8
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata
Wisata menurut Undang-Undang tentang kepariwisataan No. 9 Tahun 1990, didefinisikan sebagai suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Sedangkan pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan objek wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang wisata.
Menurut Marpaung 2002, pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin dan keluar
dari tempat kediamannya. Secara filosofis, kegiatan pariwisata berawal dari faktor dan perilaku manusia. Secara periodik, manusia senantiasa membutuhkan
aktifitas-aktifitas baru di luar aktivitas rutin yang dapat menumbuhkan kembali kesegaran dan semangat baru.
Mengacu pada definisi yang dipaparkan, dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek dan daya tarik wisata.
PKT-KRB merupakan salah satu kawasan yang menjadi bagian dari pariwisata sebagai objek peneliti.
2.2 Konsep Ekowisata
Konsep wisata yang berbasis ekologi atau yang lebih dikenal dengan ekowisata dilatarbelakangi dengan perubahan pasar global yaitu pertumbuhan
ekonomi yang tinggi pada negara-negara asal wisatawan. Selain itu, ekowisata memiliki ekspektasi yang lebih mendalam dan lebih berkualitas dalam melakukan
perjalanan wisata Fandeli, 2002. Konsep wisata ini disebut wisata minat khusus. Wisatawan minat khusus umumnya memiliki intelektual yang lebih tinggi dan
pemahaman serta kepekaan terhadap etika, moralitas dan nilai-nilai tertentu, sehingga bentuk wisata ini adalah bentuk pencarian pengalaman baru. Wisatawan
cenderung beralih kepada alam dibandingkan pola-pola wisata buatan yang dirasakann telah jenuh dan kurang menantang.
9 Menurut Damanik dan Weber 2006 ekowisata merupakan perjalanan
wisata ke suatu lingkungan baik yang alami maupun buatan dimana budaya yang ada bersifat informatif dan partisipatif dengan tujuan untuk menjamin kelestarian
alam dan sosial budaya. Ekowisata memiliki tiga pilar penting berupa keberlangsungan alam atau ekologi, memberikan manfaat ekonomi dan secara
psikologi dapat diterima dalam kehidupan sosial masyarakat, sehingga secara langsung kegiatan ekowisata memberi akses kepada semua orang untuk melihat,
mengetahui dan menikmati pengalaman alam, intelektual dan budaya masyarakat lokal.
Menurut The International Ecotourism Society
dalam Damanik dan Weber 2006 mendefinisikan ekowisata sebagai perjalanan wisata yang berbasiskan
alam yang mana dalam kegiatannya sangat tergantung kepada alam, sehingga lingkungan, ekosistem dan kearifan-kearifan lokal yang ada di dalamnya harus
dilestarikan keberadaannya. Konsep ekowisata telah dikembangkan sejak tahun 1980, sebagai pencarian jawaban dari upaya meminimalkan dampak negatif bagi
kelestarian keanekaragaman hayati, yang diakibatkan oleh kegiatan pariwisata. Mengacu pada definisi yang dipaparkan, dapat dikatakan bahwa ekowisata
merupakan perjalanan wisata berbasis alam yang mampu memberikan manfaat ekonomi dan pendidikan lingkungan. PKT-KRB merupakan salah satu kawasan
konservasi yang juga dijadikan sebagai tempat tujuan wisata yang berada di Kota Bogor dan menjadi objek peneliti.
2.3 Konservasi