Kerangka Pemikiran Penelitian Perumusan Masalah

Kromidas, 2006. Perubahan perbandingan fase gerak dan laju alir flow rate dapat mempengaruhi waktu analisis, tekanan dan efisiensi kolom Meyer, 2004; Ahuja dan Dong, 2005; Snyder, 1979. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan pengembangan terhadap metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa yang akan digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet. Penelitian yang akan dilaksanakan ini akan meliputi optimasi terhadap beberapa parameter dari metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa yang diharapkan kondisi optimum yang diperoleh akan dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet. Optimasi dilakukan terhadap jenis campuran fase gerak, perbandingan fase gerak, laju alir fase gerak dan suhu oven kolom. Upaya untuk menguji validitas dari metode ini dilakukan pengujian validasi yang dilaksanakan dengan beberapa pengujian seperti: uji akurasi dengan parameter persentase perolehan kembali recovery percentage recovery, uji presisi dengan parameter simpangan baku relatif relative standard deviation RSD, uji spesifitas, uji batas deteksi, uji batas kuantitasi dan uji linearitas Rohman, 2009.

1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini terdapat dua Variabel dapat dilihat pada Gambar 1.1, yaitu: 1. Variabel bebas. Universitas Sumatera Utara • Jenis campuran fase gerak. Optimasi pada berbagai jenis campuran fase gerak, yakni: o Air destilasi ganda yang telah dimurnikan, disaring melalui membran penyaring nitrat selulosa 0,2 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit dan metanol yang disaring melalui membran penyaring politetraflouroetilen o Larutan asam format 0,1 dalam air destilasi ganda yang telah dimurnikan setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring PTFE 0,5 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit. nitrat selulosa 0,2 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit dan larutan asam format 0,1 dalam metanol setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring politetraflouroetilen o Larutan asam asetat 1 dalam air destilasi ganda yang telah dimurnikan setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring PTFE 0,5 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit. nitrat selulosa 0,2 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit dan larutan asam asetat 1 dalam metanol setelah dicampur kemudian disaring melalui membran penyaring politetraflouroetilen • Perbandingan fase gerak. PTFE 0,5 µm dan diawaudarakandisonikasi selama 30 menit. Optimasi pada berbagai perbandingan fase gerak, yakni: 10:90, 30:70, 50:50, 70:30 dan 90:10. Universitas Sumatera Utara • Laju alir fase gerak. Optimasi pada laju alir fase gerak, yakni: 0,3 mLmenit, 0,5 mLmenit dan 0,7 mLmenit. • Suhu oven kolom. Optimasi pada suhu oven kolom, yakni: 30 o C, 35 o C dan 40 o 2. Variabel terikat. C. Kromatogram resolusi, lempeng teoritikal, tinggi setara dengan lempeng teoritikal, faktor ikutan, faktor asimetri dan waktu tambat. Gambar 1.1. Skema hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat pada sistem kromatografi cair kinerja tinggi. Universitas Sumatera Utara

1.3 Perumusan Masalah

1. Apakah metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet? 2. Apakah kondisi optimum metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa yang digunakan untuk penetapan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari plasma manusia dan sediaan tablet memenuhi persyaratan uji validasi metode? 3. Apakah kadar sediaan tablet yang mengandung campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid yang ditetapkan dengan kondisi optimum metode kromatografi cair kinerja tinggi spektrometri massa memenuhi persyaratan Farmakope Amerika Serikat edisi ke-30 United States Pharmacopoeia tahun 2007?

1.4 Hipotesis