54
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR
Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap karakteristik pengunjung PKT-KRB dengan tujuan mengidentifikasi kesesuaian segmen yang dibidik oleh
PKT-KRB. Gambaran umum mengenai karakteristik pengunjung PKT-KRB diwakili oleh beberapa orang pengunjung yang dijadikan sebagai sampel
penelitian. Sampel yang diambil untuk dijadikan responden diharapkan dapat menggambarkan kondisi sebenarnya dari seluruh populasi pengunjung PKT-KRB.
Adapun karakteristik pengunjung yang dikaji meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan rata-rata perbulan, waktu tempuh,
status pernikahan, kota asal pengunjung, frekuensi kunjungan, sumber informasi dan minat untuk melakukan kunjungan.
Dengan diketahui karakteristik pengunjung, perusahaan dapat melakukan evaluasi mengenai kesesuaian antara pengunjung yang ada dengan segmen yang
telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, PKT-KRB dapat lebih memfokuskan kegiatannya dalam memproduksi suatu jasa dengan menyediakan berbagai
fasilitas yang disesuaikan dengan keadaan pengunjung, sehingga aktivitas usaha menjadi lebih efektif, dalam hal ini PKT-KRB sebagai kawasan konservasi dan
menjadi salah satu tempat tujuan wisata alam.
6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 100 orang pengunjung PKT- KRB yang dijadikan responden, sebanyak 62 orang berjenis kelamin perempuan.
Hal ini menggambarkan sebagian besar pengunjung PKT-KRB adalah perempuan. Sebaran jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
dalam Tabel 5. Tabel 5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase Perempuan 62
62 Laki-laki 38
38 Total 100
100
Berdasarkan Tabel 5, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar pengunjung yang mengunjungi PKT-KRB didominasi oleh pengunjung berjenis kelamin
55 perempuan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Albertus 2010 di PKT-KRB yang
menyatakan bahwa pengunjung perempuan lebih banyak dari pengunjung laki- laki yang berkunjung ke PKT-KRB. Dari hasil wawancara, beberapa pengunjung
laki-laki menyatakan bahwa kunjungan ke PKT-KRB dilakukan karena dipengaruhi oleh pengunjung perempuan yang merupakan teman, istri, keluarga
serta adanya kewajiban untuk mengunjungi PKT-KRB, seperti study tour. Hasil ini dapat dimanfaatkan oleh PKT-KRB untuk meningkatkan minat
pengunjung laki-laki untuk berkunjung ke PKT-KRB, yaitu dengan menyediakan paket wisata menarik yang mendukung aktivitas-aktivitas yang disukai oleh laki-
laki seperti jejak petualang atau pengamatan satwa di PKT-KRB, sehingga selain menikmati panorama dan objek wisata alam yang ada di PKT-KRB, pengunjung
laki-laki juga memiliki pilihan lainnya. Manajemen paket wisata tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain dengan perjanjian kerja sama, sehingga citra kebun
raya sebagai Pusat Konservasi Tumbuhan tetap terjaga dengan baik.
6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status pernikahan berkaitan dengan keputusan seseorang terhadap kegiatan wisata. Hal ini dapat dijelaskan bahwa keluarga dapat memberikan pengaruh
yang cukup besar dalam menentukan objek wisata yang akan dikunjungi. Pengunjung yang telah menikah dan berkeluarga biasanya melakukan kunjungan
bersama dengan seluruh anggota keluarga. Dengan adanya informasi tentang status pernikahan tersebut, diharapkan pihak pengelola memahami apa yang
sebaiknya dilakukan kepada pengunjung, baik yang sudah berkeluarga maupun pengunjung yang belum berkeluarga. Tabel 6, memuat informasi mengenai
sebaran status pernikahan responden. Tabel
6. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan Jumlah orang
Persentase Menikah 23
23 Belum Menikah
77 77
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 6, dapat dijelaskan bahwa persentase kategori responden yang belum menikah lebih besar dibandingkan dengan kategori sudah
56 menikah. Jumlah persentase responden yang belum menikah adalah sebesar 77
persen dan sudah menikah 23 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa PKT-KRB setiap harinya lebih banyak dikunjungi oleh pengunjung yang belum berkeluarga
yaitu pelajar. PKT-KRB selain sebagai kawasan wisata alam, juga merupakan kawasan konservasi yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan tentang ilmu
tumbuhan dan sejarahnya, sehingga banyak dikunjungi oleh rombongan pelajar. Hal ini dapat dijadikan masukan dan potensi bagi PKT-KRB dalam meningkatkan
pelayanannya bagi kaum muda seperti penambahan paket wisata pendidikan lingkungan yang dikemas dengan menarik.
6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia