Danau Toba DANAU 1. Ekosistem Danau

g. Polimiktis dingin, yaitu danau-danau tropis yang terdapat di pegunungan yang tinggi dan selalu mengalami sirkulasi sempurna, umumnya adalah danau-danau yang terdapat pada ketinggian sekitar 3000 meter dpl. Ekosistem danau dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Benthal merupakan zona substrat dasar yang dibagi menjadi zona litoral dan zona profundal. Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari, sedangkan zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya matahari. Zona perairan bebas sampai ke wilayah tepi merupakan habitat nekton dan plankton yang disebut zona pelagial. Selanjutnya dikenal zona pleustal, yaitu zona pada permukaan perairan yang merupakan habitat bagi kelompok neuston dan pleuston Barus, 2004. Berdasarkan pada daya tembus cahaya matahari kedalam lapisan air, dapat dibedakan menjadi beberapa antara lain zona fotik photic zone di bagian atas, yaitu zona yang dapat ditembus cahaya matahari dan zona afotik aphotic zone di bagian bawah, yaitu zona yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari Barus, 2004.

2.3.2. Danau Toba

Danau Toba di Sumatera Utara merupakan danau vulkanik terluas di Indonesia 1.130 km 2 , terletak pada ketinggian 905 m dpl dan kedalaman maksimum mencapai 600 m ± 213 m. Kedalaman tersebut menjadikan Danau Toba menempati urutan kesembilan sebagai danau terdalam di dunia Lehmusluoti and Machmud, 1997 dalam Purnomo, 2008. Danau Toba terletak diantara 2°21’32”–2°56’28”LU dan 98°26’35”–99°15’40”BT dan dibatasi oleh 7 kabupaten yaitu Simalungun, Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir, Karo, Humbang Hasundutan dan Dairi Nasution, 2009. Daerah tangkapan air catchment area danau ini dibatasi oleh pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan lahan yang curam hingga sangat curam. Lahan- lahan tersebut sebagian besar berupa hutan 29,5, sedangkan sisanya 70,5 sudah berubah menjadi daerah pertanian perladangan milik rakyat. Akibatnya, Universitas Sumatera Utara daerah ini sangat berpotensi menimbulkan longsor dan erosi tanah yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kualitas perairan danau Purnomo, 2008. Danau Toba merupakan sumber daya air yang mempunyai nilai sangat penting ditinjau dari fungsi ekologi, hidrologi serta fungsi ekonomi. Hal ini berkaitan dengan fungsi danau sebagai habitat berbagai jenis organisme air, sumber air minum bagi masyarakat sekitar, sumber air untuk kegiatan pertanian dan budidaya perikanan serta menunjang berbagai jenis kegiatan industri dan pariwisata Barus, 2007. Secara umum kondisi perairan Danau Toba masih tergolong Oligotropik miskin zat hara. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi di tengah danau sekitar 500 m dari pinggir danau, kecerahan air mencapai 11-14 m, kandungan nutrisi dalam air masih rendah dan kadar oksigen masih terdeteksi sampai ke dasar danau pada kedalaman antara 200 – 500 m. Kadar nutrisi tinggi pada pinggir Danau Toba yang dekat dengan pemukiman dan aktivitas penduduk serta lokasi budidaya ikan dalam jaring apung Barus, 2007. 2.4. FAKTOR FISIKA DAN KIMIA DANAU 2.4.1. Temperatur