Kekurangan informasi dengan mudah mengakibatkan adanya ganbar yang kurang tepat baik kepada obyek kebijakan maupun kepada para pelaksana
dari isi kebijakan yang akan dilaksanakannya dan hasil-hasil dari kebijakan itu.
2. Isi kebijakan Implementasi kebijakan dapat gagal karena masih samanya isi dan tujuan
kebijakan atau ketidaktepatan kebijakan itu sendiri, menunjukkan adanya kekurangan yang menyangkut sumber daya pembantu.
3. Dukungan Implementasi kebijakan akan sangat sulit bila para pelaksananya tidak
mendapat cukup dukungan. 4. Pembagian potensi
Hal ini terkait dengan pembagian potensi diantaranya para actor implementasi dan juga mengenai organisasi pelaksana dalam kaitannya dengan diferensiasi
tugas dan wewenang.
1.5.1.2 Proses Implementasi Kebijakan
Implementasi sebuah kebijakan secara konseptual bisa dikatakan sebagai sebuah proses pengumpulan sumber daya alam, manusia maupun biaya dan diikuti
dengan penentuan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan kebijakan. Rangkain tindakan yang diambil tersebut merupakan bentuk tranformasi
Universitas Sumatera Utara
rumusan-rumusan yang diputuskan dalam kebijakan menjadi pola-pola operasional yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan sebagaimana diamanatkan dalam
kebijakan yang telah diambil sebelumya. Hakikat utama implementasi adalah pemahaman atas apa yang harus dilakukan setelah sebuah kebijakan diputuskan.
Untuk dapat mengkaji dengan baik suatu implementasi kebijakan publik maka perlu diketahui variable atau faktor-faktor penentunya. Van Meter dan Van
Horn dalam Winarno 2007:155 mengemukakan delapan variable penting yang tercakup dalam suatu proses implementasi, yaitu:
1. Ukuran-Ukuran Dasar dan Tujuan Kebijakan Variable ini didasarkan pada kepentingan utama terhadap faktor-faktor yang
menentukan kinerja kebijakan. Identifikasi indikator-indikator kinerja merupakan tahap penting dalam analis implementasi kebijakan. Indikator-indikator kinerja ini
menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan telah direalisasikan, yang kemudian dapat digunakan dalam menguraikan tujuan-tujuan
keputusan kebijakan secara menyeluruh. 2. Sumber-Sumber Kebijakan
Sumber-sumber kebijakan layak mendapat perhatian karena menunjang keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber-sumber yang dimaksud mencakup
dana atau perangsang incentive lain yang mendorong dan memperlancar implementasi yang efektif. Dalam beberapa kasus, besar kecilnya dana akan menjadi
faktor yang menentukan keberhasilan implementasi kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
3. Komunikasi Antar Organisasi dan Kegiatan-Kegiatan Pelaksanaan Implementasi akan berjalan secara efektif bila ukuran-ukuran dan tujuan-
tujuan dipahami oleh individu yang bertanggung jawab dalam kinerja kebijakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk member perhatian yang besar pada ketepatan
komunikasi antar pelaksana kebijakan, dan konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan-tujuan yang dikomunikasikan dsengan berbagai sumber informasi.
4. Karakteristik Badan-Badan Pelaksana Dalam melihat karakteristik badan-badan pelaksana, pembahasan ini tidak
bisa lepas dari struktur birokrasi. Struktur birokrasi diartikan sebagai karakteristik, norma dan pola-pola hubungan dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai
hubungan, baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dengan menjalankan kebijakan.
5. Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, partisipasi publik yang ada di
lingkungan serta lingkungan yang mendukung keberhasilan atau pun menolak implementasi kebijakan.
6. Kecenderungan Pelaksanaan Arah kecenderungan pelaksanaan terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan-
tujuan kebijakan merupakan suatu hal yang sangat penting. Penerimaan terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang diterima secara luas oleh
Universitas Sumatera Utara
pelaksana kebijakan akan menjadi pendorong keberhasilan bagi implementasi kebijakan.
7. Kaitan Antara Komponen-Komponen Model Komponen yang dimaksud adalah ukuran-ukuran dasar dan tujuan,
komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaannya, karakteristik dari badan pelaksana dan kecenderungan para pelaksana yang semuanya salaing berkaitan
dalam mengimplementasikan kebijakan. 8. Masalah Kapasitas
Kapasitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi implementasi kebijakan. Hal ini menyagkut staf yang terlatih dan banyaknya pekerjaan yang
dikerjakan, sumber-sumber keuangan dan hambatan-hambatan waktu yang bisa menjadikan implementasi kebijakan tidak berjalan dengan baik.
1.5.1.3 Model-Model Implementasi