bilih yang berada di muara sungai memanfaatkan pakan alami yaitu lumut dan fitoplankton Purnomo, 2008.
Berdasarkan sifat kebiasaan makannya, ikan bilih termasuk ikan benthopelagis, yaitu jenis ikan yang dapat memanfaatkan jenis makanan yang berada
di dasar perairan benthic maupun di lapisan tengah dan permukaan air pelagic Kartamihardjo dan Sarnita, 2008.
Tabel 4.9. Persentase kelompok makanan dalam perut ikan bilih Mystacoleucus padangensis Bleeker.
Lokasi Kelompok Makanan
Persentase
Keramba Jaring Apung
Substansi kasar kecoklatan Tidak terdeteksi
70 30
Muara Sungai Substansi halus kekuningan
Tidak terdeteksi 70
30
4.7. ECHO SOUNDER
Sebagai tambahan informasi tentang keberadaan ikan bilih di keramba jaring apung KJA, maka dilakukan pengamatan langsung dengan Echo Sounder alat
pencari ikan, Lawrence LMS 339C iGPS. Pengamatan dilakukan di sekitar keramba jaring apung berbentuk bulat di Sirungkungon. Berdasarkan metode ini dapat dilihat
penyebaran ikan bilih di dekat keramba jaring apung Gambar 4.5a dan jauh dari keramba jaring apung Gambar 4.5b.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5. Hasi pengamatan Echo Sounder di KJA Sirungkungon a dekat keramba, dan b jauh dari keramba jaring apung.
Pada Gambar 4.5a, merupakan pengamatan dekat keramba dengan ketinggian 169 m dpl, temperatur 26,9°C, dan kondisi dasar perairan yang berbentuk palungan.
Pada Gambar 4.5b, merupakan pengamatan jauh dari keramba dengan ketinggian 161 m dpl, temperatur 27°C, dan dasar perairan berbentuk palungan.
Keramba jaring apung yang diidentifikasi adalah keramba jaring apung berbentuk bulat. Segitiga berwarna kuning muda merupakan bagian sisi keramba
yang penuh dengan ikan nila sedangkan warna merah, ungu dan biru tepat di bawah ikan nila adalah kelompok ikan bilih. Kelompok ikan bilih terlihat di sekitar keramba
sampai kedalaman 30 meter. Gambar ini menjelaskan pengamatan visual bahwa ikan bilih berkerumun hanya beberapa meter saja di bawah keramba sementara di
permukaan danau hampir tidak ada kelompok ikan bilih yang terlihat.
b a
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Hasi pengamatan Echo Sounder dekat KJA Sirungkungon skala dalam meter
Pada penelitian ini, faktor fisik dan kimia perairan yang diamati adalah Temperatur, Intensitas Cahaya, Penetrasi Cahaya, Dissolved Oxygen DO,
Biochemical Oxygen Demand BOD
5
, Chemical Oxygen Demand COD , dan pH.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengamatan faktor fisik dan kimia perairan Danau Toba terdapat pada Tabel 4.11. berikut.
Tabel 4.10. Nilai rata-rata parameter lingkungan yang diukur pada masing-masing lokasi pengambilan sampel
No. Parameter
Keramba Jaring Apung Muara sungai
1 Temperatur