Uji Coba Instrumen Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

commit to user

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2003:99. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel terikat merupakan suatu akibat yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan variabel bebas adalah variabel yang secara sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas: Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran TAI dan NHT yang dimodifikasi metode discovery. b. Variabel terikat: Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada materi larutan elekrolit dan non elektrolit.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka data yang diambil adalah data prestasi belajar siswa materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang meliputi 3 aspek penilaian, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian aspek kognitif diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk obyektif. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah siswa mengikuti materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan soal sama antara pretest dan postest. Penilaian aspek afektif dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi langsung oleh siswa. Sedangkan penilaian aspek psikomotor dilakukan oleh guru langsung pada saat siswa mengadakan unjuk kerja praktikum.

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya pembeda soal. commit to user a. Instrumen Penilaian Kognitif Instrumen yang digunakan dalam penilaian prestasi belajar aspek kognitif berupa soal obyektif materi larutan elektrolit dan non elektrolit sebanyak 30 soal. Perangkat tes yaitu tes obyektif dengan 5 alternatif jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Langkah-langkah pembuatan tes diantaranya pembuatan instrumen dilanjutkan dengan uji coba instrumen kemudian menghitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. 1 Uji Validitas Suatu alat ukur dikatakan valid bilamana alat ukur tersebut isinya sesuai untuk mengukur objek yang seharusnya diukur. Validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas butir soal. Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal.Untuk mengukur validitas instrumen digunakan rumus korelasi produk moment dari Karl Pearson untuk tes objektif. r xy = { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan: r xy = koefesien korelasi suatu butir soalkoefisien validitas X = skor item Y = skor total N = jumlah subyek Kriteria pengujian: Jika r xy t total maka item dinyatakan valid Jika r xy = r total maka item dinyatakan tidak valid Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut: 0,91-1,00 = Sangat Tinggi ST 0,71-0,90 = Tinggi T 0,41-0,71 = Cukup C 0,21-0,40 = Rendah R Negatif-0,20 = Sangat Rendah SR Masidjo, 1995 : 243. Koefisien korelasi biserial r xy menunjukkan validitas item dari suatu butir soal yang selanjutnya disebut sebagai r hitung . Taraf signifikan yang dipakai dalam commit to user penelitian ini adalah 5. Item dikatakan valid bila harga r hitung ≥ r tabel . Penentuan validitas didasarkan pada harga r hitung yang melampaui harga kritik r tabel sebesar 0.334. Ringkasan hasil uji validitas soal setelah dilakukan try out dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Ringkasan Hasil Try Out Instrumen Penelitian untuk Uji Validitas Soal pada Aspek Kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Kognitif 30 25 5 2 Uji Reliabilitas Realibilitas adalah keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama, dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek tidak sama pada waktu yang sama. Untuk menghitung koefisien realibilitas tes bentuk obyektif digunakan rumus KR 20 yaitu sebagai berikut :         −     = ∑ 2 S pq 2 S 1 - n n r 11 Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item S 2 = varians dari tes p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 – p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut : 0,91 ─ 1,00 : Sangat Tinggi ST 0,71 ─ 0,90 : Tinggi T 0,41 ─ 0,70 : Cukup C 0,21 ─ 0,40 : Rendah R Negatif ─ 0,20 : Sangat Rendah SR commit to user Masidjo, 1995:233 Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 5. Tabel 5.Ringkasan Hasil Try Out Instrumen Penelitian untuk Uji Reliabilitas Soal pada Aspek Kognitif . Jenis soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Kognitif 30 0,855 Tinggi 3 Tingkat Kesukaran Soal Indeks kesukaran soal adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban yang benar dengan jawaban yang salah yang diperoleh dari suatu item soal Masidjo, 1995: 189 Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, yang harganya dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: IK = imal NxSkorMaks B Keterangan: IK = Indeks Kesukaran B = Jumlah jawaban yang diperoleh siswa dari suatu item N = Kelompok siswa Skor Maksimal = Besarnya skor yang diperoleh jawaban benar dari suatu item N x Skor Maksimal = jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh siswa dari suatu item. Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut: 0,81-1,00 = Mudah Sekali MS 0,61-0,80 = Mudah M 0,41-0,60 = CukupSedang Sd 0,21-0,40 = Sukar S 0,00-0,20 = Sukar Sekali SS Masidjo, 1995: 189-192. 44 commit to user Tabel 6.Ringkasan Hasil Try Out Instrumen Penelitian untuk Uji Taraf Kesukaran Soal pada Aspek Kognitif Jenis soal Jumlah Soal Taraf Kesukaran Soal MS M Sd S SS Kognitif 30 11 11 3 3 2 4 Daya Pembeda Soal Taraf pembeda item adalah kemampuan suatu item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pandai dan siswa yang berkemampuan rendah kurang pandai, Masidjo, 1995: 197 Rumus untuk menentukan daya pembeda soal adalah sebagai berikut : mal xSkorMaksi NKAatauNKB KB KA ID − = Keterangan: ID = Indeks diskriminasi KA = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari yang tergolong kelompok atas KB = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari yang tergolong kelompok bawah NKA atau NKB = Jumlah siswa yang tergolong kelompok atas atau bawah NKA atau NKB x Skor Maksimal = perbedaan jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas atau kelompok bawah yang seharusnya diperoleh Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 0,80-1,00= Sangat Membedakan SM 0,60-0,79= Lebih Membedakan LM 0,40-0,59= Cukup Membadakan CM 0,20-0,39= Kurang Membedakan KM 0,00- 0,19= Sangat Kurang Membedakan SKM Masidjo, 1995 :198-201 Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 7 . Tabel 7.Ringkasan Hasil Try Out Instrumen Penelitian untuk Uji Daya Pembeda 45 commit to user Soal pada Aspek Kognitif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria SM LM CM KM SKM Kognitif 30 3 10 12 5 b. Instrumen Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan alternatif jawaban. Respondensiswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang mencerminkan isi kajian teori. Konsep alat ukur ini berisi kisi-kisi angket. Konsep selanjutnya dijabarkan dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penilaian yang hendak dicapai, selanjutnya indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam menyusun item-item angket. Dalam menjawab pertanyaan, responden atau siswa hanya dibenarkan dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.Untuk skor penilaian dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kriteria Skor Penilaian Afektif Jawaban Pertanyaan Nilai Positif Negatif SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan realibilitas untuk mengetahui kualitas item angket. 1 Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket dicari dengan menghitung indeks korelasi antara X dan Y yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 Y Y N X X N Y X - XY N 2 2 xy r commit to user Keterangan : r xy : koefisien korelasi suatu butir soal koefisien validitas X : skor butir item nomor tertentu Y : skor total N : jumlah subyek Kriteria pengujian : Kriteria item dinyatakan valid jika r xy r tabel Kriteria item dinyatakan tidak valid jika r xy ≤ r tabel Penentuan validitas didasarkan pada harga r hitung yang melampaui harga kritik r tabel sebesar 0.334. Ringkasan uji validitas instrumen penilaian aspek afektif setelah dilakukan try out dapat dilihat pada Tabel 10 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Tabel 9. Ringkasan Hasil Try Out untuk Validitas Soal pada Aspek Afektif Jenis Soal Jumlah Soal Kriteria Valid Invalid Afektif 35 31 4 2 Uji Realibilitas Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat realibilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penilaian digunakan penilaian rumus alpha digunakan untuk mencari realibilitas yang skornya bukan 1 atau 0 yaitu sebagai berikut :         −     − = ∑ 2 i 2 i 11 1 1 n n r σ σ Keterangan : r 11 : realibilitas instrumen n : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σσ i 2 : jumlah variansi skor tiap-tiap item σ i 2 : variansi total 47 commit to user Ringkasan hasil uji reliabilitas instrumen penilaian aspek afektif setelah dilakukan try out dapat dilihat pada Tabel 10 dan hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13. Tabel 10. Ringkasan Hasil Try Out untuk Reliabilitas Soal pada Aspek Afektif Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Afektif 35 0,875 Tinggi c. Instrumen Psikomotor Instrumen penilaian psikomotor berupa lembar penilaian observasi kinerja Performance Assesment. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik, yaitu observasi yang dilakukan dengan mengunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Bentuk instrumen ini digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktek. Perangkat tes ini diisi oleh guru atau asisten laboratorium sesuai dengan kriteria skor untuk tiap aspek yang dinilai.

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL Studi Komparasi Antara Metode Numbered Head Together (NHT) Dan Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ke

0 5 17

STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGER

0 0 17

PENDAHULUAN STUDI KOMPARASI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUMPANG 1 KARTASURA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR.

0 0 6