commit to user 2 Konsep yang abstrak akan mudah dipahamidiingat bila melalui proses
penemuan sendiri. 3 Menemukan sendiri menimbulkan percaya diri sendiri, meningkatkan
kemapuan memecahkan masalah dan lebih kreatif, meningkatkan motivasi, rasa ingin tahu untuk belajar lebih lanjut.
Metode penemuan ini perlu memperhatikan hal-hal berikut : 1 Penemuan sendiri pada metode penemuan hanya berlaku bagi yang
bersangkutan siswa. 2 Tidak semua materi dapat disajikan dengan metode penemuan ini.
3 Metode penemuan memerlukan banyak waktu. 4 Bila siswa mendapat kesukaran membuat kesimpulan perlu dibantu.
5 Perlu pengecekan terhadap kesimpulan yang diketemukan oleh siswa. Maridi,dkk, 2004:39-40
9. Prestasi Belajar a. Pengertian
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” Zainal Arifin, 1990:2. Menurut Winkel 1996: 62 “Prestasi adalah bukti keberhasilan
usaha yang dicapai. Prestasi merupakan suatu hasil usaha yang telah dilaksanakan menurut batas kemampuan dari pelaksana usaha tersebut. Sedangkan prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan, ketrampilan terhadap mata pelajaran dengan dibuktikan melalui hasil tes”. Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 2
“Prestasi belajar diartikan sebagai usaha nyata yang diukur untuk memenuhi kebutuhan didaktik dan kegiatan pembelajaran”.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan usaha untuk mendapat ilmu
pengetahuan.
b. Fungsi Prestasi Belajar
Zainal Arifin 1990:2-3 menyebutkan bahwa prestasi belajar semakin membutuhkan perhatian yang besar dari kalangan pendidik karena mempunyai
lima fungsi utama antara lain : 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai oleh anak didik. 27
commit to user 2 Prestasi belajar sebagai lambang penguasaan hasrat ingin tahu.
3 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
4 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 5 Prestasi sebagai indikator daya serap kecerdasan anak didik.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah implementasi proses belajar siswa yang berupa pengetahuan, cara berpikir,
ketrampilan, dan perubahan tingkah laku serta dapat diungkapkan dalam bentuk nilai yang diberikan oleh pengajar.
c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar sendiri dipengaruhi banyak faktor. Ngalim Purwanto 2002:102, membedakan faktor-faktor tersebut menjadi dua, yaitu:
1 Faktor individu, adalah faktor yang ada dalam diri individu. Misalnya kamatangan, kecerdasan, motivasi, kesiapan belajar dan faktor pribadi.
2 Faktor sosial, adalah faktor yang ada diluar individu. Misalnya keluarga, metode mengajar dan motivasi sosial.
d. Aspek Penilaian
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK maupun Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan KTSP mengharuskan semua guru menerapkan sistem
penilaian berbasis kompetensi. Dengan sistem ini diharapkan penilaian dapat menyeluruh dan berkesinambungan. Penilaian ini tidak hanya menitikberatkan
pada kemampuan kognitif, tetapi juga mencakup ranah afektif dan psikomotor.
1 Ranah Kognitif
Bloom dalam taksonomi tujuan pembelajaran kawasan kognitif menguraikan ranah tersebut. Ranah ini terdiri dari enam jenis perilaku yaitu :
a Pengetahuan, meliputi perilaku-perilaku behaviors
yang menekankan pada kemampuan mengingat remembering seperti
mengingat ide dan fenomena atau peristiwa b Pemahaman, meliputi perilaku menerjemahkan, menafsirkan,
menyimpulkan, atau mengekstrapolasi konsep dengan menggunakan kata-kata atau simbol-simbol lain yang dipilihnya sendiri.
c Penerapan, meliputi penggunaan konsep atau ide, prinsip, atau teori, dan prosedur, atau metode yang telah dipahami siswa ke praktek
commit to user memecahkan masalah.
d Analisis, meliputi perilaku menjabarkan atau menguraikan breakdown konsep menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan
menjelaskan keterkaitan bagian-bagian tersebut. e Sintesis, berkenaan dengan kemampuan menyatukan bagian-bagian
sesuatu secara terintegrasi. f Evaluasi, berarti suatu kemampuan membuat penilaian judgement
tentang nilai value untuk maksud tertentu. Depdiknas, 2003:1
2 Ranah Afektif
Menurut Krathwohl, Bloom, dan Masia, kawasan afektif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan
penghargaan dan penyesuaian diri. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kelima taksonomi tujuan dalam ranah afektif.
a Penerimaan, meliputi kesadaran akan adanya suatu sistem nilai, ingin menerima nilai, dan memperhatikan nilai tersebut.
b Pemberian respon, meliputi sikap ingin merespon terhadap sistem, puas dalam memberi respon.
c Penilaian, meliputi penerimaan terhadap suatu sistem nilai, memilih sistem nilai yang akan digunakan.
d Pengorganisasian, meliputi memilah dan menghimpun sistem nilai yang akan digunakan.
e Karakterisasi atau pengalaman meliputi perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai yang telah diorganisasikannya.
Depdiknas, 2003:5-6
3 Ranah Psikomotor
Dave 1967 mengklasifikasikan ranah psikomotor menjadi lima jenis perilaku yakni :
a Peniruan, meliputi kemampuan penafsiran rangsangan stimulus dan kepekaan terhadap rangsangan.
b Penggunaan, meliputi kemampuan untuk menyiapkan diri secara fisik. c Ketepatan, meliputi kemampuan dalam berkonsentrasi untuk
menghasilkan ketepatan dengan cara mempraktikkan atau mencoba suatu 29
commit to user ketrampilan.
d Perangkaian, meliputi kemampuan dalam merangkaikan berbagai ketrampilan dan bekerja berdasarkan pola.
e Naturalisasi, meliputi kemampuan dalam menghasilkan karya cipta atau melakukan sesuatu dengan ketepatan tinggi.
Depdiknas, 2003:3
10. Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit