2.5.1.3 Konsep Umum Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Komponen yang telah terpisah dalam sistem kromatografi cair kinerja tinggi akan dibawa oleh fase gerak menuju ke detektor dan sinyal yang terekam oleh
detektor disebut sebagai puncak, sedangkan keseluruhan puncak yang direkam oleh detektor selama proses analisis dinamakan dengan kromatogram. Puncak
yang direkam oleh detektor akan diperoleh selama analisis memiliki dua informasi yang sangat penting, yakni: informasi kualitatif dan juga informasi kuantitatif
Meyer, 2004.
2.5.1.3.1 Waktu Tambat t
R
Waktu tambat atau retention time t
R
Sebuah puncak memiliki tinggi puncak h dan lebar puncak W adalah periode waktu yang dilalui
dari penyuntikan sampel hingga diperoleh rekaman signal maksimum. Waktu tambat suatu zat selalu konstan pada kondisi kromatografi yang sama. Hal ini
dijadikan suatu dasar analisis kualitatif. Suatu puncak kromatografi dapat diidentifikasi dengan membandingkan waktu tambatnya terhadap baku Meyer,
2004.
b
. Lebar puncak yang diukur biasanya merupakan lebar pada 5 tinggi puncak W
0,05
. Tinggi dan luas puncak berkaitan secara proporsional atas kadar ataupun jumlah
analit tertentu yang terdapat dalam sampel memiliki informasi kuantitatif. Namun demikian luas puncak lebih umum digunakan dalam proses analisis,
karena lebih akurat dan lebih cermat daripada perhitungan menggunakan tinggi puncak Ornaf dan Dong, 2005. Kromatogram dari kromatografi cair kinerja
tinggi dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5.
Kromatogram puncak tunggal yang diperoleh dari analisis kromatografi cair kinerja tinggi Ornaf dan Dong, 2005.
Gambar 2.6.
Kromatogram dua puncak yang diperoleh dari analisis kromatografi cair kinerja tinggi Meyer, 2004.
Pada Gambar 2.6, dapat dilihat bahwa, w adalah lebar puncak dan t disebut
waktu hampa void timedead time, yaitu: waktu tambat pelarut yang tidak tertahan atau waktu yang dibutuhkan oleh fase gerak untuk melewati kolom
breakthrough time Meyer, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Meyer tahun 2004, waktu tambat dipengaruhi oleh laju alir μ dan
panjang kolom L. Jika laju alir lambat atau kolom panjang, maka t
R
Waktu tambat dipengaruhi oleh laju alir μ dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
� = �
�
�
akan semakin besar dan sebaliknya.
2.5.1.3.2 Faktor Kapasitas k’
Menurut Ornaf dan Dong tahun 2005, Faktor kapasitas k’ merupakan suatu ukuran derajat tambatan dari analit yang tidak dipengaruhi laju alir dan
panjang kolom. Faktor kapasitas dihitung dengan membagi waktu tambat bersih t’
R
dengan waktu hampa t
Faktor kapasitas juga disebut sebagai faktor tambat k dalam beberapa literatur lainnya. Idealnya, analit yang sama jika diukur pada dua instrumen
berbeda dengan ukuran kolom yang berbeda namun memiliki fase diam dan fase gerak yang sama, maka faktor kapasitas dari analit pada kedua sistem
kromatografi cair kinerja tinggi tersebut secara teoritis adalah sama Kazakevich dan LoBrutto, 2007.
seperti yang dapat dilihat pada rumus berikut ini: �
′
= �′
�
� =
�
�
− � �
Faktor kapasitas yang disukai berada diantara nilai 1 hingga 10. Jika nilai faktor kapasitas terlalu kecil menunjukkan bahwa analit terlalu cepat melewati
kolom sehingga tidak terjadi interaksi antara analit dengan fase diam dan oleh karena itu, tidak akan muncul didalam kromatogram. Sebaliknya jika faktor
Universitas Sumatera Utara
kapasitas terlalu besar maka akan mengindikasikan waktu analisis yang panjang Meyer, 2004. Nilai faktor kapasitas dari analit yang lebih kecil dari 1 dan juga
lebih besar dari 20 akan menjadi masalah dalam analisis menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi Ornaf dan Dong, 2005
2.5.1.3.3 Selektivitas α