politetraflouroetilen PTFE 0,2 µm. Kemudian, filtrat larutan tersebut
dimasukkan kedalam vial sampel, diawaudarakandisonikasi selama 15 menit dan diinjeksikan 2,5 µL kedalam sistem kromatografi cair kinerja tinggi melalui
injektor otomatis. Deteksi menggunakan detektor spektrometri massa pada jenis pendeteksian ionisasi positif dengan mode pemantauan ion terpilih selected ion
monitoring SIM. Ion yang dipantau pada spektrometri massa adalah ion positif
yang memiliki massa 823,4 untuk rifampisin, 138,1 untuk isoniazid dan 124,0 untuk pirazinamid massa ini diketahui dari hasil pendeteksian spektrometri massa
dengan jenis pendeteksian pemindaian scanning pada pengujian kualitatif. Direkam kromatogram dan dicatat luas puncak. Kadarnya dihitung dengan
mensubstitusikan luas puncak kedalam persamaan regresi y = ax + b yang diperoleh dari kurva kalibrasi pada pengujian linearitas.
3.3.2.6 Analisis Secara Statistik
Menurut Épshtein tahun 2004, analisis data hasil perhitungan kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid dari sampel plasma manusia dan
sediaan tablet secara statistik dapat menggunakan uji t. Rumus yang digunakan adalah:
SD = � ∑X − X�
2
n − 1
t
hitung
= X
− X� SD
√n ⁄
Data diterima jika −t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada derajat kepercayaan 99,5 dengan nilai α = 0,5.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: �� = standard deviationsimpangan baku
� = kadar dalam satu perlakuan X
� = kadar rata-rata dalam satu sampel � = jumlah perlakuan
� = tingkat kepercayaan Untuk menghitung kadar campuran rifampisin, isoniazid dan pirazinamid
dari sampel plasma manusia secara statistik digunakan rumus: Kadar
μ = X� ± t × SD √n ⁄
Keterangan: X
� = kadar rata-rata dalam satu sampel � = harga t tabel sesuai dengan derajat kepercayaan
�� = standard deviationsimpangan baku � = jumlah perlakuan.
3.3.3 Validasi Metode Analisis Kuantitatif Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dalam Plasma Manusia dan Sediaan Tablet
3.3.3.1 Pengujian Akurasi Kecermatan Metode Analisis Kuantitatif
Sampel Plasma Manusia yang Mengandung Campuran Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid
Larutan induk baku rifampisin P.T. Indofarma, larutan induk baku isoniazid P.T. Indofarma dan larutan induk baku pirazinamid P.T. Indofarma
masing-masing dipipet 0,8 mL, 0,2 mL dan 2 mL, dicampurkan kedalam labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan dengan plasma manusia sampai garis tanda dan
dikocok sehingga menghasilkan larutan dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T.
Universitas Sumatera Utara
Indofarma 800 μgmL, 200 μgmL dan 2000 μgmL. Selanjutnya campuran
tersebut dipipet 5 mL, lalu dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL, diencerkan dengan plasma manusia sampai garis tanda dan dikocok sehingga menghasilkan
larutan dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma 400
μgmL, 100 μgmL dan 1000
μgmL. Campuran yang dihasilkan secara berturut-turut dipipet 0,1 mL, 0,2 mL dan 0,4 mL. Dimasukkan kedalam labu tentukur 5 mL, lalu diencerkan
dengan plasma manusia sampai garis tanda dan dikocok sehingga menghasilkan tiga larutan dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma 8
μgmL, 16 μgmL dan 32 μgmL, konsentrasi baku isoniazid P.T. Indofarma 2 μgmL, 4
μgmL dan 8 μgmL dan konsentrasi baku pirazinamid P.T. Indofarma 20 μgmL, 40 μgmL dan 80 μgmL. Masing-masing campuran larutan disaring
melalui membran penyaring politetraflouroetilen PTFE 0,2 µm. Kemudian, ketiga
filtrat larutan tersebut dimasukkan kedalam vial sampel,
diawaudarakandisonikasi selama 15 menit dan diinjeksikan 2,5 µL kedalam sistem kromatografi cair kinerja tinggi melalui injektor otomatis. Deteksi
menggunakan detektor spektrometri massa pada jenis pendeteksian ionisasi positif dengan mode pemantauan ion terpilih selected ion monitoring SIM. Ion yang
dipantau pada spektrometri massa adalah ion positif yang memiliki massa 823,4 untuk baku rifampisin P.T. Indofarma, 138,1 untuk baku isoniazid P.T.
