Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

44 V GAMBARAN UMUM PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PKT-KRB merupakan lembaga botani bersejarah di Indonesia. Gagasan pendirian PKT-KRB berasal dari seorang botanis asal Jerman, yang berada di Indonesia yaitu Prof. Dr. Caspar George Carl Reinwardt. Beliau tertarik meneliti berbagai macam tanaman yang digunakan untuk pengobatan, sehingga memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg dari bahasa Belanda yang berarti “tidak perlu khawatir”. Reindwart juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium yang kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense . Pada tanggal 15 April 1817, Reindwardt mencetuskan gagasannya untuk mendirikan Kebun Botani yang disampaikan kepada G.A.G.P. Baron Van Der Capellen, Komisaris Jenderal Hindia Belanda dan beliau akhirnya menyetujui gagasan Reinwardt. Kebun Botani ini didirikan di samping Istana Gubernur Jenderal di Bogor pada tanggal 18 Mei 1817, kemudian dilakukan pemancangan patok pertama yang menandai berdirinya kebun raya yang diberi nama “Slands Plantenium te Buitenzorg ”. Berdirinya kebun raya ini menandai tegaknya kekuasaan Belanda dengan dimulainya kegiatan ilmu pengetahuan biologi, terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi. Setelah kemerdekaan, lebih tepatnya tahun 1949 “Slands Plantentiun te Buitenzorg ” berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam JPA, kemudian menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam LLPA dipimpin dan dikelola oleh bangsa Indonesia, dengan Direktur LPPA yang pertama adalah Prof. Ir. Kusnoto Setyodirwiryo. Pada waktu LPPA mempunyai enam anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus, Herbarium Bogoriensis, Treub Laboratorium, Museum Zoologicum dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Untuk pertama kalinya tahun 1956, pimpinan kebun raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kasan menggantikan J. Douglas. Dalam perkembangan koleksi tanaman sesuai dengan iklim yang ada di Indonesia, Kebun Raya Bogor membentuk cabang di beberapa tempat, yaitu: 45 1 Kebun Raya Cibodas Bergtuin te Cibodas, Hortus dan Laboratorium Cibodas di Jawa Barat, luasnya 120 ha dengan ketinggian 1400 m, didirikan oleh Teysman Tahun 1866, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah dan tanaman sub-tropis. Tahun 1891 kebun ini dilengkapi dengan laboratorium untuk penelitian flora dan fauna. 2 Kebun Raya Purwodadi Hortus Purwodadi di Jawa Timur, didirikan oleh Van Sloten tahun 1941. Luasnya 85 ha dengan ketinggian 250 ha m, untuk koleksi tanaman dataran rendah, iklim kering daerah tropis. 3 Kebun Raya “Eka Karya” Bedugul-Bali didirikan Tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 ha dengan ketinggian 1400 m, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim kering.

5.2 Visi dan Misi Perusahaan