Berdasarkan  hasil  pengukuran  diketahui  bahwa  BOD  rata-rata  di  sekitar keramba  jaring  apung  KJA  adalah  0,45  dan  muara  sungai  0,34.  Nilai  BOD  yang
rendah  mengindikasikan  bahwa  bahan  organik  yang  ada  di  perairan  juga  rendah, sehingga masuk dalam  kategori  tidak  tercemar. Jika  dihubungkan dengan nilai baku
mutu  air  menurut  PP  No,  82  tahun  2001,  kandungan  BOD  maksimum  yang diperbolehkan  adalah  2  mgl,  maka  BOD  pada  lokasi  penelitian  masuk  dalam
kategori tidak tercemar.
4.12. Chemical Oxygen Demand COD
Chemical  Oxygen  Demand  COD  adalah  jumlah  oksigen  yang  diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air, baik yang mudah
urai maupun yang sulit urai Hariyadi, 2004. Nilai baku mutu air menurut PP No. 82 tahun 2001, kandungan COD maksimum yang diperbolehkan adalah 10 mgl Barus,
2004. Berdasarkan    hasil  pengukuran  diketahui  bahwa  COD  rata-rata  di  KJA  0,99
dan muara sungai 0,62. Jika dihubungkan dengan nilai baku mutu air menurut PP No. 82  tahun  2001,  kandungan  COD  maksimum  yang  diperbolehkan  adalah  10  mgl,
maka COD pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori tidak tercemar.
4.13. pH
Berdasarkan  hasil  pengukuran  diketahui  bahwa  pH  rata-rata  pada  keramba jaring apung KJA adalah 7,77 dan muara sungai 7,05. Nilai baku mutu air menurut
PP  No. 82  tahun  2001,  kandungan  pH  maksimum  yang diperbolehkan  adalah 6 – 9 mgl.  Berdasarkan nilai tersebut disimpulkan bahwa pH pada lokasi penelitian masuk
dalam  kategori  tidak  tercemar.  Secara  keseluruhan,  nilai  pH  yang  diperoleh  dari lokasi penelitian masih mendukung kehidupan biota perairan termasuk ikan bilih.
Universitas Sumatera Utara
4.14. Hubungan Faktor Fisika Dan Kimia Perairan Danau Toba Terhadap Nilai
Panjang Dan Berat Ikan Bilih Berdasarkan  analisis  data  dengan  uji  Anova  Analysis  of  Varians  dengan
selang  kepercayaan  95,  diperoleh  hasil  analisa  kualitas  air  terhadap  nilai  panjang dan berat ikan bilih pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.11. Hasil Analisa Kualitas Air Terhadap Nilai Panjang Berat Ikan Bilih No.
Parameter Nilai P
1 Temperatur
0,7319 2
Penetrasi cahaya 0,7386
3 DO
0,2814 4
BOD 0,3248
5 COD
0,2143 6
pH 0,4938
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  nilai  P  dari  masing-masing  parameter tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai b hubungan panjang dan berat
ikan  bilih.  Nilai  P  memberikan  pengaruh  yang  signifikan  jika  lebih  kecil  dari  0,05. Sedangkan nilai P yang diperoleh lebih besar dari 0,05.
Nilai temperatur tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai b, dimana nilai P = 0,732. Penetrasi cahaya tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai b, dimana
nilai P = 0,494. DO tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai b, dimana nilai P = 0,281. BOD tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai b, dimana nilai P = 0,325.
COD  tidak  berpengaruh  secara  nyata  terhadap  nilai  b,  dimana  nilai  P  =  0,214.  pH tidak berpengaruh secara nyata terhadap nilai b, dimana nilai P = 0,739.
Dengan  demikian  dapat disimpulkan bahwa  H diterima,  yaitu  tidak  terdapat
pengaruh  yang signifikan faktor  fisika kimia  perairan  Danau Toba  terhadap panjang dan  berat  ikan  bilih.  Dari  hasil  nilai  tersebut  juga  dapat  menggambarkan  bahwa
kondisi  perairan  Danau  Toba  masih  baik  sebagai  habitat  ikan  bilih.  Hal  ini  juga menguatkan  dugaan  adanya  eksploitasi  ikan  bilih  yang  berlebihan,  menyebabkan
penurunan nilai panjang berat dari penelitian sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN