara, provinsi dan kabupaten, baik semua kecamatan di
Sumatera, Jawa dan Bali.
3.2.2 Visi, Misi, Kebijakan Mutu PT. TELKOMSEL
Visi PT. Telkomsel adalah The Best Mobile Lifestyle Provider in the Region. Maknanya adalah Telkomsel ingin menyediakan kualitas dan kepuasaan di berbagai
segmen pelanggan dan menyediakan berbagai gaya hidup pelanggan. Sedangkan Misi PT. Telkomsel adalah Deliver mobile lifestyle services dan
solution in excellent way that exceed customer expectation, create value for all stakeholders, and the economic development of the nation. Maknanya adalah
Telkomsel ingin memberikan solusi mobilitas yang terbaik bagi pelanggan eksternal, memberikan nilai employer choice bagi para pemegang saham dan karyawn dan
menjadi penggerak perekonomian bangsa. Kebijakan mutu PT. Telkomsel adalah “Caroline berkomitmen untuk
memberikan solusi yang tepat untuk mencapai kepuasaan pelanggan yang tinggi, sesuai dengan implementasi budaya perusahaan dan visi serta misi Telkomsel
melalui peningkatan sumber daya yang berkesinambungan”.
3.2.3 Perencanaan PT. TELKOMSEL
Perencanaan pada Manual Mutu ini disebut sasaran mutu. Sasaran Mutu Layanan CC Telkomsel dibagi menjadi 3 tiga, yaitu:
1. Sasaran Mutu Layanan
Universitas Sumatera Utara
Sasaran Mutu Layanan CC Telkomsel ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara Infomedia dengan Telkomsel berupa PKS, Amandemen,
MOM Minutes of Meeting, Nota Dinas atau hal lain yang disepakati kedua belah pihak. Sasaran mutu ini dibuat dan didokumentasikan pada formulir
sasaran mutu. 2.
Sasaran Mutu Proses Layanan CC Telkomsel melakukan pengukuran terhadap proses-proses yang
dilaksanakan. Penilaian proses ini dilakukan pada interval wktu tertentu tergantung periode pengukuran yang tercanatum dalam detail tolak ukur.
Sasaran mutu proses dijelaskan secara rinci pada Rencana mutu. Rencana Mutu adalah dasar pelaksanaan pengukuran sedangkan laporan
pelaksanaannya dilaporkan dalam format Manajemen Kinerja. 3.
Sasaran Mutu Individu Sasaran Mutu Individu merupakan suatu penilaian dari pencapaian kinerja dan
diukur dari setiap individu. Parameter pengukuran sasaran mutu tersebut ditetapkan pada Dokumen Standar Kriteria Penilaian karyawan per posisi.
Manajemen mendefenisikn perencanaan sistem manajemen mutu ke dalam rencana mutu pada Manual Mutu Lampiran IN-CC-LAMP-02. Rencana mutu
menggambarkan tahapan proses, kendali proses, dokumen yang terkait berikut
penanggung jawabnya. 3.2.4 Budaya Perusahaan PT. TELKOMSEL
Universitas Sumatera Utara
Budaya Perusahaan PT. Telkomsel antara lain: a.
Customer Intimacy yaitu sikap yang secara konsisten peduli, menghargai dan berupaya untuk memahami, serta memenuhi kebutuhan pelanggan secara optimal.
b. Team Work yaitu berupaya secara konsisten untuk membangun hubungan
kerja yang sinergis dan saling menghargai dalam pencapaian tujuan perusahaan. c.
Professionalism yaitu upaya secara konsisten untuk memiliki tanggung jawan dan mampu dalam menyelesaikan tugas dengan menghasilkan solusi terbaik.
d. Integrity yaitu konsistensi antara nurani dan tindakan dengan aluran dan
standar kebenan yang berlaku.
3.2.5 Logo PT. TELKOMSEL
Setiap bagian dan warna dari logo Telkomsel di atas memiliki maksud dan arti tersendiri yaitu:
1. Lingkaran elips horizontal yang membelah heksagon melambangkan
penyelenggara jasa telekomunikasi domestik. Lingkaran elips vertikal melambangkan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Heksagon merah melambangkan seluler symbol seluler sedangkaan warna
memiliki makna bahwa Telkomsel berani dan siap menyongsong masa depan dengan segala kemungkinannya.
3. Heksagon abu-abu kehitam-hitaman berarti bahwa Telkomsel selalu siap
mengayomi dan terus memenuhi kebutuhan pelanggannya. Sedangkan warna logam berarti kesejukan, luwes dan fleksibel juga melambangkan teknologi.
4. Pertemuan dua lingkaran elips bewarna putih berarti bahwa kedua lingkaran
elips tersebut berpotongan di atas heksagon merah yang membentuk huruf “T” yang merupakan huruf awal dari Telkomsel. Warna putih mengandung
makna kebersihan, keterbukaan, transparansi dan kecerahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA
Setelah dilakukan peneltian dan pengumpulan data di lapangan melalui wawancara dan pengamatan maka diperoleh berbagai data dari informan atau
responden dalam kaitannya dengan Impelentasi Kebijakan Program Pelayanan Call Center Kepada Pelanggan Prabayar Pada PT. Infomedia Divisi Telkomsel Medan.
Penyajian data berisikan karakteristik responden dan data dari variable penelitian mengenai Impelentasi Kebijakan Program Pelayanan Call Center Kepada
Pelanggan Prabayar Pada PT. Infomedia Divisi Telkomsel Medan. Dari hasil wawancara, penulis sajikan dalam bentukan petikan wawancara.
4.1 Identitas Informan
Penyajian karakter responden bertujuan untuk mengenal ciri-ciri khusus yang dimiliki sehingga memudahkan peneliti untuk mengadakan analisis. Ada pun
karakteristik informan dalam penelitian ini adalah:
4.1.1 Karakteristik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam penelitian di lapangan maka didapati jumlah responden berdasarkan jenis kelaminnya, seperti tertera pada tabel:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1: Distribusi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin NO.
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
1. Laki-laki 8
40 2. Perempuan
12 60
Jumlah 20
100
Sumber: Kuisioner Penelitian Lapangan, Mei 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan informan
berjumlah 20 orang, berjenis kelamin laki-laki 8 orang 40 dan informan yang berjenis kelamin perempuan berjumlh 12 orang 60.
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Dari penelitian yang dilakukan maka didapati klasifikasi umur responden seperti tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2: Distribusi Informan Berdasarkan Usia NO.
Usia tahun Frekuensi orang
Persentase
1. 21-30
10 50
2. 31-40
9 45
3. 41-50
1 5
Jumlah 20
100
Sumber: Kuisioner Penelitian Lapangan, Mei 2014 Berdasarkan tabel di atas dari keseluruhan informan yang berjumlah 20 orang,
informan yang berusia 21-30 tahun berjumlah 10 orang 50, informasi dengan
Universitas Sumatera Utara
rentang usia 31-40 berjumlah 9 orang 45, informan dengan rentang usia 41-50 berjumlah 1 orang 5. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi usia, mayoritas
responden adalah pada usia produktif yaitu sebanyak 10 orang 50.
4.1.3. Karakteristik Informan Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diklasifikasikan identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir, seperti tercantum pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.3: Karakteristik Informan Berdasarkan Pendidikan NO.
Pendidikan Frekuensi orang
Persentase 1.
D3 8
40
2. S1