BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian  dilaksanakan  di  perairan  Danau  Toba.  Lokasi  penelitian  dibagi menjadi  dua  lokasi:  lima  lokasi  keramba  jaring  apung  KJA  milik  PT.  Aquafarm
Nusantara  PT.AN  yaitu:  Panahatan,  Pangambatan,  Lontung,  Silimalombu, Sirungkungon  dan  satu  lokasi  di  Muara  Sungai  Haborsahan  di  Ajibata.  Penelitian
telah  dilaksanakan  pada  April  –  Juli  2010.  Peta  lokasi  penelitian  terdapat  pada Gambar 3.1.1 dan titik koordinat lokasi penelitian pada Tabel 3.1.
Teknik  pengambilan  sampel  bersifat  Puspossive  Sampling.  Setiap  lokasi penelitian  terdiri  dari  tiga  stasiun  dan  pengukuran  faktor  fisika  dan  kimia  perairan
dilakukan dengan tiga kali ulangan.
Gambar 3.1. Lokasi penelitian
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Titik Koordinat Lokasi Penelitian
No. Lokasi Penelitian
Koordinat
1. Panahatan
Kec. Girsang Sipangan Bolon Kab. Simalungun N 02
⁰ 41’ 50,6” E 98
⁰ 54’ 46,3” 2.
Pangambatan Kec. Simanindo Kab. Samosir
N 02 ⁰ 38’ 01,0”
E 98 ⁰ 52’ 58,5”
3. Lontung
Kec. Simanindo Kab. Samosir N 02
⁰ 36’ 31,5” E 98
⁰ 53’ 46,0” 4.
Silimalombu Kec. Onan Runggu Kab. Samosir
N 02 ⁰ 34’ 07,1”
E 98 ⁰ 54’ 33,7”
5. 6.
Sirungkungon Kec. Simanindo, Kab. Samosir
Sungai Haborsahan, Ajibata, Kab. Toba Samosir
N 02 ⁰ 33’ 49,1”
E 98 ⁰ 56’ 50,0”
N 02 ⁰ 39’ 30,9”
E 98 ⁰ 56’ 05,3”
3.2. ALAT DAN  BAHAN 3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaring, GPS, WTW Oxi 197i, botol terang dan gelap Metode Winkler, aluminium foil, pH meter, kamera digital,
tali,  gunting,  pinset,  kotak  pendingin  cool  box,  uwitec  water  sampler,  mikroskop, Lawrence LMC 339C iGPS, sarung tangan, pisau, alat bedah, tissue.
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rangkaian produk WTW.
3.3. PROSEDUR KERJA
3.3.1. Pengukuran Aspek Biologi Ikan Bilih
Aspek biologi ikan bilih yang akan diukur antara lain:
a. Distribusi Frekuensi Panjang Berat
Sampling dilakukan dengan menggunakan jaring pada lima lokasi keramba jaring apung  KJA  dan  satu  lokasi  pada  muara  sungai.  Pada  masing-masing  lokasi
keramba  jaring  apung  Panahatan,  Pangambatan,  Lontung,  Silimalombu,
Universitas Sumatera Utara
Sirungkungon  ditangkap  1000  ikan  bilih.  Sampel  ikan  bilih  dimasukkan  ke dalam  tempat  penyimpanan  yang  sudah  berisi  es  cool  box,  lalu  dibawa  ke
Laboratorium Pemantauan Kualitas Air PT. Aquafarm Nusantara untuk ditimbang berat dan panjang masing-masing. Pengukuran panjang dan berat ikan dilakukan
dengan menggunakan mistar dan timbangan analitik. Tabel. 3.2. Jumlah Sampel Ikan pada Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Jumlah Sampel Ikan
Keramba Jaring Apung KJA
Panahatan 1000 ekor
Pangambatan 1000 ekor
Lontung 1000 ekor
Silimalombu 1000 ekor
Sirungkungon 1000 ekor
Muara Sungai
Sungai Haborsahan Ajibata 1000 ekor
Sistem  pengukuran panjang  yang digunakan  adalah panjang  total  yaitu  panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir
bagian  ekor.  Pada  saat  dilakukan  pengukuran,  mulut  ikan  harus  tertutup  agar tercapai  ujung  terdepan,  bagian  terdepan  harus  bertepatan  dengan  angka  0,
sedangkan  bagian  terbelakang  yaitu  ujung  ekor  ikan  Effendie,  1997.  Panjang ikan dinyatakan dalam mm dan berat ikan dalam gram.
b. Perbandingan jenis kelamin sex ratio