rata-rata penetrasi cahaya adalah 0,6 meter. Hal ini disebabkan karena muara sungai Haborsahan  merupakan perairan yang dangkal. Adanya  material  berupa  lumpur  dari
hulu dan badan sungai juga diduga memberikan pengaruh terhadap penetrasi cahaya di muara sungai.
Keberadaan ikan bilih di Danau Toba sangat berpengaruh terhadap kejernihan air. Hal ini disebabkan ikan bilih mempunyai peranan penting dalam merecycle ulang
limbah perikanan pakan buatan yang berasal dari keramba jaring apung KJA yang diduga  berpengaruh  terhadap  meningkatnya  kandungan  fosfat  dan  mengakibatkan
eutrofikasi Situmorang, 2010.
4.10. Dissolved Oxygen DO
Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa oksigen terlarut rata-rata pada muara  sungai  sebesar  6,78,  sedangkan  pada  keramba  jaring  apung  KJA  sebesar
6,35. Nilai ini masih sangat memungkinkan ikan bilih dan biota lain untuk hidup dan berkembang.  Nilai  DO  pada  muara  sungai  lebih  tinggi  daripada  KJA.  Hal  ini  dapat
disebabkan karena muara sungai merupakan perairan lotik dimana adanya pergerakan arus yang mengikat oksigen sehingga nilai DO lebih tinggi dibanding di KJA.
Berdasarkan  nilai  baku  mutu  air  menurut  PP  No.82  tahun  2001,  kandungan DO  lokasi penelitian  berada  di  atas  nilai  minimal  yang  diperbolehkan  yaitu 6  mgl,
maka  kondisi  perairan  pada  lokasi  penelitian  masuk  dalam  kategori  tidak  tercemar. Peningkatan  suhu  menyebabkan  konsentrasi  oksigen  akan  menurun  dan  sebaliknya
suhu yang semakin  rendah akan meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut  semakin tinggi Barus 2004, hlm: 56.
4.11. Biochemical Oxygen Demand BOD
5
BOD adalah parameter penduga jumlah oksigen yang diperlukan oleh perairan untuk  mendegradasi  bahan  organik  yang  dikandungnya,  sekaligus  merupakan
gambaran  bahan  organik  mudah  urai  biodegradable  yang  ada  dalam  air  atau perairan yang bersangkutan Hariyadi, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  pengukuran  diketahui  bahwa  BOD  rata-rata  di  sekitar keramba  jaring  apung  KJA  adalah  0,45  dan  muara  sungai  0,34.  Nilai  BOD  yang
rendah  mengindikasikan  bahwa  bahan  organik  yang  ada  di  perairan  juga  rendah, sehingga masuk dalam  kategori  tidak  tercemar. Jika  dihubungkan dengan nilai baku
mutu  air  menurut  PP  No,  82  tahun  2001,  kandungan  BOD  maksimum  yang diperbolehkan  adalah  2  mgl,  maka  BOD  pada  lokasi  penelitian  masuk  dalam
kategori tidak tercemar.
4.12. Chemical Oxygen Demand COD
Chemical  Oxygen  Demand  COD  adalah  jumlah  oksigen  yang  diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air, baik yang mudah
urai maupun yang sulit urai Hariyadi, 2004. Nilai baku mutu air menurut PP No. 82 tahun 2001, kandungan COD maksimum yang diperbolehkan adalah 10 mgl Barus,
2004. Berdasarkan    hasil  pengukuran  diketahui  bahwa  COD  rata-rata  di  KJA  0,99
dan muara sungai 0,62. Jika dihubungkan dengan nilai baku mutu air menurut PP No. 82  tahun  2001,  kandungan  COD  maksimum  yang  diperbolehkan  adalah  10  mgl,
maka COD pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori tidak tercemar.
4.13. pH