Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Linearitas Rentang Kisaran

dan komponen matriks. Secara umum, spesifisitas dapat ditunjukkan oleh pendekatan secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan langsung dapat ditunjukkan oleh minimalnya gangguan oleh senyawa lain terhadap hasil analisis misalnya mendapatkan hasil yang sama dengan atau tanpa senyawa pengganggu, resolusi kromatografik yang bagus dan kemurnian puncak peak purity. Pendekatan tidak langsung adalah lewat pengamatan karakteristik akurasi dari metode tersebut. Bila akurasi metode telah dapat diterima acceptable dan valid, maka metode tersebut otomatis telah masuk kriteria sebagai metode yang spesifik Ermer, 2005.

2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi. Sedangkan batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan USP XXX, 2007. Menurut konferensi internasional untuk harmosasi international conference on the harmonisation ICH, batas deteksi dan batas kuantitasi dapat ditentukan dengan dua metode, yakni: metode non-instrumental visual dan metode perhitungan. Metode non instrumental visual digunakan dalam analisis dengan metode kromatografi lapis tipis dan metode titrimetri. Sementara itu, metode perhitungan banyak digunakan dalam analisis menggunakan instrumental seperti metode kromatografi cair kinerja tinggi. Universitas Sumatera Utara Menurut Rohman dan Gandjar tahun 2007, batas deteksi dan batas kuantitasi dihitung berdasarkan simpangan baku atau standar deviasi standard deviation SD dan kemiringan slope b.

2.6.5 Linearitas

Linearitas adalah kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil uji yang secara langsung proposional dengan konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Linearitas dapat ditentukan secara langsung dengan pengukuran suatu senyawa analit pada sekurang-kurangnya lima titik konsentrasi yang mencakup seluruh rentang konsentrasi kerja Ermer, 2005. Berdasarkan rekomendasi konferensi internasional untuk harmosasi international conference on the harmonisation ICH, linearitas dalam prakteknya diperkirakan pertama kali secara visual dari penampilan kurva plot luas areatinggi puncak dengan konsentrasi Épshtein, 2004. Untuk prosedur analitik, kriteria linearitasnya pada tingkat koefisien korelasi tidak lebih kecil dari 0,99 Watson, 2009.

2.6.6 Rentang Kisaran

Rentang suatu prosedur dapat divalidasi lewat pembuktian bahwa prosedur analitik tersebut mampu memberikan presisi, akurasi dan linearitas yang dapat diterima ketika digunakan untuk menganalisis sampel dengan kandungan analit yang berada dalam rentang konsentrasi tertentu USP XXX, 2007; USP Convention , 2006. Rentang harus mencakup sekurang-kurangnya rentang hasil analisis yang diperlukan atau diharapkan dalam penelitian atau konsentrasi target uji. Rentang kerja dari suatu prosedur analitik biasanya didapatkan dari hasil Universitas Sumatera Utara validasi karakteristik yang lain Ermer, 2005. Farmakope Jepang Japan Pharmacopoeia JP merekomendasikan validasi rentang dilakukan lewat pengujian terhadap 80 hingga 120 dari batas yang diperlukan dalam analisis JP Committee, 2006.

2.6.7 Kekuatan Ketahanan