Indofarma dan 124,0 untuk baku pirazinamid P.T. Indofarma massa ini diketahui dari hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian
pemindaian scanning pada pengujian kualitatif. Direkam kromatogram dan
Universitas Sumatera Utara
dicatat luas puncak. Hal tersebut dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali.
Perhitungan persentase perolehan kembali recovery percentage recovery
rifampisin, isoniazid dan pirazinamid menggunakan kurva kalibrasi, yang dibuat dengan cara disuntikkan larutan baku pembanding campuran baku
rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma dalam campuran air dan metanol 50:50. Kurva
kalibrasi dibuat dengan cara memipet larutan induk baku rifampisin P.T. Indofarma, larutan induk baku isoniazid P.T. Indofarma dan larutan induk baku
pirazinamid P.T. Indofarma masing-masing dipipet 0,8 mL, 0,2 mL dan 2 mL, dicampurkan kedalam labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan dengan campuran air
dan metanol 50:50 sampai garis tanda dan dikocok sehingga menghasilkan larutan dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T.
Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma 800 μgmL, 200 μgmL dan
2000 μgmL. Selanjutnya campuran tersebut dipipet 5 mL, lalu dimasukkan
kedalam labu tentukur 10 ml, diencerkan dengan campuran air dan metanol 50:50 sampai garis tanda dan dikocok sehingga menghasilkan larutan
dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma, baku isoniazid P.T. Indofarma dan baku pirazinamid P.T. Indofarma 400
μgmL, 100 μgmL dan 1000
μgmL. Campuran yang dihasilkan secara berturut-turut dipipet 0 mL, 0,0125 mL, 0,05 mL, 0,1 mL, 0,2 mL, 0,4 mL, 0,8 mL dan 3,2 mL. Dimasukkan
kedalam labu tentukur 5 mL, lalu diencerkan dengan campuran air dan metanol 50:50 sampai garis tanda dan dikocok sehingga menghasilkan delapan
larutan dengan konsentrasi baku rifampisin P.T. Indofarma 0 μgmL, 1 μgmL, 4
Universitas Sumatera Utara
μgmL, 8 μgmL, 16 μgmL, 32 μgmL, 64 μgmL dan 256 μgmL, konsentrasi baku isoniazid P.T. Indofarma 0
μgmL, 0,25 μgmL, 1 μgmL, 2 μgmL, 4 μgmL, 8 μgmL, 16 μgmL dan 64 μgmL serta konsentrasi baku pirazinamid
P.T. Indofarma 0 μgmL, 2,5 μgmL, 10 μgmL, 20 μgmL, 40 μgmL, 80
μgmL, 160 μgmL dan 640 μgmL. Masing-masing campuran larutan disaring melalui membran penyaring politetraflouroetilen
PTFE 0,2 µm. Kemudian, kedelapan filtrat larutan tersebut dimasukkan kedalam vial sampel,
diawaudarakandisonikasi selama 15 menit dan diinjeksikan 2,5 µL kedalam sistem kromatografi cair kinerja tinggi melalui injektor otomatis. Deteksi
menggunakan detektor spektrometri massa pada jenis pendeteksian ionisasi positif dengan mode pemantauan ion terpilih selected ion monitoring SIM. Ion yang
dipantau pada spektrometri massa adalah ion positif yang memiliki massa 823,4 untuk baku rifampisin P.T. Indofarma, 138,1 untuk baku isoniazid P.T.
Indofarma dan 124,0 untuk baku pirazinamid P.T. Indofarma massa ini diketahui dari hasil pendeteksian spektrometri massa dengan jenis pendeteksian
pemindaian scanning pada pengujian kualitatif. Direkam kromatogram dan dibuat kurva kalibrasi dari luas puncak, lalu dihitung koefisien korelasi dan
persamaan regresi. Selanjutnya, persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk menghitung persentase perolehan kembali recovery percentage
recovery dari pengujian plasma manusia.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.2 Pengujian Presisi Keseksamaan Metode Analisis Kuantitatif