Optimasi Suhu Oven Kolom

ikutan pada laju alir fase gerak 0,7 mLmenit lebih kecil daripada selisih faktor ikutan pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit terhadap faktor ikutan pada laju alir fase gerak 0,3 mLmenit. Waktu analisis dan lempeng teoritikal dari ketiga kondisi laju alir fase gerak 0,3 mLmenit, 0,5 mLmenit dan 0,7 mLmenit memiliki nilai yang berbeda. Namun pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit memiliki kondisi yang paling optimum, dimana waktu analisis pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit sebesar 10 menit dan lempeng teoritikal yang cukup besar. Waktu analisis pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit yang sebesar 10 menit hanya berbeda 3 menit dengan waktu analisis pada laju alir fase gerak 0,7 mLmenit yang sebesar 7 menit. Tetapi lempeng teoritikal pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit lebih besar dari lempeng teoritikal pada laju alir fase gerak 0,7 mLmenit. Lempeng teoritikal pada laju alir fase gerak 0,3 mLmenit lebih besar dari lempeng teoritikal pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit. Namun waktu analisis pada laju alir fase gerak 0,3 mLmenit yang sebesar 15 menit berbeda 5 menit dengan waktu analisis pada laju alir fase gerak 0,5 mLmenit yang sebesar 10 menit. Berdasarkan data yang diperoleh, maka laju alir fase gerak yang dipilih adalah 0,5 mLmenit. Kromatogram optimasi laju alir fase gerak dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 150.

4.2.3 Optimasi Suhu Oven Kolom

Optimasi terhadap suhu oven kolom, maka dilakukan variasi suhu oven kolom pada tiga kondisi yang berbeda 30 o C, 35 o C dan 40 o C. Pada ketiga kondisi tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang besar pada resolusi, selektivitas, Universitas Sumatera Utara faktor ikutan, waktu tambat dan lempeng teoritikal. Kondisi suhu oven kolom optimum yang dipilih adalah 35 o C, karena merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Dionex tahun 2010, yang mana ketiga komponen tersebut dianalisis pada 35 o C. Kromatogram optimasi suhu oven kolom dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 152. 4.3 Analisis Kualitatif Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet Analisis kualitatif rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang terdapat dalam plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dilakukan dengan menganalisa massa ion positif dari hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi. Dari hasil analisis massa ion positif dengan spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning diketahui bahwa pada plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dijumpai puncak yang berada pada waktu 8,317 menit dengan massa ion 823,4, puncak yang berada pada waktu 0,990 menit dengan massa ion 138,1 dan puncak yang berada pada waktu 1,989 menit dengan massa ion 124,0. Dan pada sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dijumpai puncak yang berada pada waktu 8,447 menit dengan massa ion 823,4, puncak yang berada pada waktu 0,988 menit dengan massa ion 138,1 dan puncak yang berada pada waktu 2,015 menit dengan massa ion 124,0. Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis dapat diketahui pula bahwa dalam plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid terkandung rrifampisin yang dengan massa molekul 822,4, isoniazid yang dengan massa molekul 137,1 dan pirazinamid yang dengan massa molekul 123,0. Analisis kualitatif juga dilakukan dengan membandingkan waktu tambat dari rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dalam plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dengan waktu tambat baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma. Waktu tambat untuk baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma adalah pada waktu 8,317 menit, 0,989 menit dan 1,993 menit. Waktu tambat untuk rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dalam plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid adalah pada waktu 8,317 menit, 0,990 menit dan 1,989 menit. Waktu tambat untuk rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dalam sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid adalah pada waktu 8,447 menit, 0,988 menit dan 2,015 menit. Berdasarkan data hasil analisis waktu tambat maka dapat diketahui bahwa dalam plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid terkandung rifampisin, isoniazid dan pirazinamid karena waktu tambat rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dalam plasma manusia yang Universitas Sumatera Utara mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dan sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid hampir sama dengan waktu tambat baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma. Data kromatogram hasil analisis campuran baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma, serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi dapat dilihat pada Gambar 4.7, kromatogram hasil analisis plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan kromatogram hasil analisis sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi dapat dilihat pada Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Kromatogram hasil analisis campuran baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Kromatogram hasil analisis plasma manusia yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9. Kromatogram hasil analisis sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid serta data hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning dari setiap puncak yang terdeteksi.

4.4 Analisis Kuantitatif Sediaan Tablet Rimcure 3 FDC