Akurasi Kecermatan Presisi Keseksamaan Spesifisitas Selektifitas

dan memplotkannya kedalam kromatogram sehingga dapat dievaluasi oleh analis Brown dan DeAntonis, 1997.

2.6 Validasi Metode

Validasi metode adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa prosedur analitik telah sesuai dengan penggunaan yang dikehendaki. Proses validasi metode untuk prosedur analitik dimulai dengan pengumpulan data validasi oleh pelaksana guna mendukung prosedur analitiknya Bliesner, 2006. Validasi merupakan persyaratan mendasar yang diperlukan untuk menjamin kualitas dan hasil dari semua aplikasi analitik Ermer, 2005. Adapun karakteristik dalam validasi metode menurut Farmakope Amerika Serikat edisi ke-30 United States Pharmacopoeia tahun 2007, yaitu: akurasikecermatan, presisikeseksamaan, spesifisitasselektifitas, batas deteksi, batas kuantitasi, linearitas, rentangkisaran, kekuatanketahanan dan kekasaranketangguhan.

2.6.1 Akurasi Kecermatan

Akurasikecermatan adalah kedekatan antara nilai hasil uji yang diperoleh melalui metode analitik dengan nilai sebenarnya. Akurasi dinyatakan dalam persentase perolehan kembali recovery percentage recovery. Akurasi dapat ditentukan dengan dua metode, yakni: spiked-placebo recovery dan standard addition method . Pada spiked-placebo recovery atau metode simulasi, analit murni ditambahkan spiked kedalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi, lalu campuran tersebut dianalisis dan jumlah analit hasil analisis dibandingkan dengan jumlah analit teoritis yang diharapkan. Jika plasebo tidak memungkinkan Universitas Sumatera Utara untuk disiapkan, maka sejumlah analit yang telah diketahui konsentrasinya dapat ditambahkan langsung kedalam sediaan farmasi otentik. Metode ini dinamakan standard addition method atau metode penambahan baku USP XXX, 2007; Ermer, 2005; Harmita, 2004.

2.6.2 Presisi Keseksamaan

Presisikeseksamaan adalah ukuran keterulangan metode analitik, termasuk di antaranya kemampuan instrumen dalam memberikan hasil analitik yang reprodusibel. Berdasarkan rekomendasi konferensi internasional untuk harmosasi international conference on the harmonisation ICH, karakteristik presisi dilakukan pada 3 tingkatan, yakni: keterulangan repeatability, presisi antara intermediate precision dan reprodusibilitas reproducibility. Keterulangan dilakukan dengan cara menganalisis sampel yang sama oleh analis yang sama menggunakan instrumen yang sama dalam periode waktu singkat. Presisi antara dikerjakan oleh analis yang berbeda. Sedangkan reprodusibilitas dikerjakan oleh analis yang berbeda dan di laboratorium yang berbeda USP XXX, 2007; Épshtein, 2004.

2.6.3 Spesifisitas Selektifitas

Dalam prosedur analitik yang spesifik, pengukuran yang digunakan untuk penentuan suatu senyawa tidak dipengaruhi oleh adanya material lain Vanderwielen dan Hardwidge, 1982. Spesifisitasselektifitas adalah kemampuan untuk mengukur analit yang dituju secara tepat dan spesifik dengan adanya komponen lain dalam matriks sampel seperti ketidakmurnian, produk degradatif Universitas Sumatera Utara dan komponen matriks. Secara umum, spesifisitas dapat ditunjukkan oleh pendekatan secara langsung maupun tidak langsung. Pendekatan langsung dapat ditunjukkan oleh minimalnya gangguan oleh senyawa lain terhadap hasil analisis misalnya mendapatkan hasil yang sama dengan atau tanpa senyawa pengganggu, resolusi kromatografik yang bagus dan kemurnian puncak peak purity. Pendekatan tidak langsung adalah lewat pengamatan karakteristik akurasi dari metode tersebut. Bila akurasi metode telah dapat diterima acceptable dan valid, maka metode tersebut otomatis telah masuk kriteria sebagai metode yang spesifik Ermer, 2005.

2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi