mendekati 4°C akan berada pada lapisann yang lebih bawah. Hal ini memungkinkan organisme air untuk dapat bertahan hidup sepanjang musim dingin Barus, 2004.
Menurut Hukum Van’t Hoffs bahwa kenaikan temperatur sebesar 10 C hanya
pada kisaran temperatur yang masih ditolerir dapat meningkatkan aktivitas fisiologis misal respirasi dari organisme sebesar 2-3 kali lipat. Pola temperatur ekosistem
akuatik juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi
penutupan oleh vegetasi dari pepohonan yang tumbuh di tepi badan perairan Brehm Maijering, 1990 dalam Barus, 2004.
Danau yang dalam mengalami stratifikasi termal. Di musim panas, air di permukaan danau akan lebih hangat dan karena itu kurang padat daripada air pada
kedalaman lebih besar, dan cenderung untuk membentuk dua lapisan yang berbeda. Lapisan permukaan epilimnion umumnya berada antara kedalaman 5 dan 8 m, dan
lapisan yang lebih padat, hypolimnion yang lebih dingin. Lapisan permukaan dingin di musim dingin dan menjadi lebih padat, sehingga memungkinkan pencampuran
yang lebih besar. Pencampuran dapat dipengaruhi oleh angin, dan penting karena dua lapisan memiliki sifat yang berbeda; lapisan bawah berisi DO lebih rendah dan lebih
banyak nutrisi dari pada permukaan. Danau tropis yang dalam umumnya mengalami pembagian suhu sepanjang tahun Arnell, 2002.
2.4.2. Penetrasi Cahaya
Jumlah energi matahari yang mencapai permukaan danau tergantung pada susunan faktor-faktor dinamis. Jumlah energi matahari langsung per unit waktu dari
matahari, insiden pada permukaan luar atmosfer tegak lurus normal dengan sinar matahari pada jarak rata-rata bumi dari matahari, disebut sebagai konstanta surya.
Jumlah energi yang diterima adalah fungsi dari ketinggian sudut insiden matahari untuk bumi dan sangat dipengaruhi oleh garis lintang dan musim Wetzel, 1983.
Menurut Barus 2004, kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda setiap ekosistem air yang berbeda. Pada batas akhir penetrasi cahaya disebut sebagai titik
Universitas Sumatera Utara
kompensasi cahaya, yaitu titik pada lapisan air, dimana cahaya matahari mencapai nilai minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan respirasi berada dalam
keseimbangan. Dapat juga diartikan bahwa pada titik kompensasi cahaya ini, konsentrasi karbondioksida dan oksigen akan berada dalam keadaan relatif konstan.
Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya. Hewan nokturnal aktif
pada malam hari pada intensitas cahaya maksimum akan dirangsang untuk melakukan gerakan mencari perlindungan fototaksis negatif. Hewan diurnal aktif
pada siang hari akan memberikan reaksi sebaliknya, mereka akan melakukan berbagai aktifitas fototaksis positif. Kondisi demikian menyebabkan pemisahan
spesies yang nyata antara siang dan malam hari, sehingga akan mengurangi kompetisi antar spesies dalam memperebutkan bahan makanan yang tersedia Barus, 2004.
Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut dengan cakram Secchi Odum, 1994. Prinsip penentuan kecerahan air dengan keping
Secchi adalah berdasarkan batas pandangan ke dalam air untuk melihat warna putih yang berada dalam air. Semakin keruh suatu badan air akan semakin dekat dengan
batas pandangan, sebaliknya kalau air jernih akan jauh batas pandangan tersebut. Keping Secchi berupa suatu kepingan yang berwarna hitam putih yang dibenamkan
ke dalam air Suin, 2002.
2.4.3. Disolved Oxygen DO