makanan  alami  ikan  bilih  mengalami  penurunan  sehingga  berat  rata-rata  ikan  bilih juga mengalami penurunan  secara drastis.
4.2. HUBUNGAN PANJANG BERAT
Hubungan panjang dan berat dapat dilihat dari nilai konstanta b. Bila harga b = 3, hubungan yang terbentuk adalah isometrik pertambahan panjang seimbang dengan
pertambahan  berat.  Jika  b    3,  dinamakan  pertumbuhan  allometrik  positif  ikan montok,  pertambahan  berat  lebih  cepat  dari  pertambahan  panjang.  Jika  b    3,
dinamakan  pertumbuhan allometrik negatif  ikan kurus, pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat Effendie, 1997.
Dari  hasil  analisis  hubungan  panjang  berat  ikan  bilih  di  Danau  Toba  Tabel 4.2.1  diperoleh  nilai  b    3,  yaitu  sebesar  2,92.  Hasil  tersebut  menunjukkan  bahwa
ikan bilih yang diperoleh pada lokasi penelitian memiliki pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan berat sehingga merupakan ikan-ikan kurus dan memiliki pola
pertumbuhan allometrik negatif. Pola  pertumbuhan  allometrik  negatif  pada  ikan  bilih  juga  ditemukan  pada
penelitian  Situmorang  2010  terhadap  ikan  bilih  Mystacoleoucus  padangensis Bleeker di Danau Toba. Pada penelitian tersebut diperoleh nilai b yang lebih rendah
yaitu 2,795. Tabel 4.4. Analisa hubungan panjang berat ikan bilih
Lokasi Nilai b
Keramba Jaring Apung : 1.
Panahatan 2.
Pangambatan 3.
Lontung 4.
Silimalombu 5.
Sirungkungon Muara Sungai
2,76 2,99
2,90 2,87
2,83 2,76
Gabungan 2,92
Hasil analisa hubungan panjang berat ikan bilih juga dapat digambarkan pada Gambar 4.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Grafik hubungan panjang berat ikan bilih Berdasarkan  persamaan    koefisien  determinasi  R
2
di  atas  diketahui  bahwa panjang ikan bilih sebagai variabel X merupakan faktor utama yang mempengaruhi
berat ikan bilih variabel Y sebesar 93,9,  sedangkan sisanya 6,1 adalah faktor- faktor  lain  yang  mempengaruhi  berat  ikan  bilih  yang  berada  di  luar  persamaan
model. Faktor-faktor  lain yang dimaksud  adalah  faktor  fisika  kimia perairan, yaitu temperatur, penetrasi cahaya, DO, BOD, COD dan pH.
4.3. PERBANDINGAN JENIS KELAMIN SEX RATIO